Happy Readings!
"PENGEN JADI KETUA OSIS?"
Tanya May mengerutkan dahi merasa tak percaya.Hampir semua orang bertanya seperti itu kepada seseorang dalam peluturannya ingin menjadi seorang ketua OSIS SMA DHARMABAKTI BANDUNG.
"buahahaaahhahahha" May tertawa tak tertahankan.
"Kok ketawa sih?"-June
"Udah kak, kakak cukup jadi ketua tim basket aja, May udah bangga kok"
"Apa salahnya kan bantu gw?" June berusaha merayu adiknya itu.
"Nggak salah sih"
"Lah terus?"
"Iya, kak June tahu sendiri lah semua guru-guru udah tahu kalau kita itu langganan bolos sekolah"
Kini June berfikir keras, namun jawaban May tidak mengalahkan impiannya. June bersikeras akan melakukan apa saja demi cita-cita nya itu.
"Tapi kalau gw beliin nasi padang sama martabak cheese nya, gimanaa?" Rayu June menatapnya serius.May pun mulai diam dan berimajinasi, nasi padang yang pedas itu ditambah citarasa martabak keju yang lumer nggak nahan.
"Ok, May mau bantu!" Dengan cepatnya May memutuskan jawaban.
"Huh giliran makanan aja langsung nyerbu"
"Ih gw serius" May menggenggam tangan June erat.
"Katanya lo nggak setuju kalau gw jadi ketua osis"
"Ih May kan Cuma bercanda tadi, May serius nih"
June tersenyum tipis menatap May, dia berhasil merajuk adinya itu dengan mudah. Dia adalah orang pertama yang berhasil June bujuk.
"Jadi mulai darimana dan kapan gw harus bantu?" -May
#Cerita dimulai
June menunggu kesal dihalaman rumahnya sambil menyalakan motor bersiap-siap untuk pergi ke sekolah pagi ini. Namun May tak kunjung mengehampirinya, jika saja kali ini May telah membuat June terlambat ke sekolah, mungkin point pertama terpaksa di black list olehnya.
"May ngapain sih lo lama banget!" Teriak June dari luar.
Sementara itu May masih membereskan buku pelajarannya dan bergegas menghabiskan sarapannya yang telah dibuat Oma. May mampu menyantap roti sarapannya itu dengan satu lahapan besar, dan satu tegukan susu rasa vanilla.
"Pelan-pelan dong May makan-nya nanti kamu tersendak lho" saran Oma.
"Nggak papa Oma, May harus buru-buru kak June udah manggil May berkali-kali" Jawab May dengan mulut yang masih penuh oleh makanan. Oma hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah May yang tak berubah sejak dulu.
Setelah May mengahabiskan sarapannya, ia langsung bergegas pergi "Oma May pergi dulu Assalamu'alaikum" sambil mencium punggung tangan Oma.
"Wa'alaikumussalam hati-hati!"
"Iya Oma, Love you!"
Kemudian May melihat kak June yang hampir saja meninggalkannya. "Kak June tunggu!" June menoleh dengan tatapan sinis yang mewakili kekecewannya. May berlari dan cekatan membawa helm yang tergantung di stang motor. Akhirnya mereka berdua berangkat sekolah.
Suasana pagi memang menyejukan, kebetulan hari ini hari Kamis yang berarti pelajaran untuk jam pertama adalah Matematika oleh bu Inka yang super killer itu. Tapi mungkin untuk satu minggu ini, May tidak bisa absen di kelasnya, karena sudah terikat janji oleh June yang membantunya menjadi ketua Osis.