Chapter 3

8.3K 645 188
                                    

Jaemin tersadar lebih dahulu. Ia menatap sekitar ruangan yang sudah dipersiapkan sebelumnya, hanya sebuah gudang barang dengan nuansa remang - remang. Tidak ada barang apapun kecuali kasur berukuran king size dan berbagai macam sex toys yang tersedia.

Ruangan itu lebih terlihat seperti tempat shooting film porno untuk bintang kelas atas. Jaemin melihat Renjun yang menatapnya sebal.

"Gomawo" ucap Jaemin tanpa suara.

Kedua pasang tangan milik Jaemin dan Jeno di borgol dan saling terkait, membuat mereka seolah tidak bisa terlepas.

Jaemin melihat mata Jeno yang masih ditutupi kain hitam.

"Aku tidak?" kode Jaemin pada Renjun.

"Just shut up and enjoy your time. Tekan tombol merah kecil disini" Renjun menunjuk pada sebuah tombol yang tertutup dengan warna senada dengan tembok sehingga jika tidak memperhatikan dengan baik mungkin kau tidak akan sadar.

"Untuk apa?" Jaemin

"Sebagai kode agar aku datang lagi kesini setelah orang yang kau puja tiap hari itu sadar dan aku akan melanjutkan misi gilamu itu" Renjun

"Oke" Jaemin

Renjun lalu menutup mata Jaemin dengan kain hitam sama seperti Jeno, menepuk pundaknya dan berjalan meninggalkan ruangan.

Jeno mulai tersadar dari efek obat bius, kepalanya masih terasa agak pusing. Mencoba membuka matanya, gelap.

Ia mulai bergerak gelisah, dan tersadar tangannya terborgol ke belakang.

Ia juga merasakan seseorang tengah bersandar dipunggungnya.

"A—ada orang?" tanya Jeno takut - takut.

"I-iini siapaa?" Jeno meraba - raba bagian belakang orang tersebut, lebih tepatnya bokong Jaemin.

"Ah.. Jeno" Jaemin merutuk dirinya yang malah mendesah.

"Bodoh baru gitu doang udah ngedesah" ucapnya dalam hati.

"Sa-jang.. Jam-jaeminn? Ini Jaemin kan?" Jeno ingin memastikan.

"Iya ini aku" Jaemin

"K-kita.. ada dimana?" Jeno

"Aku juga tidak tahu" Jaemin

"Gelap. Kau juga merasakan gelap?" Jeno

"Ya, gelap. Tangan kita juga terborgol" Jaemin

Jaemin mulai menggerakan kakinya meraba - raba tembok dan menemukan tombol yang dimaksud Renjun tadi dan menekannya dengan jempol kaki.

"Aku takut" Jeno

"Tenang, jangan panik. Ada aku disini" Jaemin membisikan itu didekat leher Jeno

Jeno bisa merasakan hembusan nafas dari Jaemin ketika berbicara dan itu membuatnya lebih tenang.

Tak lama ada suara pintu terbuka, Jeno berbisik pelan pada Jaemin. "Ada orang datang"

"Aku tahu, lebih baik kita diam" Jaemin

Orang itu perlahan membuka penutup mata, pertama milik Jaemin. Jaemin kaget karena orang yang akan datang itu ia pikir adalah Renjun, ternyata Mark sepupu Renjun.

Kidnap [NoMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang