indera keenam

23 2 0
                                    

Penderitaan dan penyiksaan yang di alami oleh Dewi seakan tak henti - hentinya ia rasakan. Bagaimana tidak, Dewi sosok seorang gadis cantik dan kaya selalu mendapatkan perlakuan yang kasar dari pacarnya, Edo. Sikap Edo yang selalu berubah dan suka cemburu dengan setiap cowok yang bersama Dewi akan membuat Edo makin semena - mena dalam bertindak. Walaupun cowok itu adalah sepupu Dewi sendiri.

"Dewi.. dasar kamu ya. Udah main belakang kamu kan?". Edo tampaknya marah dengan Dewi.
"Maksudnya apa mas, aku nggak ngerti". Jawab Dewi.
"Alah, kamu nggak usah banyak alasan. Jelas - jelas aku dari tadi ngikutin kamu sama laki - laki itu".
"Ya ampun mas Edo, itu Andre sepupuku yang baru datang dari desa. Masa kamu nggak percaya sama aku". Jelas Dewi pada Edo.
"Alah, dasar cewek nggak benar kamu".

Edo tampaknya sangat marah besar pada Dewi. Saking marahnya Edo pada Dewi, tiba - tiba..

"Braaak". Suara tamparan Edo ke wajah Dewi.
"Dasar kamu, awas kamu itu sudah jadi miliku. Kalau sampai aku melihat kamu sedang berjalan sama laki - laki lain, kamu akan merasakan akibatnya". Ancam Edo pada Dewi.

Dewi hanya bisa terdiam dan menangis. 4 tahun sudah hubungan percintaan Dewi dengan Edo, 4 tahun juga Dewi mendapatkan perlakuan yang tak sewajarnya di dapat oleh Dewi.

Setelah dua minggu kejadian tersebut berlalu. Tiba - tiba ada pesan masuk dari Edo. Namun pesan itu sekitar 4 hari barulah Dewi balas karena selama 4 hari tersebut Dewi memang tidak membuka handphone lantaran tugas kuliah dan Ujian Akhir Semester sedang berlangsung. 

Di hari ketiga, tepatnya hari terakhir Uas, Dewi memang saat itu tidak tau bahwa Edo bakal menjemput Dewi pulang kuliah, Makanya waktu itu Dewi minta antar sama Fauzi teman satu kelasnya. Tanpa di sengaja saat itu, aku terjatuh tapi untung ada fauzi yang membantuku. Nah kejadian itu rupanya dilihat secara langsung oleh Edo yang pastinya sangat terbakar api cemburu.

"Eh, maaf Fau, tadi nggak fokus jalannya. Makasih ya, kamu udah mau bantuin". Kataku pada Fauzi.
"Iya Dew, sama - sama". Jawab Fauzi.

Tak lama setelah itu, Fauzi mengantarkan Dewi untuk pulang. Besoknya barulah Dewi membuka handphone nya lagi. Nampak pesan chat banyak yang masuk. Dan pesan terbanyak dari Edo. Tak lama kemudian, ada telpon masuk. Ternyata itu adalah telpon dari Edo.

"Halo.. iya do ada apa?" Tanyaku.
"Kemana aja kamu. Udah beberapa hari ini aku chat tapi nggak kamu balas". 
"Intinya aku hari ini mau ketemu sama kamu dan kamu harus bisa ketemu sama aku hari ini". Kata Edo.
"Oke baik. Nanti kita ketemu". Balasku.

Tanpa ada alasan untuk menolak, akhirnya Dewi pergi menemui Edo di dekat pantai. Dewi masih penasaran, sebenarnya apa yang ingin Edo sampaikan. Akhirnya aku sampai di tempat tersebut dan tampak Edo sudah menunggu di sana. Edo membawa Dewi pergi ke tempat yang agak sepi di pantai tersebut. Setelah sampai di sana, tak ku sangka di tengah perjalanan tadi, Edo ngomel  dan marah terus dengan Dewi.

Emosi Edo tak terbendung. Baru saja sampai di tempat tersebut, badanku dipukul dan di tampar oleh Edo tanpa ada alasan yang jelas.

"Dasar kamu cewek nggak bener. Kemana aja selama 4 hari ini? Di telpon nggak aktif, di chat nggak di balas. Kamu selingkuh kan sama aku?". 

Dewi sama sekali tidak paham kenapa Edo menuduhnya selingkuh. Padahal sudah jelas bahwa Dewi memang sedang ada kerjaan selama 4 hari itu.

"Ya ampun Edo, aku selama 3 hari ini bukan untuk menjauhi kamu. Hanya saja aku punya tugas dan saat itu juga sedang ada ujian. Makanya aku nggak mengaktifkan hp. Dan masalah selingkuh? Siapa yang selingkuh sama kamu? Aku nggak paham maksud kamu apa". Begitulah Dewi menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
"Eleh, nggak usah ngeles kamu, jelas - jelas kamu sendiri yang selingkuh. Aku lihat dengan mata kepalaku sendiri bahwa kamu jalan sama cowok lain. Pakai adegan mesra - mesraan lagi. Aku lihat tadi siang kamu sama cowok itu".
"Astaga Edo. Ini nggak seperti yang kamu kira. Cowok itu Fauzi, teman sekelasku. Dan masalah adegan itu, nggak di sengaja".
"Alah, dasar cewek nggak bener kamu.". Edo tak percaya dengan Dewi dan setelah itu ia memukul Dewi.

Teror Sarung BantalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang