Bagian 23: Malaikat Tanpa Sayap

4.1K 765 61
                                    

"Atas nama Winwin."

Winwin berdiri, tapi sebelum jalan dia ngeliat ke arah Lisa dulu yang lagi senyum ke dia. "Kenapa? Sana cepetan dokter udah nunggu."

Winwin ngehela nafasnya terus jalan buat ngechek up kondisinya, dia sering banget kambuh akhir-akhir ini dan dia takut. Makanya dia mutusin buat chek up lagi sebelum waktunya dan diantar sama Lisa.

Lisa ngehela nafasnya pas Winwin udah pergi, Lisa menunduk. Bohong kalo dia gak khawatir, Winwin udah dia anggap sahabatnya sendiri, dan dia gak mau Winwin kenapa-napa. Dan hari ini, perasaan Lisa bener-bener gak enak.

"SUSTER! DOKTER!"

Tiba-tiba aja keadaan rumah sakit ricuh, Lisa refleks berdiri dari duduknya. Ini ada apa sih?

Terus beberapa dokter dan suster berlarian. Perasaan Lisa bener-bener gak karuan sekarang, dan Lisa langsung ngikutin beberapa dokter ini.

Cuma ada satu nama yang ia pikirin sekarang.

Winwin.

Nafas Lisa memburu, dia terus ngikutin beberapa suster dan dokter itu. Tapi langkah Lisa langsung berhenti.

"Mereka---ngapain disini?" Gumamnya pas ngeliat Mamahnya, Ayahnya dan Younghoon yang lagi duduk di luar.

Yoona keliatan lagi nangis dan lagi ditenangin sama Younghoon, Soohyun juga dia cuma nunduk.

"B-bunda?"

Lisa langsung lari ke arah mereka, pipinya juga udah basah karena air matanya. Tanpa perlu Lisa tanya juga alasannya yang ngebuat mereka disini adalah bundanya, Dara.

Apa ini jawaban perasaan gak enak Lisa?

"Lisa?" Ucap Younghoon

Yoona dan Soohyun langsung noleh ke arah Lisa. Yoona langsung berdiri dan meluk Lisa.

"Hey tenang dulu."

Lisa menggeleng sambil ngelepasin pelukan Yoona, "Bunda... Dia kenapa?"

Yoona menarik nafasnya, "Maaf, mamah nemuin bunda kamu yang udah gak sadar dan banyak obat tidur yang ada di deket bunda kamu. Singkatnya, Dara overdosis."

"Tapi bunda bakal baik-baik aja kan?" Tanya Lisa.

Dan hasilnya? Gak ada jawaban apapun dari keluarganya.

"Jawab Lisa! Bunda gak kenapa-napa kan?!"

Hiks

Hiks

"Lisa sayang, kamu harus tenang."

Lisa megang kedua tangan Yoona yang ada di pipinya. "Mah, Lisa tanya, bunda Dara bakal baik-baik aja kan?"

Yoona diem, dia gak bisa jawab apa-apa. Dia ragu kalo Dara bakal baik-baik aja, karena pas liat kondisinya tadi Yoona bener-bener syok.

Tiba-tiba aja dokter keluar dari dalem, dokter itu ngelepas kaca matanya. Dan Lisa langsung nyamperin dokter itu.

"Dok bunda saya gak papa kan? Dia baik-baik aja kan?"

Dokter itu ngehela nafasnya, "Kondisi nyonya Kim sangat lemah dan dia ingin anaknya Lisa serta pak Kim buat temuin dia sekarang."

Lisa tanpa pikir panjang langsung masuk ke dalam kamar rawat bundanya, di ikuti oleh Soohyun. Dan Soohyun menutup pintunya.

Kaki Lisa berjalan pelan kenarah bundanya. Lagi-lagi hatinya seperti ditusuk jarum pas ngeliat kondisi bundanya.

"Lisa..."

Lisa ngeraih tangan bundanya, "Bunda gak papa kan?" Lisa berusaha agar suaranya tidak bergetar.

Dara senyum, "bunda gak baik-baik aja, bunda cape."

Lisa ngegigir bibirnya, "b-buna gak boleh ngomong gitu. Kalo bunda cape, ada Lisa disini buat bunda."

Soohyun nunduk, dia gak sanggup ngeliat anak dan sosok yang pernah ngebuat dia bahagia di depannya.

Dara mengusap rambut Lisa, "bunda harus pergi, maaf bunda gak bisa jadi sosok ibu yang baik buat kamu."

Lisa menggeleng, "Enggak, bagi Lisa bunda itu sosok ibu yang paling hebat buat Lisa."

Dara terkekeh lemah, matanya melirik Soohyun yang sedang menunduk. "Soohyun, makasih buat segalanya. Aku mohon, jaga anak kita."

Soohyun menatap Dara, dan dia hanya mampu mengangguk.

Dara menarik kepala putrinya dan menciumnya sebentar, "Bunda sayang kamu, jaga diri baik-baik. Apapun yang terjadi, kamu harus bahagia. Demi bunda."

Nafas Dara mulai melemah, matanya mulai berat, tapi dia terus tersenyum. "Selamat ting-gal..."

Niit

Kepala Lisa menunduk dalam, Lisa menahan tangisannya. Sedangkan Soohyun, dia langsung melangkah keluar, dia gak sanggup melihat Dara.

"Y-ya selamat tinggal."

Hiks

Lisa terus mencium tangan bundanya. Ya setidaknya, bundanya mengucapkan selamat tinggal buat Lisa. Akan lebih menyakitkan kalo bundanya tidak mengucapkan selamat tinggal untuknya.






"Lisa juga sayang sama bunda, malaikat terhebat buat Lisa."

❇❇❇

Drrt

Drrt

Hp Lisa terus bergetar di atas nakas menampilkan nama Winwin di layarnya, tapi Lisa sama sekali gak berniat mengangkatnya.

Lisa cuma mau sendiri.

Lisa butuh waktu.

Pintu kamar Lisa terbuka, Yoona menghela nafasnya. Makanan yang dia antar tiga jam yang lalu masih utuh.

"Lisa.."

Yoona duduk di sebelah Lisa, "Kenapa gak makan hm? Kamu boleh sedih, tapi kamu juga harus butuh tenaga."

Lisa gak ngerespon apapun, Lisa malah ngerubah posisi tidurnya jadi ngebelakangin Yoona.

Yoona menghela nafasnya, dia khawatir sama kondisi anaknya ini. Yoona bangkit, terus menatap seseorang yang ada di depan pintu lalu mengangguk.

Orang itu langsung masuk ke dalam kamar Lisa dan menutup pintu kamar Lisa.

Orang itu merebahkan tubuhnya dan memeluk Lisa. "Please lo harus makan."

Bibir Lisa melengkung ke bawah, dia langsung ngerubah posisinya lagi dan memeluk cowok di depannya itu.

"Bunda... Dia pergi..."

Eunwoo mengusap punggung Lisa, "Dan lo harus ikhlas, bunda lo disana gak bakal bahagia ngeliat anaknya gini."

Lisa semakin mengeratkan pelukannya, senyuman Dara yang terakhir kalinya masih teringat jelas oleh Lisa, dan itu yang ngebuat hati Lisa seperti ditusuk jarum setiap meningatnya.

"Meski sejak pagi tadi perasaan gue bener-bener gak enak, tapi ini terlalu mendadak buat gue."

"Gue gak pernah nyangka soal ini, dan gue sama sekali gak pernah kepikiran tentang nyokap gue."

"Coba aja kalo Winwin gak minta anter sama gue, gue pasti bakal bener-bener nyesel sekarang."

Kening Eunwoo mengerut.

Winwin?

Hiks

Eunwoo langsung menepis pertanyaan yang ada di otaknya. Cewek di depannya ini lebih penting dari segala hal.

Sejak beberapa jam yang lalu dia mendapat kabar dari Younghoon, dia langsung bergegas ke sini hanya untuk Lisa dan meninggalkan semua urusannya.












Termasuk olimpiadenya.







❇❇❇

Gak tau emg faktor mood atau emg bnr2 kebawa sedihnya pas ngetik part ini, aku nangis asli

Umbrella✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang