Part 2

23 2 0
                                        

"Iraaaa, cepetan pake seragamnya. Hari ini hari terakhir kakak UN dan kakak gak mau telat gara-gara nungguin kamu"

"Iya kaaaak, sabar dikit napa"
Sahut adikku.

Balqis ufaira, itu nama adikku. Aku dan keluargaku biasa memanggilnya ira, Ia sekarang duduk dibangku kelas 2 disalah satu Madrasah Tsanawiyah dikotaku. Dia bukan kurang ajar ya,cuma terkadang mulutnya memang agak kenes. Kita cuma dua bersodara, tapi kalo udah berantem bisa bikin heboh satu rumah wkwkwk.

"Ibu, ayah.. ira pamit berangkat sekolah ya"

"Chayra juga" tambahku sambil bersalaman.

"Iya nak, Ira belajar yang bener supaya pintar". Kata ibu

Ayah pun tak lupa ikut menasehati,
"Chayra juga, semangat UN nya, jangan lupa harus teliti ngisinya biar gak salah"

"Iya, kalian berdua harus selalu semangat sekolahnya agar kedepannya bisa menjadi anak-anak yang sukses". Tambah ibu.

"Aamiin". Serempak.

Aku dan Ira pun akhirnya berangkat sekolah dengan motor, tak berapa lama akhirnya kami tiba disekolahnya ira.

"Ira masuk kelas dulu ya kak"
Sambil menyodorkan tangannya untuk bersalaman.

"Iya, belajar yang bener ya ra. Jangan sibuk sama cinta-cintaan" ejekku.

"Iiih kakak apaan sih, iya nggak kok kak. Udah ah ira masuk dulu. Daaahhhh"

Akhirnya aku melanjutkan perjalananku kesekolah, sesampainya disekolah aku memarkirkan motorku diparkiran yang tersedia disana.
Tanpa sengaja aku melihat sosok itu ditaman, sosok yang selama ini aku dambakan. Ia duduk sambil membaca kitab suci Al-Quran,

"Masya Allah, Adnan.. astaghfirullah haladzim Chayra apa yg kamu lakukan sih, kamu udah terlalu lama natap dia" gumamku dalam hati

"Ya Allah, mengapa setiap aku melihatnya jantungku selalu berdegup kencang begini, Astaghfirullah"

Adnan Fahri Gustiar, dia adalah ketua rohis disekolahku. Sudah lama aku memendam rasa kepadanya. Selain tampan dan sholeh, ia juga salah satu murid yang Cukup pintar. Udah sampai sini aja penjelasan tentang Adnan nanti kalian pada ngayal wkwkwk.

Akhirnya aku berjalan menuju kelas sambil membaca ulang buku yang aku pelajari semalam.
Ditengah perjalanan,

"Chayraaaaa,"
Seseorang memanggilku.

"Eh Hana, tumben kamu gak telat hari ini" ketusku

"Ooo jelas dong, kan hari ini hari terakhir kita UN gak boleh telat dong wkwkwk" sambungnya sambil ketawa.

Hana Adisty Fauziah, dia adalah sahabat karibku sejak pertama masuk dimadrasah dia lah orang yang selalu membersamaiku dalam keadaan apapun, susah senang kami rasakan bersama.

"Ra, tadi aku ada liat pangeran kamu tuh ditaman lagi baca Qur'an" ledeknya.

"Pangeran apaan sih kamu ah" sautku sambil malu

"Cie cieee..."
Ledeknya sambil ketawa.

"Udah ah, mendingan kita belajar lagi yuk sebelum ulangannya mulai. Jadi pas ngisi soalnya nanti gak lupa" sahutku memecah suasana.

"Ok deh, kalau gitu kita ke perpustakaan aja yuk mungkin bisa tenang kalau belajarnya disana" ajaknya sambil menarik tanganku

Kami pun berjalan menuju perpus. ditengah perjalanan tanpa sengaja,

"Brukkk..." buku-buku itu terjatuh

"Ehh, maaf.. maaf aku gak sengaja"
Ucapku sambil membantu seseorang tersebut mengambil buku.

Tanpa sengaja aku menatapnya, dan ternyata...

Siapa ya seseorang yang tak sengaja Chayra tabrak, ada yang tau? Yuk komen dibawah⬇

Jangan lupa votenya dan dukung terus ya man teman💖

Maaf jika ada kesalahan ataupun kekurangan lainnya dalam tulisan ini😊

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 16, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Zauji (Lelaki Pilihan Allah)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang