Fantasy (M 18+)

2.7K 176 7
                                    

Warning !!! Baca ketika sudah berbuka !!!
R18 Nsfw + Nsfr
Dosa di tanggung masing-masing.

🌼
🌼
🌼
🌼
🌼
🌼

Kanawut melirik ponselnya dengan gelisah, menampilkan layar penuh dengan satu foto pacar sexy nya, entah perasaannya atau apa, tapi tiba tiba dia merasakan hawa di sekitarnya menjadi panas, demi Tuhan, ini sudah pukul 11.00 malam, lebih-lebih di luar juga sedang gerimis, orang normal akan merasakan bahwa udara sedang sangat dingin, bukan sebaliknya.

"Memang sepertinya foto si bangsat Mew Suppasit mengandung aphrodisiac", Gulf menelan ludah kasar, giginya bergemelutuk, sebelah tangannya yang menggenggam ponsel mengepal rapat, seolah olah ingin menghancurkan benda yang sedang di genggamnya itu.

"Bisa-bisa nya memakai hand gloves begitu", dengan tidak sabaran Gulf membanting tubuhnya ke atas tempat tidur, matanya masih terfokus pada foto di depannya, semakin lama di lihat semakin membuat sesuatu di balik celana tidurnya menggembung.

"Bajingan", Gulf bernafas berat dari mulut, matanya menutup rapat, bulu matanya yang lentik terlihat basah oleh air mata, total keseluruhan wajahnya memerah sampai ke telinga.

"M-mh", Gulf mencoba menekan libidonya kuat-kuat, namun gagal ketika penisnya di bawah sana bergesekan dengan celana dalamnya sendiri.

"S-sialan", Gulf mengumpat parau, satu tangannya memainkan puttingnya yang masih terbungkus kaus katung lusuh, gelenyar aneh berpusat pada dadanya, rasanya geli.

"M-mewh", Gulf memandang foto pacarnya, tangannya merabai dada, menyingsat kausnya sebatas leher, tidak percaya bahwa sekarang ini dirinya tengah membayangkan sentuhan Mew Suppasit dengan sepasang sarung tangan dewanya.

Memikirkan telapak tangan Mew Suppasit yang terbungkus hand gloves bergerilya di pipi pantatnya membuat Gulf kewalahan, Gulf mengusap pipi pantatnya pelan, membayangkan jika itu adalah telapak tangan milik pacarnya.

Mulut Gulf terbuka sensual ketika telapak tangannya yang lain ikut menyusup ke dalam boxer, meraih daging keras yang sudah mulai basah, mengelusnya perlahan beberapa kali.

"Anghhh...", Bayangkan saja itu adalah Mew Suppasit dengan segala ke gagahannya, memberikan foreplay dahsyat pada setiap inchi tubuh, total di buat mabuk.

"Mnhhh..." Gulf melarikan jari tengahnya di sekitaran belahan pantatnya, berdesis nyaring merasakan sensasinya, bahkan matanya hampir terbalik saking nikmat.

"M-masukhhh", Gulf memberi intruksi pada otaknya sendiri, sementara jarinya dengan patuh menuruti.

"Ah!", Gulf berjingkat kecil ketika salah satu jarinya mulai lolos, tapi itu masih belum terasa cukup memenuhi kehampaannya di bawah sana.

"M-morehhh", Gulf mendambakan dua jari sekaligus, membiarkannya bergabung di dalam sana, total tiga jari yang berusaha keluar masuk di bawah sana, kemudian satu tangannya kembali menggodai penisnya yang sudah mulai berurat ngilu, ponselnya sudah jatuh entah kapan.

"Give me more d-daddy...hhh", Gulf menaikkan pantatnya, jari jemarinya terus bergerak keluar masuk, air matanya mengalir melalui pipinya yang memerah, membalik posisi menjadi menungging, tanpa mengurangi ritme pada lubang dan batangnya.

"D-daddy...hiks", Gulf terisak, pipinya menempel pada kasur, air liurnya mengalir melalui sudut mulutnya, ini nikmat, tapi, lebih nikmat jika dirinya di sentuh Mew Suppasit asli, bukannya di permainkan oleh fantasi seperti ini, lagi pula, sensasi penis Mew dengan jarinya Gulf yang berada di dalamnya total berbeda.

"Anghhh...", Gulf berteriak nyaring ketika jarinya menyentuh titiknya di dalam sana, tempo jari dan tangannya di kedua pusat Gulf semakin brutal, Gulf bahkan sampai tersedak saking tidak sabarnya menjemput orgasme.

"Yahhh", Gulf merengek, bayangan pacarnya yang kini tengah menghentaknya memenuhi isi kepala,  membayangkan jika Mew Suppasit tengah menggempurnya di belakang sana tanpa ampun, putting nya yang bergesekan dengan seprai membuatnya keenakan, Gulf menggigit bibirnyauntuk meredam isakan.

Satu...
Dua...
Tiga...

Dalam ritme ke tiga Gulf berhasil mendapatkan oragsme nya, air mani membasahi bed cover putihnya, seluruh badannya berkeringat lengket, senyuman puas terbit dari bibirnya.

"Luar biasa", Gulf bernafas memburu, masih dalam kondiri pasca orgasmenya dengan badan yang ter telungkup, jarinya meraih ponselnya yang tergeletak di atas ubin, mendapati layarnya menampilkan durasi panggilan dengan pacarnya.

"Sialan!", Gulf terperanjat duduk, panik melihat ponselnya dalam keadaan terhubung ke panggilan.

"Enak ya membayangkan aku gagahi?", Suara itu, Mew Suppasit, di seberang telefon.

"Tunggu, sejak kapan?", Gulf bertanya mengambang.

"Dari awal", suara di ujung dana terdengar mengejek.

"Bagaimana mungkin?", Gulf terdiam beberapa saat, gugup.

"Hei, siapa yang menelfonku terlebih dulu huh?", Mew balik menuding, sementara Gulf menyadari betapa cerobohnya dia.

"Maaf, tadi mungkin aku tidak sengaja menekan tombol", Gulf menenggelamkan wajahnya pada bantal, pipinya panas, malu sekali kedapatan seperti ini.

"Hmmm... Ku kira sengaja mengajakku phone sex", Mew menggantung kalimatnya. "tapi lain kali aku tidak keberatan untuk di ajak VCS kok", Mew tertawa nyaring di seberang sana, kemudian tanpa basa basi Gulf mematikan sambungan telefon mereka, pipinya benar benar sudah ingin meledak saking malu, berlanjut merutuki betapa bodohnya laki laki bernama Kanawut ini.

 "tapi lain kali aku tidak keberatan untuk di ajak VCS kok", Mew tertawa nyaring di seberang sana, kemudian tanpa basa basi Gulf mematikan sambungan telefon mereka, pipinya benar benar sudah ingin meledak saking malu, berlanjut merutuki betapa bod...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ide yang tiba tiba muncul begitu saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ide yang tiba tiba muncul begitu saja... Huft maaf random;(

Ps : Aku gak kuat woy liat Bapak Suppasit pake gloves kayak begitu, sexy tahu tidak?!:(

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our Journal Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang