Prolog

27 1 0
                                    

  "Realita nggak sesuai dengan Expektasi" nyatanya memang itu makanan sehari-hari Rilly Diana Luttfi. Gadis yang sudah 5 tahun tidak menginjakkan kaki di Tanah Kelahiran. Hobi liburan Sendiri, Ke Mall sendiri, dan seperti yang Ia lakukan saat ini, Nonton Sendiri.

Bukannya Rilly itu penderita gangguan kepribadian antisosial (ASPD), Rilly hanya sangat menyukai Kesendirian. Menurutnya melakukan suatu hal yang disukainya akan lebih Nikmat jika dilakukan sendiri, tidak akan ada yang mengganggu.

Tapi moment menikmati filmnya terganggu oleh sesosok Lelaki yang duduk tepat disampingnya, sedang duduk dengan gusar, banyak gerak, grasak grusuk, sangat menganggu. Kalau dilihat-lihat Lelaki itu tidak seperti Manusia kebanyakan yg sedang menonton di sekitarnya, semuanya berwajah khas pribumi. Karena Rilly tengah menonton film di CGV Yongsan, Seoul.

Karena merasa ternganggu tanpa sadar Rilly berdecak keras, dan lelaki itu menoleh dengan wajah merah padam, seperti menahan sesuatu, tapi bukan kemarahan. Lelaki itu hanya menunjukkan wajah datar.

"Bisa singkirkan tanganmu", sambil menunjuk dengan dagunya.

"Hah", Yang ditegur hanya bisa menunjukkan wajah melongo menatap lelaki didepannya yang masuk kategori tampan dan manis.

"Tanganmu", ulangnya lagi yang kali ini menunjuk dengan tangannya, karena sebelumnya wanita ini tidak paham diberitahu hanya dengan dagunya.

"Oh!... I am sorry!", Sialan!! Ternyata tangan Rilly berada di atas paha lelaki itu, tengah meremasnya dengan kuat. Bagaimana bisa tangannya sangat tidak tahu diri!, Ini pasti gara-gara adegan diFilm yg sedang ditontonnya, Film yang menampilkan adegan menegangkan, sehingga membuat yang menonton butuh pelampiasan.

Lelaki itu hanya berdehem pelan dan melanjutkan acara  menontonnya. Ia memang tidak terbiasa pergi menonton sendiri, ini karena sangat terpaksa. Karena malam ini malam Minggu teman-temannya memiliki acara dengan pacar-pacarnya. Bukannya iri! BUKAN!!, tapi hanya dengki saja. Karena nggak punya pacar, ia lebih memilih bekerja. Seperti yang ia lakukan saat ini, memilih mengerjakan Pekerjaan yang seharusnya bisa dilakukan hari senin. Dan ia sudah menuntaskannya haris sabtu, dan sekalian ia mampir menonton di CGV Yongsan. Besok ia sudah harus balik ke jakarta.

Really??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang