Jika Aku Rumahmu

80 9 1
                                    

*dengerin lagu sorai menit 3:15

ps: semoga sedihnya dapet ya,sedih boleh rapuh jangan.

Hai, terimakasih sudah mengisi hari hariku yang sendu ini. Terimakasih telah menetap walau hanya sementara.

Jika ditanya apakah aku msh menyayangimu? iya, jawaban itu aku jawab tanpa ragu. Tidak pernah sedikitpun terlintas untuk tidak menyayangi kamu atas semua kasih & sayang yang telah aku terima selama ini.

Dahulu saat kamu memutuskan hubungan kita, aku hanya terdiam beberapa hari dan menikmati rasa rapuh di hati bertanya tanya tentang alasan kuat untuk kamu mengakhiri hubungan kita secepat ini?

Entah kamu merasakan atau tidak, aku harap kamu merasakan rasa sakit ini.

Setelah berakhir hubungan kita, kamu sempat mengajakku kembali tetapi menurutku kata " berakhir" tidak sebercanda itu dan aku menolak kembalinya kita tanpa banyak bicara.

Lalu, sudah berjalan beberapa pekan, aku sudah terbiasa melihatmu sendiri mentapku dengan tatapan sendu andalanmu dan senyummu yang tetap teduh. Untuk kali ini aku tidak goyah, karena menurutku itu pantas kamu dapatkan karena dulu aku sempat berada di posisimu sekarang. Tiba tiba aku mendengar simpang siur tentang kamu menyukai seseorang, aku sempat cemburu & tidak suka pada siapapun perempuan yang dekat denganmu waktu itu. Jika ada sosok perempuan yang mendekatimu tega tak tega aku mencibirnya, banyak orang bertanya "mengapa kamu begitu kejam?" jelas, aku waktu itu belum bisa melupakanmu walaupun aku menolak kembalinya kita.

Aku suka melamun dan berpikir "Jika memang aku rumahmu,kenapa kamu mencari jalan yang jauh?ingin tersesat dan akhirnya mencari rumah baru?jika menginginkan rumah baru, aku bersedia tutup pintu agar kamu tidak masuk kembali kerumahku"

selang beberapa bulan aku sedang dekat dengan seorang laki-laki sebut saja dia saat itu kamu sangat terbakar api cemburu, perasaanku campur aduk waktu itu entah aku senang karena menang atau aku marah karena sifat posesif mu
kembali datang.

Setelah aku jauh dari dia, setelah kamu pergi tanpa pamit sekarang datang tanpa permisi, Kamu mulai berbicara denganku dari handphone dan sering menanyai kabarku, tapi namanya aku, aku tetap berpegang teguh pada kataku waktu itu, aku menolak kembalinya kita.

Tetap berjalan seperti biasa, kamu tetap perhatian dan aku yang mulai risih dengan keadaan ini selalu bersikap tak acuh. Beberapa waktu lalu aku mencoba memberanikan diri untuk menanyakan hal yang kata sahabatku saja sangat menyakitkan hati seseorang jika menyakan hal ini dan menurut kalian mungkin sama. Tetapi aku sudah terlanjur ingin tau, lalu aku mencoba menanyakan padamu"apakah kamu sudah bisa melupakanku?" jujur masih ada beberapa rasa menyayangimu saat ini, tetapi jawabanmu entah mengapa membuatku muak. Kamu menyukai seorang perempuan untuk melupakanku?. Kita bertengkar hebat saat itu, dan kamu memutuskan tidak akan menghubungi ku saat itu dan sampai saat ini.

Ada rasa sedikit rasa rapuh yang aku rasakan dulu. Jika memang kisah kita berakhir seperti ini, aku hanya meminta kita pisah secara baik baik jika kamu merasa tidak ada lagi perasaan padaku seharusnya perpisahan kita tidak diakhiri dengan lose contac.

Kalau memang keputusanmu seperti ini,aku harap kamu tidak menyesal untuk ke dua kalinya. 

Bagian KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang