Koma

18 2 0
                                    

Penggunaan Koma (,) yang Benar

1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan.

Contoh:

Telepon seluler, komputer, atau internet bukan barang asing lagi.

Ja itu … ramah, baik hati, tidak sombong, dan rajin menabung. 

Satu, dua, ... tiga!

2. Tanda koma dipakai sebelum kata penghubung, seperti tetapi, melainkan, dan sedangkan, dalam kalimat majemuk (setara).

Contoh:

Ja ingin membeli kamera, tetapi uangnya belum cukup.

Ini bukan milik Ja, melainkan milik Eyangnya Ja.

Ja membaca cerita pendek, sedangkan cem-cemannya melukis panorama.

3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimatnya.

Contoh:

Kalau diundang, Ja akan datang meski itu pernikahan mantannya. 

Karena tampan dan kaya raya, Ja mempunyai banyak mantan.

*Tanda koma tidak dipakai jika induk kalimat mendahului anak kalimat.

Contoh:


Ja akan datang kalau diundang.

Ja mempunyai banyak mantan karena tampan dan kaya raya.

4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun demikian.

Contoh:

Ja kaya dan tampan. Oleh karena itu, dia selalu memperoleh wanita mana pun yang diinginkannya.

Ja memang rajin mandi sejak kecil. Jadi, wajar kalau dia menjadi sangat mempesona. 

5. Tanda koma dipakai sebelum dan/atau sesudah kata seru, seperti o, ya, wah, aduh, atau hai, dan kata yang dipakai sebagai sapaan, seperti Bu, Dik, atau Nak.

Contoh:

O, begitu?

Wah, Ja tampan!

Hati-hati, ya, jangan liatin Ja lama-lama, nanti jatuh cinta!

Ja tampan, Kan? 

Iya, deh. 

Ja, kapan kasih mamah cucu? 

Siapa namamu, Cantik?

Dia seksi sekali, Bro.

6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.

Contoh:

Kata Ja, "Tadi malam dia habis kencan sama Luna Maya."

Compang-camping LiterasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang