Mama

618 103 20
                                    

.
.
.
.
.
Selamat membaca
.
.
.
.
.

Jongho sudah sampai bersama Yeosang dirumahnya. Sesuai apa yang mama Kang katakan, Jongho menepatinya.

"Mama jam segini biasanya belum pulang." kata Yeosang yang sudah tahu jadwal kerja sang mama.

"Gapapa aku tunggu."

"Hah~ yaudah deh." kemudian Yeosang dan Jongho masuk kerumah.

Ceklek.

Yeosang memasuki rumahnya dan yap dia menemukan sang mama sedang duduk santai diruang keluarga sambil menonton televisi.

"Mama kok udah pulang?"

"Emangnya kenapa?" jawab sang mama sambil mengunyah brownies coklat.

"Tumben aja biasanya 'kan jam tujuh baru pulang."

"Terserah mama mau pulang jam berapa, banyak tanya kamu."

"Ya'kan aku pengen tau."

"Daripada kamu banyak tanya mending kamu ganti baju, sana pergi."

"Ih ngusir." dumal Yeosang kemudian ia pergi menuju kamarnya.

Keadaan menjadi canggung buat Jongho.

"Ngapain kamu disitu?"

"Eh iya kenapa tan?"

"Kamu ngapain berdiri disitu, sini duduk." kata mama Kang sambil menunjuk single sofa yang kosong disampingnya.

"Jangan panggil saya tan saya bukan orang utan." kata mama Kang sambil menatap televisi datar.

"Terus saya panggil tante apa?" tanya Jongho bingung.

"Panggil apa aja asalkan jangan 'tan'. Mama juga boleh kalau kamu mau."

"Kenapa gitu mah?" tanya Yeosang yang tiba-tiba duduk disamping sang mama.

"Biar keliatan lebih akrab aja. Buatin minum tuh buat pacar kamu."

"Okey. Jongho mau apa?"

"Apa aja yang penting jangan terlalu manis karena senyum kamu udah manis banget." Yeosang cuma bisa senyum malu mendengar ucapan Jongho

"EKHEM! Saya masih disini apa kalian gak liat?"

"Mama iri 'kan gak pernah digombalin kayak gini sama papa?"

"Asal kamu ngomongnya!" mama Kang mukul lengan Yeosang cukup kencang.

"Udah sana buatin pacar kamu minum." Akhirnya Yeosang meninggalkan sang mama dan sang pacar untuk membuat minum.

"Kamu kenapa pacaran sama anak saya?" tanya mama Kang dengan wajah songongnya.

"Emm......... Karena saya suka sama anak tante."

"Jangan panggil saya tante, panggil mama aja."

"Iya mah."

"Kamu bener-bener suka sama anak saya?"

"Iya mah saya suka sama Yeosang."

"Oh bagus deh kalau gitu, jangan pernah kamu sakiti anak saya inget itu."

"Iya mah saya paham."

"Nih Ho minumnya. Aku buatin kopi kerena kamu gak suka yang terlalu manis." Yeosang menyodorkan segelas kopi kepada Jongho.

"Makasih ya Sang." dibalas senyuman oleh sang empunya.

"Kalian ini serius pacaran? Gak ada apa apa kan?"

"Gak ada lah mah, emang mama pikir apa?"

"Siapa tau aja kamu cuma dijadiin pelampiasan."

Jongho tertegun mendengar ucapan mama Kang seakan mama Kang tahu yang sebenarnya.

"E..engga lah mah k..kita pacaran murni sama sama s..sendiri, bukan yang k..kayak mama kira." Yeosang berbica sedikit terbata.

"Ya bagus lah kalau gitu, soalnya mama tau kebiasaan kamu pacaran sama orang yang udah punya pacar."

"Itu mah cuma masalalu jangan diungkit lagi, lagian ngapain sih mama ngomong kayak gitu didepan Jongho. Yeosang malu tau." ucap Yeosang dengan nada merajuk.

"Mama cuma bicara fakta aja, bukan ngungkit masalalu kamu."

'Mak nya si Yeosang kenapa kek cenayang gini sih? Kan gua ngeri.' kata batin Jongho yang udah mulai gak enak.

"Eh kamu kenapa diem aja?"

Jongho tersentak dari lamunannya saat merasa ada yang berbicara padanya, "Eh? Saya gak kenapa napa kok mah." kata Jongho sambil terkekeh.

"Emm oh iya saya pamit pulang udah terlalu sore." Jongho pamit pulang pada mama Kang kerena sudah cukup lama juga ia berada dirumah sang pacar.

"Hm, hati-hati."

Yeosang mengantar Jongho sampai depan rumahnya, "Hati-hati jangan ngebut bahaya."

"Iya cantik kamu gak usah khawatir, aku bisa jaga diri." Jongho tersenyum membuat hati Yeosang menghangat.

.
.
.
.
.
.
.

Kritik dan saran diterima

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kritik dan saran diterima.

Kakak Kelas [JongSang]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang