2. Leon tersihir

45 3 0
                                    

Aku anggota PMR.
Mengobati luka mu saja bisa, jangankan hatimu.

~LEON

2. Leon tersihir

Ribuan siswa/i SMA Adiwiyata tengah melakukan kegiatan rutin di hari Senin. Ya, tidak hanya SMA Adiwiyata saja, tentunya sekolah lain pun begitu.

Dengan posisi istirhat ditempat, Leon berdiri tegap dibelakang para siswa/i SMA Adiwiyata. Ia selalu diposisi itu saat ada kegiatan apapun, karena ia adalah salah satu anggota PMR di SMA Adiwiyata. Jika ditanya para sahabatnya mengapa ia sangat rajin di ekskul PMR?

Cita-cita gue dokter. Menurut gue awal dari semua ada di Palang Merah Remaja.

Ya seperti itu lah jawaban Leon untuk sahabatnya.

Bruk

Terdengar suara seperti ada orang yang ambruk. Leon sebagai penanggung jawab pun segera mencari dimanakah sumber suara itu.

Setelah ia menemukan dimanakah letak sumber suara tersebut, ia segera melambai-lambai kan tangannya kepada anggota PMR yang bertugas lainnya.

"Le. Tandunya jebol," ujar salah satu dari mereka dengan nada paniknya.

Leon menggeleng resah. Tak berfikir lama, ia segera membopong tubuh gadis itu. Tak terlalu berat baginya.

Setelah berlarian dari lapangan menuju UKS, ia membaringkan tubuh gadis itu diatas brankar.

"Dia kenapa?" tanya salah satu anak PMR yang bertugas di dalam UKS.

"Pingsan," jawab Leon seadanya.

Petugas perempuan tadi berjalan kearah Leon dan gadis yang masih menutup matanya.

"Udah. Biar gue aja yang ngurus," ujar Leon kemudian diangguki oleh gadis tadi.

"Lo keluar aja," tak mau berurusan dengan Leon, gadis itu langsung saja pergi dari dalam UKS.

Punggung tangan Leon menyentuh dahi gadis pingsan tadi untuk mengecek suhu badannya.

"Panas," gumam Leon.

Ia berjalan keluar berniat untuk mengambil air.

"Eunghh," gadis yang tadi menutup matanya rapat-rapat, kini telah membuka nya perlahan.

Leon yang mendengar erangan gadis tersebut, membuatnya mengurungkan niat untuk keluar. Ia membalikkan badannya menghampiri gadis tadi.

"Lo udah sadar?" tanya Leon sedikit mendekati gadis tersebut.

Gadis itu menoleh melihat kearah Leon, kemudian mengangguk pelan.

"Lo bar--"

"ICHA! LO NGGAK PAPA CHA?" ucapan Leon terpotong karena kedatangan gadis yang bernama Anastasyha itu.

"Oh, namanya Icha," batin Leon.

"Yaampun Cha, maafin gue ya. Gue tadi kelamaan di kamar mandi," ucap Ana merasa bersalah.

"Gue nggakpapa," jawab Icha.

"Lo yang nolongin gue? Makasih," ujar Icha melihat kearah Leon.

"Nolongin lo pingsan aja gue sanggup. Nolongin kekosongan hati lo gue juga bisa,"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LEONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang