chapter 4

3.5K 150 42
                                    

Intro:


Terlihat seseorang berkacamata hitam memasuki sekolah SMA yang dulu nya sekolah khusus perempuan, sambil membuka kacamatanya dia berkata

"Hadehh... Emang sih ini pekerjaan... Tapi kenapa harus jadi guru juga "

Flashback on

Terlihat di sebuah sungai dipinggir kota terdapat dua orang yang lagi memancing ikan.

"Jadi naruto... Tumben kau kesini? " Ucap seseorang berjambul kuning.

"Hadehh... Aku diusir karena ngak bekerja dan bermalasan dirumah" Ucap naruto lesu.

"Hahahahaha.... Makanya cari kerja dan Kenapa kau malah kesini? "

"Nahh... Itu kenapa aku kesini... "

"Jadi? "

"Yahh... Azazel kita sebagai teman harus menolong kan... Jadi tolong cari kan aku pekerjaan " Ucap naruto sambil menatap Azazel

"Oke.. Tunggu bentar aku pikir dulu"

Azazel pun berfikir hingga beberapa saat terlihat ada sebuah lampu diatas kepalanya.

"Aku tau pekerjaan apa yang cocok buat mu" Ucap Azazel sambil melihat ke naruto yang lagi menarik kail pancing nya.

'Kampret... Aku sudah nunggu dari kemaren ngak dapat ikan, lah dia duduk baru 10 menit dapat ikan... Pakai pelet apa nihh anak? 'Batin Azazel

"Apa? Coba katakan? "

"Lihat saja besok"

Flashback off

'Terima saja... Dan juga sekolah ini banyak cewe seksi nya kan? 'Ucap black

"Yahh... Ucapan mu itu ada benar nya kadal hitam" Ucap naruto sambil melihat tatapan memuja para cewe yang melihat nya .

'Cihh... Apa kau bilang burung gosong!!'

Mereka pun berdebat hingga naruto sampai di ruang ks alias kepala sekolah.

Tok

Tok

Tok

"Masuk"ucap orang didalam
.
.
.

oh, jadi kamu guru sejarah baru itu..etto? " tanya orang a.k.a Kepala sekolah.

"nama saya Namikaze Naruto " ucap Naruto dengan wajah malas.

'Apakah modnya lagi turun ya? 'Batin kepala sekolah.

"Baiklah, selamat datang di akademi kuoh namikaze-sensei.."

"Jadi kepala sekolah dikelas mana saya mengajar?"

"tuggu sebentar aku memeriksa, di kelas mana kamu akan mengajar"

5 menit kemudian

" kamu mengajar kelas 2-B Namikaze-sensei  "

"baik..arigato kepala sekolah" ucap Naruto sambil beranjak pergi.

.
.
.

Dan di sinilah Naruto melewati lorong-lorong kelas untuk menuju kelas yang akan diajar nya hingga sampai diruangan bermerek 2b.

"Ah, shit, here we go again!"
.
.
.

"Baiklah bocah² sekalian.. Perkenalkan nama sensei adalah naruto Namikaze kalian bisa memanggilku naruto-sensei atau Namikaze-sensei yoroshiku Onegaishimas" Ucap naruto dengan wajah malas dan semua murid disana cengo melihat sensei mereka.

'Ini guru kok ngak punya semangat hidup ya'

'Kyaa walau kelihatan gak semangat tapi keren' nah ini batin para cewe kecuali satu orang yang melihat naruto dengan tatapan polos.

'Oii... Semangat dikit lah... Apa kau punya pengalaman buruk disekolah?'

'Ntahh... Aku mencoba menyesuaikan diri saja'
.
.
.

Sudah seminy naruto mengajar dan para murid sudah sangat mengenal guru yang tak punya semangat itu dan sering  beralasan unik saat terlambat.

"Baiklah murid-murid sekarang sensei akan mengadakan ulangan dan jangan banyak protes"

Semua murid dikelas itu panik apalagi tiga orang mesum yang tampang nya ngak ada niatan belajar.

Issei pov

'Kampret...soal macam apa ini?'batin ku yang berteriak heboh.

Disana tertulis:

Tanggal 6 Agustus, AS menjatuhkan bom atom uranium jenis bedil (Little Boy) di Hiroshima. Tiga hari kemudian, pada tanggal 9 Agustus, AS menjatuhkan bom plutonium jenis implosi (Fat Man) di Nagasaki.

Pertanyaan siapa presiden dan wakil presiden pertama diindonesia jawab dengan singkat dan jelas.

'Apa hubungannya pengeboman dengan negara lain ya'batin ku bersamaan dengan kepalaku yang mendadak panas.

pov off

"Baiklah berhubung waktu sudah habis segera kumpulkan soal dan jawaban nya "

.
.
.
______________________________________
Author minta maaf kalau cerita nya pendek karna kegiatan dan kesialan di dunia nyata ngak bisa membuat author senang untuk menulis... Jadi maklumin kalau cerita nya pendek dan membosankan... Dan Terima kasih atas dukungan kalian atas cerita author yang satu ini...

phenex black flameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang