Sesampainya di tempat wonwoo langsung turun dari mobil dan mengikuti hansol dari belakang, wonwoo membulatkan matanya kaget saat melihat mantion yang sangat mewah di hadapannya.
Lagi lagi wonwoo dibuat kagum saat melihat isi dari rumah itu dan juga para pria berbadan kekar berpakaian serba hitam berjajar disebelah kiri dan kanan wonwoo.
"Wonu-ssi sekarang kau akan ku antar untuk menemui bosku"ucap hansol sembari melirik wonwoo yang sedari tadi hanya diam.
Wonwoo hanya mengangguk menanggapi ucapan hansol, dia menunduk memikirkan apa nasibnya seburuk ini sehingga wonwoo harus dijual kepada orang kaya raya, wonwoo menghela nafas dan berdoa kepada tuhan semoga saja tidak ada hal hal yang buruk terjadi hari ini maupun hari esok dan seterusnya.
Setelah mereka menaikki lift akhirnya mereka sampai, disana terdapat satu pintu saja wonwoo sudah menebak pasti orang itu ada disana.
Tokk... Tokk.. Tokk..
"Masuk!"teriak seseorang dari dalam.
Jantung wonwoo berdebar kencang telapak tangannya berkeringat dia sangat takut apa lagi saat hansol mulai membuka pintu ruangan itu.
"Uhm gyu aku sudah membawanya"
Hansol sedikit menarik tangan wonwoo dan membiarkannya berdiri disebelah hansol, wonwoo melirik ke arah kanan dan kiri semuanya normal ini hanya ruang kerja yang sangat luas. Dan mata wonwoo terkunci kepada seseorang yang ada dihadapanya, wonwoo penasaran dia siapa karna wajahnya terhalang oleh laptop wonwoo juga merasa takut kalau orang itu adalah ahjussi yang ada dipikiran wonwoo tadi.
"Ooo Jeon Wonwoo?"
Wonwoo membulatkan matanya dia melirik hansol yang tersenyum, wonwoo kaget kenapa orang itu tau namanya padahal wonwoo belum memperkenalkan dirinya, wonwoo pikir mungkin orang itu mengetahui namanya dari hansol, mungkin saja.
Hansol menatap wonwoo dia menyenggol lengan wonwoo pelan hansol memberi isyarat menggunakan matanya agar wonwoo menjawab orang itu.
"A-aa nee a-aku jeon wonwoo"ucap wonwoo gugup dia meremas telapak tangannya sehingga ujung jari wonwoo memutih.
Brakk
Orang itu menutup laptop nya keras membuat wonwoo sedikit terlonjak kaget.
"Perkenalkan saya Kim Mingyu, dan kau sekarang adalah milikku, Jeon"ucap orang itu sembari menyeringai dan berjalan kearah wonwoo.
Wonwoo kembali di buat kaget, sekarang dia benar benar merasa takut bukan karna orang itu ahjussi jelek tapi orang itu adalah pria yang terus menerus menatapnya di bar kemarin.
Jantung wonwoo kembali berdetak cepat dia takut, dia tidak tau apa yang akan terjadi setelah ini, dia jadi teringat saat pria ini akan meninggalkan bar dia tersenyum aneh dan menatap tajam ke arah wonwoo.
"Kenapa hm? Apa kau takut?"mingyu mendekatkan wajahnya kepada wonwoo, wonwoo tidak bisa apa apa dia terlalu takut untuk sekedar berbicara, wonwoo hanya menggelengkan kepalanya pelan.
"Astaga manisnya kau tidak perlu takut kepadaku, ah choi hansol tolong siapkan kamar untukknya dan belikkan barang barang yang dia butuhkan"mingyu tersenyum manis, tapi di mata wonwoo itu adalah senyuman terseram yang pernah dia lihat.
Hansol mengangguk dia membungkukkan badannya berpamitan untuk pergi dari sana, setelah hansol pergi sekarang hanya wonwoo dan mingyu yang tersisa diruangan itu.
Wonwoo bingung harus melakukan apa dia hanya bisa menatap mingyu yang sekarang sudah mulai mendekatkan kembali wajahnya.
"Sekarang kau adalah milikku, tidak ada yang bisa memilikkimu selain aku, ingat itu jeon"bisik mingyu yang membuat wonwoo merinding mendengarnya.
"Sekarang kau istirahat, aku tau kau belum memakan apapun, diluar sudah ada yang menunggumu makan yang banyak aku tidak ingin kau sakit"ucap mingyu sembari mengecup ujung bibir wonwoo.
Entah kenapa jantung wonwoo kembali berdetak sangat cepat, baru kali ini wonwoo mendapatkan kecupan dari pria selain ayahnya.
"N-nee"wonwoo mengangguk dia keluar dari ruangan tersebut meninggalkan mingyu sendirian disana.
Dan benar saja di luar sudah ada dua wanita paruh baya yang menunggu wonwoo, wonwoo tersenyum tipis dia membungkukkan badannya kepada kedua wanita tersebut.
"Astaga tuan muda sangat manis, kami sudah menyiapkan hidangan spesial untuk tuan, mari"ucap salah satu wanita tersebut, mereka berjalan berdampingan dengan wonwoo menuju kearah meja makan.
Wonwoo kembali membulatkan matanya kaget, kenapa semua yang ada disini selalu membuatnya terkagum kagum, ini seperti bukan meja makan ini seperti istana kerajaan dan apa ini banyak sekali makanan mewah diatas meja makan.
"U-umm bibi tapi aku tidak bisa menghabiskan semua ini"ucap wonwoo sembari menatap kedua wanita yang sekarang sudah berada dihadapan wonwoo.
"Tidak apa apa tuan, sekarang tuan makan saja"
Wonwoo menghela nafas dia mulai memasukkan sesuap demi suap nasi kedalam mulutnya, wonwoo tersenyum karna makanan ini sangat enak.
Setelah menghabiskan makanannya walaupun wonwoo tidak menghabiskan semua yang ada di meja makan tadi, wonwoo diajak oleh salah satu pelayan disana untuk istirahat dan melihat kamar baru wonwoo.
"Kita sudah sampai, sekarang tuan istirahat nee"ucap pelayan tersebut sembari tersenyum kearah wonwoo.
Wonwoo mengangguk dia mengucapkan terimakasih dan melangkah masuk kedalam kamarnya.
"Astaga apa ini kamar ku? Ini terlalu besar!"wonwoo melihat sekeliling dengan hati hati wonwoo menyentuh barang barang yang ada disana.
"Aaaa kasur ini sangat empuk!"ucap wonwoo setelah dia membaringkan tubuhnya diatas kasur king size.
Wonwoo yang sedang menikmati kamar barunya dia teringat sesuatu, wonwoo berpikir kenapa kim mingyu bisa bisanya memberikan semua ini kepada orang asing seperti wonwoo.
Bahkan wonwoo tidak pernah bertemu dengan mingyu sekalipun, apa wonwoo harus membayar semuanya?
"Hum sepertinya aku harus bertanya nanti"
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
🔞DADDY; Meanie🔞
Random"Jangan memanggil ku hyung! Panggil aku daddy mengerti!" Tentang pemuda polos yang tidak tau apa-apa, tiba tiba harus tinggal dengan seorang pria kaya raya bernama, Kim Mingyu. ⚠YAOI⚠