Prolog

12 3 0
                                    

"Athy! Lihat! Bintang jatuh! Haruskah kita membuat permohonan?"
"Kau percaya mitos itu? Sungguh kekanak-kanakan sekali"
"Hei! Kita memang anak-anak! Aku 7 tahun, kau 5 tahun. Tentu saja hal itu wajar!"
"Ya namanya mitos, itu tidak benar. Tidak ada gunanya mempercayai itu."
"Sudahlah! Buat saja permohonan!"

dua gadis cilik itu membuat permohonan kepada bintang jatuh tersebut. Permohonan mereka seperti janji yang terikat kepada masa yang akan datang. Janji yang bahkan tidak mereka ketahui akibat dari janji tersebut.

"Apa permohonan Athy??"
"Aku? Agar aku selalu bersama Hannah. Kau sendiri?"
"Wah! Pemohonanmu bagus ya! Permohonanku"

Athy menatap kosong peti mati tersebut. Tidak menangis, tidak pula menunjukkan ekspresi. Tatapannya kosong, benar-benar seperti orang mati. Bahkan, rasanya bukan Hannahlah yang pergi, tetapi Athy. Bunga lily putih yang indah mengelilingi peti mati gadis tersebut. Diumur yang masih bersenang-senang, dia meninggal dengan tragis dan tidak berperi kemanusiaan.

Athy membawa spider lily dan menaruhnya diatas mayat temannya itu. Semua orang terheran saat Athy membuka peti itu hanya untuk menaruh spider lily tersebut. Athy membisikkan sesuatu kepada temannya itu.

"Semoga kau senang, aku mempersembahkan spider lily ini khusus untukmu."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang