29. promnite

599 74 9
                                    

Stelan kemeja putih dengan jas hitam membuat anak Dreamies menjadi pusat perhatian. Mark, Haechan, Renjun, Jeno, Jaemin, Chenle, dan Jisung sudah membuat janji sejak mereka masih kelas 10 untuk menggunakan baju yang sama saat acara promnite.

Mark memimpin jalannya Dreamies, membelah lautan kaum hawa menuju auditorium sekolah. Acara promnite mereka memang sengaja diadakan di auditorium sekolah. Tujuannya supaya mereka bisa merasakan momen kilas balik yang sebenarnya.

"Eh, lo pada duluan aja. Gue mau ke kelas bentar," ucap Renjun.

"APA NJUN? GA DENGER!" tanya Haechan karena memang suasana disana sangatlah riuh, ditambah background musik yang sudah terdengar sewaktu mereka masih di parkiran.

"Budeg," cibir Renjun. "LO PADA DULUAN AJA."

"OH OKE!"

Renjun memeriksa sakunya, memastikan dia tak lupa membawa 'benda itu'. Bolpoin dengan gantungan bintang yang sedang ia bawa itu, milik pengirim sticky notes Renjun.

Sudah lama sejak ia ingin mengembalikannya. Tapi karena bertukar tempat dengan Herin, dan sticky notes-nya salah sasaran, maka Renjun memilih menyimpan bolpoin itu.

Renjun menyusuri koridor kelas dua belas dibantu dengan pencahayaan ponselnya. Kemudian bersandar pada pintu kelas untuk menunggu si anon datang sesuai janji yang dia buat.

Senyuman Renjun lama kelamaan memudar, berubah menjadi kerutan lucu pada bibirnya. Sudah lebih dari tiga puluh menit dia menunggu disana, tapi tidak ada seorangpun yang menampakkan diri.

"Masa sih dia nggak baca?" kata Renjun. "Paginya kan suratnya gaada di meja Herin, berarti harusnya dia ambil dong."

"Tapi mana ini kok ga datang-datang?"

Ting! Renjun mendapat sebuah notifikasi dari aplikasi perpesanannya.

Jaemin Woi dimana lo?
Jaemin Keburu acara inti ini.

Renjun Di depan kelas 12-3.

Jaemin Masih nungguin anon lo?

Renjun Hooh.
Renjun Lo kalau mau dansa sama cewek sono! Jan ngarep dansa sama gue!

Jaemin Dih amit amit jabang bayi ... jabang bayi.
Jaemin Gue masih normal!

Renjun Yaudah, lo have fun duluan aja sama yang lainnya. Tar gue nyusul.

Jaemin Hadehh lo tuh ya.
Jaemin Anon lo ada disini, jadi MC.

Renjun Hah?

Jaemin BINTANG JADI MC PROM AHELAH pake hah heh hah heh segala.
Jaemin Makannya dia ga ke kelas kan?
Jaemin Cepet sini!

Belum juga dansa, Renjun sudah berkeringat karena berlari sepanjang koridor sampai ke auditorium. Kedua bola matanya jeli mencari keberadaan Dreamies, mereka duduk di barisan depan. Dekat dengan panggung yang otomatis dapat melihat MC dengan jelas.

"Wah, pintar juga kalian pilih tempat," puji Renjun sembari mengatur napasnya.

"Heleh. Udah buru duduk, tuh, Bintang." Jaemin mengendikkan dagunya pada sesosok gadis dengan dress bernuansa dark blue yang tengah berdiri di atas panggung melakukan tugasnya sebagai MC.

"Bintang potong rambut, ya?"

"Mana tahu, gue kan amoeba."

Singkatnya, Renjun menunggu hingga Bintang turun dari panggung untuk berganti shift dengan MC sungguhan.

Bintang berjalan melewati Renjun karena dia benar-benar tidak menyadari keberadaan Renjun.

"Bintang," panggilnya. Renjun menyusul Bintang, lalu menepuk pundaknya. "Udah ada pasangan dansa?"

Tepat setelah Renjun mengatakan kalimat itu, lampu utama dipadamkan. Bergantian dengan lampu kecil untuk memberikan kesan romantis.

Renjun mengulurkan tangannya, "Jangan canggung sama gue, Bin. Kita kan dekat waktu MOS. Itu udah cukup buat gue ngerti lo, juga sebaliknya, kan?"

"Iya deh." Bintang menerina uluran tangan Renjun. "Ada hal baik apa sampai lo ajak gue dansa gini?"

"Lo tahu? Akhir-akhir ini gue dapat sticky notes lucu yang ditempel di laci meja gue setiap hari. Pengirimnya sembunyiin identitas, tapi bodohnya dia ninggalin ini." Renjun mengambil bolpoin-nya, menunjukkan pada Bintang.

"T-terus?"

"Hari ini gue mau kembalikan ke pemiliknya. Ini," ujar Renjun memberikan bolpoin-nya pada Bintang.

"H-hei, bolpoin kayak gitu banyak yang punya, tahu."

"Iya. Dan gue bisa memastikan kalau itu milik lo, Bintang." Renjun melanjutkan, "Lo selalu tandain inisial nama lo di ujung tutup bolpoinnya."

"Ah, yaudah. M-makasih ya udah balikin."

Kali ini Bintang menundukkan wajahnya, malu. Tak kuasa memperlihatkan wajahnya yang sudah pasti telah memerah seperti kepiting rebus.

Renjun terkekeh. Dia mengambil tangan Bintang lagi, kemudian berkata. "Jadi, karena kamu beneran cewek dan bukan Haechan yang lagi isengin saya ...."

"Hari ini telah diresmikan bahwa Renjun dan Bintang, bukan hanya sekedar teman lagi."

-fin
©cippocip














Btw, kalau aku buat sticky notes versi
Doyoung, Jeno, Taeyong mau baca tida?


okeyy, mau aku tutup doloe.
thankyou all, see u♡


-salam sayang dari Dreamis ot7😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-salam sayang dari Dreamis ot7😭

sticky notes •huang renjun[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang