Can I

814 73 6
                                    

Renjun mendelik sebal pada seseorang yang terus saja mengikutinya kemanapun. Dia adalah murid baru disekolahnya dan entah apa alasannya pria itu terus saja mengusiknya, entah itu menatapnya, mengambil makanannya, dan juga mengikutinya seperti sekarang.

"Bisa kau berhenti menggangguku?" Renjun menghentakan kakinya kesal.

"Apa? Kau bicara padaku?" Renjun mendengus sebal mendengarnya.

"Kau pikir disini ada siapa lagi selain kau!"

"Ada kau, tentusaja."

"Maksudku..ah sudahlah! Capek berbicara dengan orang aneh sepertimu!" Bentaknya kemudian berlalu pergi, meninggalkan pria yang kini menatapnya sendu. 'Renjun mengalami kecelakaan sehari setelah kau pindah keluar negri, kepalanya terbentur cukup keras hingga membuatnya kehilangan sebagian ingatannya' Hal besar yang baru diketahuinya sekarang, dirinya tidak akan pernah tahu jika Haechan tidak memberitahunya, Renjun mengalami kecelakaan karna dirinya.

Pria itu berbalik saat mendengar suara motor yang berhenti didekatnya.

"Jeno ya, kau kah itu?"

"Ah annyeong bibi Kyu, paman Siw-

Bruk!! Ucapannya terpotong karna Kyuhyun langsung memeluknya erat.

"Yaampun kapan kau kembali? Kau sudah besar, bibi rindu sekali padamu."

"Seminggu yang lalu."Jeno membalas pelukan Kyuhyun.

"Benarkah? Kenapa tidak memberitahu bibi?" Tanya Kyuhyun setelah merenggangkan pelukannya, bibirnya mencebik kedepan.

"Eum itu...aku lupa hehe.." Kyuhyun menatapnya dengan mata berkaca kaca saat melihat senyum yang sudah lama tidak dilihat, ya semenjak kejadian itu semua berubah. Kyuhyun merasakan keseganan Jeno padanya, tidak ada lagi binar jahil seperti dulu dan itu sukses menbuatnya terisak.

Jeno panik saat melihat perempuan yang sudah dianggapnya sebagai bibinya itu terisak.

"Bibi Kyu, kenapa? Jangan menangis.." Ujar Jeno, dengan kaku menoleh pada Siwon, menunggu reaksinya apakah pria itu akan marah? Namun yang didapatinya Siwon malah terkekeh pelan sambil menepuk bahunya pelan.

"Tenang saja, Jeno ya, Bibi mu ini akhir akhir ini memang sedikit lebih sensitif." Ujarnya tanpa suara, sambil mengusap kepala Kyuhyun, yang masih betah memeluk Jeno. Jeno menganggukan kepalanya mengerti.

"Sepertinya akan hujan, bibi Kyu aku harus segera pulang." Kyuhyun melepaskan pelukannya, kemudian melihat kearah langit, dan benar saja langit sudah mendung dan rintik hujan mulai turun.

"Kau benar, tapi lebih baik kau ikut bibi kerumah Jae eonni dulu karna hujannya sudah mulai turun." Sebelum Jeno memberikan jawaban Kyuhyun sudah lebih dulu menarik tangannya masuk, meninggalkan Siwon dengan mobilnya.
.
.

Jisung dan Chenle mendengarkan cerita Renjun dengan sesekali tertawa dan itu membuat Renjun kesal hingga Renjun menjewer telinga mereka.

"Yak appo, ampun ampun!!!" Jerit Chenle dan Jisung sambil mengusap usap telinga mereka yang memerah, jeweran Renjun itu sangat sakit asal kalian tahu.

Kyuhyun berkacak pinggang melihat ketiga keponakan berisiknya sambil berdecak kesal, sementara itu Jeno dan Siwon yang berdiri dibelakangnya hanya terkekeh.

Ketiganya berjengit kaget saat dengan tiba tiba Kyuhyun duduk ditengah mereka, sedangkan Siwon langsung melotot saat melihat kelakuan Kyuhyun yang masih saja petakilan.

"Astaga Kyuhyun perhatikan langkahmu!!" Tegur Siwon dengan nada khawatir campur kesal, Renjun langsung menoleh saat mendengar suara Siwon namun raut wajahnya langsung berubah masam saat melihat siapa yang berdiri disamping Pamannya itu.

Marriage LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang