01

19 2 0
                                    

"lo mau ke kantin?". Gadis pemilik mata sabit itu bertanya kepada lelaki di sebelahnya. Ia pun mengangguk, "mau bareng?".Gadis tersebut kembali bertanya.
"boleh".Jawab lawan bicaranya.

Gadis itu berdiri,lalu mengajak lelaki disebelanya untuk pergi kekantin.
"Sha.Al.lo mau ke kantin,gak?".Tanya gadis tersebut kepada dua temannya yang kebetulan duduk didepan.

Keduanya menggeleng,"enggak ah,Nay. Lagian gue udah bawa bekal".Jawab Alindra. "tapi gue nitip piscok lah,Nay.Ehe".

Tanaya,gadis itu memutar bola matanya, "iye yeee". Sepersekian detik kemudian ia keluar bersama Ravish,lelaki yang diajaknya untuk pergi kekantin.

"kalo boleh tau perpustakaan dimana,ya?". Tanaya melihat kearah Ravish, "disamping koperasi.Kalo mau kesana lurus aja dari kantin". Ravish mengangguk, "kamu biasanya ke perpus?". Tanaya terdiam sejenak,berusaha mencerna pertanyaan lelaki disampingnya barusan.

Apa katanya tadi?,Kamu?.Tidak biasanya ada seorang laki-laki memanggilnya seperti ini.Tidak hanya laki-laki,bahkan teman perempuan nya pun jarang sekali memanggilnya seperti itu.

Gadis berambut bob itu bergumam, "Mm....biasanya sih,gak sering juga". Ravish lagi-lagi mengangguk,sampai akhirnya mereka dikantin.

"Bu~Biasa~". Ucap Tanaya kepada salah satu Ibu-ibu kantin,Ravish yang mendengarnya pun melirik kearah gadis bermata sabit itu. "kamu deket juga ya sama Ibu kantin". Tanaya tersenyum tipis, "gue langganan disini".Ravish mengulum bibirnya, sedangkan Tanaya hanya bisa tertawa pelan. "lo mau beli apa?". Ravish tampak menimbang-nimbang.Tanaya yang melihatnya pun akhirnya menyodorkan sebungkus roti dan juga sekotak susu.
"muka lo keliatan kalo nyariin ini". Gadis itu tertawa renyah,diikuti oleh Ravish.

"ini say,susu hilo nya". Tanaya tersenyum, lalu mengambil satu cangkir minuman Hilo rasa hazelnut nya yang ia pesan. "ini bu, duitnya". Ia menyodorkan uang sepuluh ribuan kepada Ibu kantin tersebut. "eh,bu. Ini pas ya,soalnya sama temen saya". Ibu kantin tersebut hanya mengacungkan jempolnya keatas.

"nanti aku ganti".Tanaya tersenyum, "alah, kaya sama siapa aja". Ravish tersenyum polos, "tapi kan ini hari pertama aku masuk.Udah di traktir aja",ujar Ravish.
"ya gakpapa,masa sama temen sebangku gak boleh berbuat baik?". Ravish menaikkan bibir bawahnya, "ya,enggak sih.hehe".

"gemoy banget si,Ya Tuhan".gumam Tanaya, sepersekian detik kemudian membuat Ravish menoleh, "apa?". Gadis tersebut sontak mengulum bibirnya sendiri, "eh? Enggak kok".

"SOLALI LALI~ OLA OLALA~" "KALAU ADA MAKANAN DIMEJA.MEJANYA YANG KUMAKAN,TELOLET TELOLET".

"berisik,Hai sumpah lah!".

"eh?neng Naya,mau kemana neng?". Tanaya terkejut saat tiba-tiba Haider menyapanya. "pertanyaan lo gak berbobot banget,Hai".Sahut salah satu temannya. Haider berdecak,"eh Jen,emang salah kalo gue basa-basi? Lagian gue juga gak tau dia mau kemana".Cerocos Haider,yang didukung tatapan ledekan dari teman disebelahnya.

Jeno memutar bola matanya, "nih liat. Terowongan ini kan tujuannya mau ke kelas XI IPA.kalo dia mau ke Kantor,otomatis lewat jalan depan,noh!". Tanaya dan Ravish hanya bisa melempar pandangan satu sama lain.

"udah lah,Jen.Diem lo". Sarkas Haider, "neng Naya.Gue ramal lo mau kekelas. Iya,kan?". Jeno yang mendengarnya pun hanya memutar bola matanya jengah, sedangkan lelaki tinggi yang disampingnya hanya menahan tawa melihat tingkah kedua temannya barusan.Haider meletakkan jari telunjuk dimulutnya saat Tanaya akan menjawab, "shtt! Udah iya gue tau lo mau kekelas". Tanaya hanya bisa menghembuskan nafasnya. "ntar salamin ke My Lovely,ya.Bilangin,Haider yang gans ini kangen banget sama dia.Oke skip".

Ravish yang sedari tadi menyimak hanya menatap polos kearah Tanaya. Saat Haider melanjutkan langkahnya bersama dengan kedua temannya,seseorang menabrak bahu Tanaya hingga minuman gadis itu hampir jatuh dari genggaman tangannya. "e-eh,sorry". Tanaya tidak merespons.Ia hanya meliriknya sebentar lalu menarik lengan baju Ravish.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 14, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GREYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang