{[MDIABP 04]}

168 6 2
                                    

Sinar matahari mengintip sepasang insan dan seorang bayi 'mereka' dari balik tirai jendela. Mereka sama sama masih terlelap dalam mimpi masing. Hingga tangisan bayi menghentikan mimpi indah mereka

"Owweekk oweeekk oweekkk owwekkk"

Mendengar kegaduhan yang diciptakan bayi tersebut sontak shilla langsung membuka matanya. Ia langsung membawa bayi itu kedalam dekapannya. Mengabaikan sesosok lelaki yang terlelap disampingnya.

"Cup cup cup.. sayang kenapa? Haus ya?.. bentar ya kakak cari susu kamu dulu.." shilla langsung menggendong bayi tersebut menuju dapur apartemen regan. Ia melihat seonggok belanjaan di atas meja makan. Tanpa pikir panjang ditengah tangisan bayi itu. Shilla langsung memeriksa apakah regan membeli keperluan bayi ini. Dan BINGGO shilla menemukan Susu beserta dot didalamnya. Tanpa babibu lagi ia akan mendapat membuat susu si bayi tersebut. Dengan si bayi masih setia digendonggannya.

"Oweekkk owekkk owekkk oweekk oweekkkk owekkk owekkk" tangisan bayi tersebut semakin keras. Hingga membangunkan regan di kamarnya. Mendengar hal itu regan langsung menuju sumber suara. Ia mengambil alih pekerjaan shilla membuat susu bayi tersebut.

"Cupu! Minggir. Biar gw aja"

"Iya"

"Sana bawa ke sofa dekat tv"

"Hm"

Shilla menuruti ucapan regan. Ia pun memdudukkan bokongnya di sofa tersebut. Dwngan bayi masih setia di gendongannya.

"tenang ya sayang.. kakak mohon tenang lah..cuo cup cup.. shhh tenang ya  sayang..cup cup"

"Owekkk owekk owekk Owekkk Owekkk"

"Iya sebentar lagi pasti susu mu siap.. ya sayang. . Tenang.. ada kakak disini.. cup cup cup.."

Shilla pun menimang nimang bayi tersebut hingga sesekali ia mengecup kening bayi tersebut.  Menempelkan tubuh bayi itu ke dadanya.

"Ini susu nya.. cepat berikan"

"Iya trima kasih"

Shilla pun memberikan susu itu kepada bayi tersebut. Ia nenuju sofa untuk duduk sambil memberikan susu bayi itu. Bayi itu meminum susu nya dengan sangat cepat. Bukti bahwa dia tengah kelaparan.

" ternyata bayi kakak. Sangat lapar ya.. ayo.. di minum terus.. biar cepat besar" ucap shilla sambil tersenyum.

Pemandangan itu tidak lepas dari pandangan regan. Ia baru menyadari bahwa mata shilla sangat lah indah. Kelereng coklat terang itu memancarkan aura meneduhkan. Sangat menenangkan. Ia pun tersenyum sangat tipis. Hanya ia yang menyadari senyuman itu.

"Cupu! Mending lo bawa tuh bayi ke kamar.. tidurin sekalian''

"Iya kak.. ! Aku ke kamar dulu"

"E. Ehh cupu"

Mendengar itu pun shilla berbalik menatap regan. Demgan bayi masih setia di gendongannya

"Iya kak? Ada apa ya?"

"Hm tu bayi dikasih nama apa?

" karna di bayi laki laki.. maka aku kasih nama bara. Ya! bara.. cocok sama cerita hidup nya.. dia bakalan jadi bara yang mampu menerangi. Bertahan dalam kondisi apa pun.. aku kasi nama bara.." ucap shilla kemandangi bayi yang sendang minum susu itu sambil tersenyum. Membuat siapapun yang melihat nya merasa damai.

"Bagus juga.. BARA..BARA PUTRA AXELION" sambil mengucapkan itu regan berjalan ke arah bayi tersebut. Ia melukai tangannya hingga mengeluarkan darah dengan silet yang ada di genggamannya.  Kemudian darah itu ia usapkan ke ubun ubun bayi tersebut.  Ragan membungkukkan badannya.  Mengecup lama kening bara. Shilla yang melihat itu meneteskan air mata. Air mata yang jatuh tepat di pipi bayi tersebut.  Bayi itu melepaskan dot susunya. Ia pun terlelap hingga terdengar dengkuran halus dari bayi mungil tersebut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

my daddy is a bad pervertTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang