Pada awalnya aku tidak pernah percaya akan keberadaan Vampire. Sosok makhluk yang haus akan darah manusia.Saat ini Korea sedang hangat dengan berita kehadiran Vampire di tengah kehidupan masyarakat yang sudah modern ini. Awalnya aku tak percaya, lalu berita demi berita bermunculan banyak Vampire yang mulai berani menampakan diri mereka dengan mulai memangsa manusia secara terang-terangan.
Dan itu menjijikan!
Apa lagi setiap berita itu muncul di TV ku, melihatnya saja aku sudah ingin muntah! Terlalu banyak darah dari si korban yang di tampilkan secara terang-terangan.
Sebelum kehadiran Vampire menjadi heboh di Korea Selatan aku sudah memiliki phobia terhadap darah, dan karna itu lah aku memiliki alasan kenapa aku membenci mereka, sudah jelas bukan betapa menjijikannya menyaksikan makhluk yang menghisap darah manusia.
Lagi pula yang tidak menerima kehadiran Vampire di Korea juga bukan aku saja banyak teman-teman ku yang juga merasa jijik hidup berdampingan dengan mereka.
Lalu...
Suatu hari aku melihat sosok laki-laki yang menarik di mata ku, di sekolah dia mempunyai prestasi yang lumayan, dia juga cukup populer di kalangan anak perempuan.
Aku berusaha mendekatinya dan saat aku mendekatinya aku bisa merasakan jika aku dan dia saling jatuh cinta.
Dan..
Hari itu tiba saat aku akan menyatakan perasaan ku dia malah berlari, saat aku menghentikan langkahnya dia berpaling dan mengungkapkan kata-kata yang tidak pernah ku bayangkan selama ini.
Dia bilang jika sebenarnya dia adalah Vampire.
KAMU SEDANG MEMBACA
Singularity
VampireJung Siyeon, seorang siswi dari sekolah Hanlim Multi Art School. Sekolah yang cukup ternama di Korea Selatan. Perempuan yang akan menginjak umur 17 Tahun itu sangat membenci Vampire, terutama dia juga memiliki phobia pada darah. Akhir-akhir ini Kore...