-ADW: DUA-

82 24 50
                                    


Halo,

Selamat membaca;)

****

🎶 Play; Saat bahagiaku --Andien ft Ungu-- 🎶

Anak ambis tuh susah ya, selalu ngerasa terkalahkan oleh orang lain. Padahal, ada yang jauh lebih penting dia lakukan. Menolong orang yang tertinggal, misalnya?

--Vanilla Adriana--

****

"Nau, jadi pacar gue yuk? "

Naura bergeming. Badannya mendadak lemas saat mendengar kalimat itu, selama dia hidup tidak pernah ada yang mengajaknya pacaran seperti orang normal di luar sana.

Perlahan, dia memberanikan diri melihat Keano yang sedang menopang dagu sambil tersenyum.

Emang nggak ada akhlak si Keano!

Baru juga ketemu, belum ada sehari udah minta jadian. Ya, walaupun Naura sedikit meleleh melihat senyumannya sekarang.

Tapi, tetap saja. Naura bukan cewek murahan, yang sekali diajak pacaran langsung mau.

"Gue bercanda elah, " jawab Keano dengan tawa kerasnya.

"Bikin jantungan aja, "

"Oh, lo mau beneran? "

Keano menatap Naura dengan mengerlingkan matanya yang dibalas helaan napas.

"Ini hati, bukan pubg yang bisa dimainin. " jawab Naura.

Tangannya terus membersihkan buku di hadapannya, dia mencoba fokus menjalani hukuman dibanding harus mengobrol dengan makhluk di sampingnya.

"Curhat nih? " kekeh Keano, "Jadi mau beneran? "

Keano berdiri dan menyejajarkan tubuhnya dengan Naura yang pendek, dia mendekatkan wajahnya ke Naura semakin maju menipis jarak antara mereka.

"Gue serius kok. Tapi gue mau deketin lo dulu, diizinin nggak nih? " bisiknya.

Naura bergidik ngeri dan menatap tajam Keano yang, masya Allah mukanya minta dihalalin.

"Udah deh, bantuin nih. " Naura memberikan kemoceng dan buku yang ada ditangannya.

Keano tersenyum miring melihat Naura yang pergi ke rak seberang untuk melanjutkan hukumannya.

Menurut Keano, Naura ini punya daya tariknya tersendiri. Entah apa, jika bisa dikatakan dia itu seperti gravitasi di bumi.

Cielah! Gravitasi segala. Pelajaran aja sering bolos, sok-sok an ngomongin materi.

"NAURA, GUE SERIUS MAU GAET LO! " teriak Keano sambil terkikik.

Naura yang berada di tempatnya sedang menetralkan degupan jantung yang sangat cepat itu, dia terus merutuki Keano yang, bodohnya tak terbatas dan melampauinya.

"Sstt! "

Keano mendapat tatapan tajam dari bu Della, dia menyengir dan menggaruk pelipisnya salah tingkah.

Aneh. Sebenarnya, dia kenapa hari ini?

****

Pak Harris sedang membaca laporan dari bu Della dan memeriksa surat hukuman yang dia berikan untuk dua orang di depannya sekarang.

Naura yang berdiri di hadapannya terus merapalkan doa dalam hati, agar dia tidak lagi berurusan dengan guru BK.

Selain mulutnya yang pedes. Tatapannya juga nyeremin.

A Different Way Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang