Nakajima Yuto and Inoo Kei
"Cantik"
Satu kata pertama yang tak pernah Inoo Kei lupakan dari seorang Nakajima Yuto.
Cantik katanya. Bahkan pria mungil itu mengira bahwa dirinya perempuan. Cukup menyebalkan bagi Inoo. Ia sangat mengerti bahwa kata cantik lebih cocok untuk perempuan. Bukan untuk lelaki sepertinya.
Namun Inoo menahan diri agar tidak membencinya. Yuto cukup menyenangkan bila boleh berpendapat. Grup kecilnya menjadi lebih ceria sejak kedatangan Nakajima Yuto.
Bertahun-tahun mereka bersama. Tidak disangka bahwa ia akan didebutkan digrup yang sama dengan kawan kecilnya itu. Ah tidak. Yuto tidak lagi kecil. Sekarang ia tinggi, dan sedikit.... Tampan.
Inoo menyentuh bibir tebalnya. Ia merasakan sensasi panas menjalar keseluruh tubuhnya. Tidak... Tidak seharusnya ia seperti ini. Yuto... Ia sudah seperti adik kecil baginya. Inoo menggelengkan kepalanya mencoba menghapus segala fantasi tak terpuji yang baru saja bertengger dipikirnya.
Namun Inoo Kei salah besar. Bertahun-tahun mereka berada digrup yang sama. Perasaan itu tak kunjung hilang dari pikirnya. Apa sebenarnya yang merasuki Inoo? Mengapa ia begitu terikat pada pria yang bisa memeluk semua member tanpa beban sedikitpun.
Nakajima Yuto tidak sadar, kala pria itu memeluk Inoo yang kini lebih pendek darinya. Ada degup yang berusaha keras Inoo sembunyikan. Agar tak terdengar. Agar tak terasa oleh Yuto. Agar Yuto tetap bisa memeluknya tanpa perlu merasa sungkan bila tahu bagaimana perasaan Inoo yang sebenarnya.
"Aku ingin mencium bibir Yuto" tanpa sadar Inoo mengucapkannya kala camera masih menyorot. Menandakan bahwa siaran masih berlangsung dan semua orang mendengarnya.
Bodoh!
Semua kini menatap kearah Inoo dan kemudian tertawa mendengar dalih Inoo. Pria itu harus belajar bagaimana cara mengendalikan pikirannya. Ingin sekali ia mengutuk dirinya. Tapi Inoo sadar, hasratnya tak lagi terbendung. Ia menginginkan Yuto. Bukan yang lain.
"Boleh kok" ucap Yuto santai kala mereka sedang bersiap pulang.
"Apanya?" Inoo berusaha bersikap seperti biasanya.
"Soal ciuman itu..." Yuto menggantung kata-katanya. Inoo menoleh kearahnya. Semburat merah jelas sekali terlukis dipipi Yuto.
"Kalau kau mau... Boleh kok... Kalau kita....""Yuto.... Apa yang kau bicarakan? Ayo pulang." bodoh Inoo Kei!
Inoo berjalan meninggalkan Yuto. Sedangkan pria tinggi itu hanya mematung melihat eksistensi paling cantik digrupnya perlahan menghilang.
Yuto sendiri tidak sadar akan apa yang ia katakan pada Inoo. Ia tahu betul Inoo Kei, pria itu sangat pintar. Pria itu tahu betul bagaimana cara menarik perhatian agar rating acara itu naik. Apa yang Inoo Kei katakan disiaran tadi, Yuto yakin itu hanya salah satu rencana dalam pikir Inoo.
Tapi mengapa saat Inoo menolaknya, terasa sakit? Bukan... Yuto bisa saja mencium puluhan wanita diluar sana. Atau pria cantik seperti Inoo. Ia tampan, ia bisa mendapatkan apapun yang ia mau. Tapi mengapa. Hanya dengan tolakan halus bisa membuatnya membeku seperti ini.
Ia sadar. Sejak pertama kali melihat Inoo, ia tahu kalau ia tidak hanya tertarik akan parasnya. Ia telah jatuh pada sorot mata bulat dan sayu milik Inoo Kei. Ia menginginkan Inoo lebih dari apapun.
Tapi ia bisa apa? Datang pada Inoo lalu bilang kalau ia menginginkannya? Jangan bercanda. Apa yang akan Inoo pikirkan tentangnya?
Sejak saat itu, Yuto selalu berada didekat Inoo. Setiap ada kesempatan, ia selalu mengambil tempat didekat Inoo. Dikala Inoo sibuk dengan member lain, Yuto tetap tak mengalihkan pandangnya dari Inoo. Yuto ingin melihat senyum Inoo, bagaimanapun caranya Yuto ingin Inoo tersenyum.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kiss (InoJima)
RomanceOtp : Nakajima Yuto x Inoo Kei Hey! Say! Jump Satu kali saja, jika Inoo bisa mendapatkan sekali saja ciuman dari Yuto. Ia bisa mendapatkan kepastian akan perasaannya sekarang