C6

283 27 1
                                    

Setelah perkenalan dan mengobrol dengan waktu yang lama, Dongjae tertidur di bantalan sofa. Yang lain udah pergi tidur.

Akhir akhir ini, jadwal mereka padat apa lagi Dongjae yang harus mengikuti OSN gila itu.

Puk Puk

Jiren mendongak melihat siapa  menepuk bahunya. Ia lalu mendapati Seonghwa. "Temen lo tidur nih. Kasihan tidur disini" Jiren menoleh ke Dongjae yang tertidur

"Temen gue imut benget siiihh!" Dongjae kalo tidur imutnya tinggi. Jiren jadi gemes sendiri

"Sstttt...nanti bangun" Jiren langsung diem bingung.

"Trus gimana, Kak?" Seonghwa berpikir sejenak.

"Tidur sini dulu. Kasihan kalo dibangunin" Seonghwa berucap memberi saran

"Kamar? Gue nggak bisa ngangkat dia. Berat" Jiren berujar pada Seonghw

"Sama sih. Hmm.." Seonghwa menimpali

Di saat sedang asiknya mereka berpikir, ada Hongjoong lewat. Seonghwa langsung mendapatkan ide

"Joong" Hongjoong noleh ke Seonghwa sambil ngangkat satu alis

"Sini. Bantuin gue" Hongjoong mengernyit bingung, tapi tetap berjalan ke arah Seonghwa

"Hmmm?" Hongjoong berdehem ngelihat Seonghwa, Dongjae, sama Jiren bergantian

"Bantuin ngangkat. Gue nggak bisa" Hongjoong menghela napas pelan

"Males ah." kata Hongjoong ngelihat Dongjae

"Nanti gue beliin senapan baru deh" mendengar kata senapan Hongjoong langsung noleh ke Seonghwa

"Yakin? Punya duit lo?" Hongjoong senyum ngejek

"Lo kira gue miskin?" Seonghwa nantangin

"Mungkin?" Hongjoong menyeringai ke arah Seonghwa

"Terserah lo, angkatin dulu itu Dongjae. Gue beliin senapan yang pernah gue tunjukkin ke lo waktu itu" Seonghwa ngomong

Jiren tadi hanya diam, ini orang bicarain senapan kok santai amat? Kayak nggak ada beban hidup

"Iya Iya. Ini mau gue angkat"  Hongjoong melangkah ke arah Dongjae dan menggendongnya

Setelah Dongjae udah digendong sama Hongjoong. Langsung ke kamar yang ditunjuk Seonghwa. Di ikuti Jiren di belakangnya

Setelah meletakkan Dongjae di kasur, mereka berdua keluar dari kamar itu

"Yaa..sendirian lagi" Jiren cemberut.

Kebetulan dikamar yang ditempatinya sama jae ada jendela yang ukurannya lumayan besar.

"Huftt... Capek. Mana pingin es krim coklat juga." Jiren mengeluh sendiri.

"Keluar boleh gak? Nggak boleh keknya. Lihat tv aja lah." Jiren langsung keluar kamarnya.

"Ehh iya, Dongjae gue lihat tv dulu ya. Dadah~" Jiren balik lagi trus ngomong sama Dongjae yang tidur.

Ya mana bisa ji. Tidur dia itu --author

Gapapa. Yang penting udah ngomong --Jiren

Sakit jiwa lama lama nih anak --author

Jiren udah duduk di depan tv tapi nggak jadi lihat. Mau keluar aja, nyari angin.

"Yang lain udah tidur nggak ya? Sepi lagi. Huftt..." Jiren bermonolog sendiri

Berakhir lah sudah keluh Jiren dari tadi yang nggak ada habis habisnya.

"Nah, gini kan enak. Dingin, sejuk. Suka gue kalau hawanya kayak gini" Jiren berjalan ke taman belakang rumah

Duduk di kursi yang di sediakan, lalu melihat bintang yang berserakan di langit emang bagus.

"Lah Ji. Ngapain diluar? Dingin loh" Jiren menoleh ke Seonghwa

"Udah biasa. Nggak bisa tidur." jiren kembali melihat bintang

"Sama. Mau tidur Tapi ada suara ribut di kamarnya Wooyoung, mana ada Mingi lagi Hadehh.." Jiren ketawa kecil

"Ngapain mereka?" Seonghwa menghela napas

"Adu bacot mereka. Biasa. Kalo belum adu bacot gak bisa tidur nyenyak mereka tuh" Seonghwa tersenyum kecil

"Kak" Seonghwa noleh ke arah Jiren

"Besok ada kumpul sepulang sekolah?" Jiren bertanya

Seonghwa menjawab dengan anggukkan kepalanya. "Ada, buat mastiin kalian itu pintar dalam hal apa"

Jiren ngangguk ngangguk mendengarnya

"Gue masuk dulu, Kak. Udah ngantuk" Jiren lalu masuk ke dalam rumah saat mendapati anggukkan dari Seonghwa


~Gengster~


"Lo semua tau nggak, katanya gengster Ateez yang nyeremin itu punya anggota baru"

"Bukannya mereka juga sering nerima anggota baru? Kenapa mesti di permasalahin?"

"Mereka nerima bawahan baru yang sering, kalo anggota baru kali ini"

"Apa bedanya? Lo tau dari mana juga?"

"Katanya sih bedanya itu kalo bawahan mereka ngelatih dirinya sendiri. Kalo anggota bakal di latih sama petingginya gengster itu. Gue tau soalnya ada orang yang beli kalung dengan liontin kemudi kapal waktu gue beli kalung juga"

"Mungkin emang dia mau pake kalung itu"

Dongjae dan Jiren yang mendengarkan gibahan dari temen sekelas mereka hanya memutar bola matanya malas

"Setiap hari kok ngegibah, dasar netizen" Jiren bergumam pelan

"Emang kalian gak penasaran?" Hyunjin nanya

"Nggak tuh, bukan urusan gue juga" Dongjae menjawab bodo amatan

"Gue mau ke kantin mumpung jamkos, kalian mau nitip nggak?" Hyunjin berdiri dari duduknya

"Gue titip, Jin. Titip cokelat sama susu cokelat. Nih duitnya" Dongjae merogoh sakunya guna mengambil uang dan memberikannya kepada Hyunjin

"Gue juga, Jin. Roti cokelat dua bungkus" Jiren memberikan uangnya ke Hyunjin

"Lo nggak sekalian titip, Ho?" Jongho yang di panggil noleh

"Dia aja masih makan kentang goreng malah di tawarin" Jiren nyahut

"Enggak deh, eh-- gue titip kentang goreng lagi aja" Jongho juga menyerahkan uangnya ke Hyunjin

Hyunjin nerima uang itu dan berjalan pergi. "Kayak babu aja gue, di suruh suruh"


















---------------
Wuhuuu

Gengster ( ATEEZ )✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang