Tiga puluh delapan

812 163 10
                                    

Ibu Dahyun merasa bersalah telah membuat kekacauan di ruangan Dahyun di rawat.

"Maafkan ibu... seharusnya ibu.."

"Ayo kita pulang!" ucap Dahyun.

Ibu Dahyun mengangguk, ia segera mengurus administrasi rumah sakit. Saat ibunya Dahyun sibuk mengurus administrasi rumah sakit, seketika air mata yang ditahan Dahyun tertumpahkan.

Dahyun memeluk lututnya, menundukkan kepalanya dan menangis. Tubuhnya bergetar, rasa takut, trauma dan sedih bercampur seketika. Sangat sedih...

Dahyun merasa dirinya sangat bodoh sekaligus kasihan pada dirinya sendiri. Rasanya sudah terlalu terlambat mengembalikan keadaan seperti semula saat ia tidak ingat apapun tentang masa lalunya di Seoul tapi ia ingin kembali ke masa itu. Masa dimana ia dengan polosnya membantu Nayeon yang sudah jelas jahat padanya.

Terlalu sakit, terlalu takut dan terlalu sedih jika ia mengingat kenangan pahit itu. Dunia terasa hancur seketika.

Secara perlahan tanpa diketahui oleh Dahyun, Jungkook masuk ke ruangan Dahyun. Ia terkejut melihat Dahyun menangis tersedu-sedu. Tanpa ingin mengganggu Dahyun, Jungkook terdiam duduk di samping Dahyun mendengar setiap tangisan Dahyun. Jungkook tahu, Dahyun pasti sangat sedih meskipun ia tidak paham apa yang terjadi pada Dahyun.

Tak lama, ibu Dahyun datang membuka pintu. Ia terkejut melihat puterinya menangis. Saat itulah ia sudah memiliki firasat bahwa Dahyun sudah mengingat semuanya. Ia pun memutuskan untuk menutup kembali pintu itu. Hatinya hancur melihat puterinya menangis.

Dilain tempat, Jungkook menatap Dahyun dengan perasaan bingung. Sesungguhnya ia tidak tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi.

"Aku bingung..." ucap Jungkook tiba-tiba yang membuat Dahyun tersadar akan kehadiran Jungkook. Seketika itu pula, Dahyun segera menghapus air matanya secara kasar.

"Sejak kapan kau disitu???" tanya Dahyun.

"Kau baik-baik saja?" tanya balik Jungkook.

"A..eoh! aku baik-baik saja! kau jangan khawatir, direktur!" ucap Dahyun yang diakhiri senyuman. Namun Jungkook tahu senyuman itu palsu.

Jungkook mengangguk-ngangguk seolah ia setuju bahwa Dahyun memang benar-benar baik saja. Namun pikirannya berkata berlainan.

"Sebaiknya kau istirahat dulu disini.. kau bisa pulang saat kau sudah sepenuhnya pulih" ucap Jungkook.

Dahyun tersenyum "Aku tidak tahu aku akan pulih kapan..." ucap Dahyun.

Jungkook meraih tangan Dahyun "Apa yang terjadi? kau sakit apa?" rasa penasaran Jungkook pun akhirnya keluar dari mulutnya sendiri.

"Aku baik-baik saja direktur.. jangan khawatir!" timpal Dahyun.

"Lalu kenapa kau menangis seperti itu?? apa ini karena Nayeon? apa yang dilakukan Nayeon padamu? katakan!" ucap Jungkook.

"Kau sudah mendengarnya... tapi kau jangan khawatirkan aku soal itu!" timpal Dahyun.

"Sebenarnya aku tidak ingin bertanya soal itu saat ini, aku tahu kondisimu sedang tidak baik tapi melihatmu menangis seperti itu membuatku bingung dan frustasi..." jelas Jungkook.

"Jangan khawatir! aku baik-baik saja.. mm soal perkataanku saat itu, aku benar-benar akan melakukannya... seharusnya kita tidak perlu bertemu satu sama lain lagi.."

"Aku tidak bisa melakukannya Dahyun-ah... bagaimana mungkin aku melakukannya??"

"Apa kau jatuh cinta padaku?? apa kau mencintaiku?" tanya Dahyun tiba-tiba yang membuat Jungkook terkejut dan seketika lidah Jungkook kelu.

Possessed ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang