Janganlah menjadi Silent Reader hahaaha:)
Instagram: na_sabrinaa
Twitter: AleyaSabrinaa
Facebook: Sabrina AvrilleyaSelamat membaca!
[Jangan Bersedih: Tiffany Kenanga]
🎶 Patah hati jangan mengeluh
Masih banyak hati yang lain
Yang menanti tuk kau singgahi
Putus cinta soal biasa
Sedihnya jangan lama-lama
Nanti kau bisa mati rasa
Tegarkan hatimu dan melangkah lah❤❤❤
"Fiaa buka, gue datang nih!" teriakkan dengan disusul gedoran eh, tidak, mungkin itu tendangan kuat yang langsung membuat Mawar terkejut hingga ia langsung berlari ke arah pintu dan membukanya.
"Arlen? kamu apaan sih. Ini udah malam tau, kamu gedor-gedor gak jelas. Ganggu!"
"Ailah, lebay banget sih." Arlengga menerobos masuk begitu saja kedalam kost dan menuju dapur. Mawar mengikutinya hingga lelaki itu membuka tudung saji yang tak ada apa-apa.
"Kok? Fia nggak masak?" keluh Arlen menatap Mawar dengan bibir melengkung. "Nggak lagi pula ini sudah tengah malam. Kamu mau ngapain disini?"
"Minta makan. Arlen belum makan dari sore tau...." rengek Arlengga sambil mengayun-ayunkan lengan Mawar seperti bocah berusia 5 tahun yang merengek minta permen.
"Siapa suruh gak makan." acuh Mawar, melepaskan tangan Arlen dan melangkah kembali menuju meja belajarnya. Arlengga sontak saja mengikutinya dan kembali merengek. "Fia ih ayo masakin, emangnya tega? laper ini."
"Apa susahnya sih go food aja?"
"Nggak mau, Fi, maunya masakan Fifi...."
Mawar mengacuhkan remgekan tersebut dan lebih memfokuskan soal-soal di hadapannya. Lagi, aneh-aneh saja. Bagaimana bisa lelaki bernama Demian Arlengga Gideon itu meminta makan padanya? sedangkan ia sama sekali bukan ibu kandung apalagi saudaranya. Bahkan Arlengga dapat semua yang ia mau, mengapa harus ia yang repot.
"Fifi."
"Fia...Fia...Fia...Fia."
Lelaki yang kerap dipanggil Arlen tersebit merek seperti bocah, dengan tubuh yang duduk dilantai, memegangi kaki Mawar lalu memeluknya erat, dan merengek meminta makanan.
"Mawar...war...war...war...war...."
"Sirenia Mawar Afiia."
"Ish, Fifi mau makan! Laper oy! Mau makan," teriak Arlengga dengan kesal.
"Arlen! berisik tau." bentakan serta gebrakan meja membuat sosok laki-laki yang masih selonjoran itu menegang. Lelaki itu masih terkejut dengan sikap perempuan yang ada di hadapannya.
"Fi? Are you okay? " tanya Arlen yang kini mulai menunjukkan sifat pedulinya. Se-nakal nakalnya bahkan jahil sekalipun, jika menyangkut tentang Mawar, semua menjadi urusannya dan tak ada yang boleh berani menyakiti sahabatnya. Jika hal itu terjadi, Arlen akan turun tangan dengan gagahnya menghancurkan siapa saja yang mengganggu Mawar.
"I'm oke. Lebih baik kamu pulang, aku gak kuat untuk masakin kamu. Aku mau istirahat," ucap Mawar lirih, dengan berusaha ia menahan air mata yang sebentar lagi akan lolos membasahi pipinya. Mawar semakin menundukkan kepalanya kala ia merasa direngkuh oleh seseorang.
Arlen yang menatap sahabatnya, yang sedang tak baik-baik saja itu, dengan yakin merengkuh tubuh kecil dan kurus dalam dekapannya. "Sepandai-pandainya lo berbohong di depan gue. Gue lah orang pertama yang akan tau keadaan lo, sekarang cerita Fifi kenapa? gara-gara Radit? atau Tora?" tanya Arlen begitu tenang, sambil mengelus surai panjang Mawar.
KAMU SEDANG MEMBACA
My E X Boy
Teen FictionSirenia Mawar Affia cewek kutu buku yang bersahabat dengan anak pemilik sekolahnya yang selalu bertingkah, dia Demian Arlengga Gideon sang most wanted yang diberi julukan The Most Hated Trouble Maker oleh orang yang tak menyukainya. Selama dua tahu...