Terkadang, ya hanya kadang – kadang, aku bingung kenapa masih saja mau menyetujui ajakan mereka untuk berkumpul di dorm saat kami mendapat jadwal kosong di hari yang sama. Lebih baik tidur dirumah, atau sekedar mengedit video untuk channel Youtube ku. Bukannya ingin menjauh dari mereka, hanya saja, menjadi saksi hidup dari segala tingkah 'gila' mereka bukanlah hal yang ku inginkan di hari libur ku. Contohnya seperti saat ini."Oh! Hyukkie! Selamat datang chagiya~! Permata manis ku, kau lah bintang yang bersinar ditengah kegelap gulitaan hidup ku, penguasa hati ku, Lee Hyukjae ku tercinta–"
Sejak awal Donghae melontarkan kalimat menggelikan itu, aku sudah nyaris angkat kaki dari ruang tamu. Namun, respon serta ekspresi datar Eunhyuk lah yang membuat ku mengamati pasangan itu dari sofa. Saat ini, member yang sering kami panggil 'ikan teri' itu, menekan telapak tangannya pada mulut Donghae. Entahlah, mungkin dia juga merasa geli mendengar Donghae, yang sudah berdiri didepan pintu masuk menunggu kepulangannya, melontarkan kalimat tadi. Oh, tentu saja Donghae tidak mengukir kalimat itu sendiri, butuh seorang Choi Siwon untuk memproduksi kalimat yang mengandung keju sepekat itu. Aku yakin kalian mengerti apa yang ku maksud.
"Katakan, kali ini barang apa lagi yang sudah tangan 'ajaib' mu itu rusakkan?"
"… Laptop baru mu…"
Karena tidak ingin menjadi saksi hidup seorang Lee Donghae yang mendapat murka dari Lee Hyukjae, akhirnya aku memilih pergi ke dapur. Sekedar mengambil segelas air untuk meredakan rasa haus yang tiba – tiba mendera. Sayang sekali, ternyata keputusan ku untuk pergi ke dapur bukanlah hal yang baik. Sekarang, aku disini, terjebak bersama leader kami yang tidak kalah 'gila' nya dari member lain. Inginnya bertanya, namun melihat wajah paniknya , segera ku urungkan niatan tersebut. Leeteuk hyung terus saja keluar masuk dapur beberapa kali, sebelum berjalan mondar mandir didepan ku. Tiba – tiba, dia berhenti lalu menatap ku dengan tatapan sedih bercampur panik.
"Shindong-ah! Aku tidak bisa menemukannya!"
"Huh? Memangnya apa yang kau cari, hyung?"
"Kebahagiaan ku!"
Dahi ku mengerut, bingung. Aku tahu menjadi leader Super Junior termasuk kedalam hal tersulit yang diemban seorang manusia, walaupun aku tidak merasakannya. Hei, aku tidak melebih – lebihkan! Jadi, tidak heran kalau kewarasan hyung ku yang satu ini bergeser sepuluh senti dari garis lurus. Awalnya, aku ingin mencoba 'menenangkan' Leeteuk hyung yang saat ini sedang mencengkram bahu ku, tapi hal itu tidak jadi ku lakukan saat Heechul hyung memasuki dapur sembari membawa tas belanja berisi cemilan. Dapat ku lihat senyuman lebar diwajah leader kami itu. Dia pun menepuk bahu ku pelan, dan tepat sebelum berjalan kearah Heechul hyung, dia mengedipkan sebelah matanya pada ku.
"Shindong-ah, aku sudah menemukan kebahagiaan ku"
"Jungsoo-ah! Cepat kesini dan bantu aku memindahkan keripik kentang ini ke toples kosong!"
"Aku segera datang, Heechulie~!"
Maaf untuk para Angels, tapi jujur aku nyaris muntah mendapat kedipan dari 'Leeteuk' yang kalian idolakan itu. Terlebih setelah mengetahui 'kebahagiaan' yang dia cari itu ternyata diva bermulut pedas di grup kami.
***
Dan aku juga heran, kenapa aku masih mau saja datang mengunjungi rumah mereka saat salah satu dari mereka mengundang ku untuk makan. Kalian cukup tahu aku tidak akan pergi jika nanti kami hanya berdua. Menurut ku akan sangat aneh. Jadi, saat Siwon mengundang ku untuk makan siang dirumahnya, segera saja aku menyeret Kyuhyun yang kebetulan datang ke tempat ku di hari liburnya untuk melihat komputer yang baru saja ku beli.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shindong's Point of View
FanfictionAyolah, aku tidak bodoh. Lima belas tahun bersama mereka, bukanlah waktu yang sebentar. Mau mereka mengatakan kalau mereka tidak punya hubungan spesial sekalipun, aku tidak akan percaya. Yang sebenarnya butuh mencari pacar dan segera menikah itu ada...