CHAPTER 3

3K 336 40
                                    

Hai...👋🏻👋🏻
Hehe.. guys sebelum baca jangan lupa streaming lagu Daddy Chan ya klik aja video di atas 👆🏻👆🏻..

Dan yaa aku minta kalian like and komen di work aku. Apa mungkin kurang seru ya cerita buatanku..😅

Makhlum sih awal nulis juga.. 😂
Yaudah deh Happy Reading 🥰

———————————————————

"Chan, bangun sayang! Tadi kakek telfon mama. Katanya kamu suruh ke tempat kakek hari ini."

Chanyeol membuka sedikit matanya dan meregangkan tubuh atletisnya. Ia masih berlentang menghadap langit-langit kamarnya. Pagi yang menyebalkan karena hari ini adalah hari pertemuan dengan partner kerjanya bersama sang kakek. Kemarin setelah mendapat panggilan di telepon genggamnya, Chanyeol berpamitan dengan Kai dan Sehun untuk menemui sang Kakek. Keputusan akhir yang ia dapat harus di lewati dengan sedikit adu argumen dengan sang master, meskipun ya tetap saja siapa yang bisa melawan kakeknya, jawabannya tidak ada kecuali Tuhan.

Chanyeol mendudukan diri dipinggiran tempat tidurnya, matanya bergulir malas melihat jarum jam waker di nakas untuk mengetahui sekarang sudah pukul berapa. Ternya jarum pendek sudah menunjuk angka tujuh.

"Sayang sudah bangun?" Mama Park membuka pintu mengintip Chanyeol, beliau memastikan anak laki-lakinya itu sudah bangun.

"Sudah Ma, tapi aku masi mengantuk Ma. Harus ya, Kakek mengajakku bertemu sepagi ini?" jawab Chanyeol diimbuhi gerutuan kecil soal pertemuan mendadaknya pagi hari ini.

Sang mama masuk lalu mengusak rambut Chanyeol yang masih berantakan, "Jangan cepat mengeluh sayang, Mama dan Papa dulu juga seperti itu. Tapi bagus kok hasilnya nanti, coba bandingkan kakakmu dengan saudara sepupumu yang lain yang jarang menurut dengan Kakek, berbeda sekali kan?" tutur lembut Mama Park dijawab dengan bahasa tubuh Chanyeol yang mengangguk beberapa kali.

"Sekarang mandilah, lalu segera turun ke ruang makan, mama sudah memasakkan makanan kesukaanmu. Ngomong-ngomong kapan bawa calon mantu untuk Mama?" perintah sekaligus tanya Mama Park yang masih berdiri didepannya.

"Uhuk...uhuk...," Chanyeol tersedak air ludahnya sendiri.

"Ini minum dulu, Chan!" dengan cekatan melihat anaknya yang tersedak mama Park langsunt mengambilkan air putih di nakas jam waker tadi.

Chanyeol yang menerima air putih, langsung saja meminum rakus air itu. Sungguh pertanyaan terakhir itu membuat Chanyeol membuka kedua matanya dan rasa kantuk yang tadi ada hilang seketika. Melihat itu Mama Park hanya tersenyum lalu beliau mencoba mengalihkannya.

"Jangan dipikirkan terlalu dalam, sampai batuk-batuk seperti itu. Padahal mama hanya bertanya, sekarang yang penting kamu nurut sama kakek lalu kamu lulus dengan nilai yang baik."

Mama Park segera keluar memberikan waktu untuk anaknya mempersiapkan diri seperti mandi dan berganti pakaian. Sang pemilik kamar segera mengambil handuk digantungan dan menuju kamar mandi dikamarnya.

Disisi lain berbeda dengan Baekhyun, ia yang sudah siap dengan pakaian rapi berwarna baby pink celan biru navy lengkap dengan jaket hangat coklat yang sudah bertengger manis ditubuh mungilnya. Kini ia tinggal mengoleskan lipbam dibibir dan sedikit coretan wajib diarea mata, Baekhyun sering mengatakan ini adalah bagian yang paling dia sukai yaitu mengaplikasikan eyeshadow dan eyesliner dimata puppynya. Dan tidak lupa ia memutar tubuhnya sembari menyesemprotkan parfum strawberry diseluruh tubuhnya.

Bulan ini sudah memasuki akhir gugur, pada musim pergantian seperti ini udara dingin akan sering menusuk kulit itu adalah alasan kenapa Baekhyun mengenakan jaket coklat kesayangan dari Bundanya. Selain itu, ia membenci suhu dingin amat sangat membencinya sehingga ia memiliki motto lebih baik aku kepanasan sedikit daripada aku harus kedinginan.

De Verdad Te Amo (ChanBaek)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang