S'2

1.1K 108 16
                                    

▪️◽◼️⬜⬛◻️◾▫️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

▪️◽◼️⬜⬛◻️◾▫️

Jeno sudah memberitahu kepada member, semua yang dikatakan Manager Hyung.

Jeno sedang di dapur dengan Jisung, ia berusaha bernegosiasi agar diperbolehkan untuk tidur bersama Jaemin.

"Sung, biarkan Hyung tidur bersama Jaemin untuk malam ini ya?"

"Apa yang akan aku dapatkan jika mengizinkan Hyung tidur dikamar ku bersama Nana Hyung?" Jisung menyeringai, ia harus memanfaatkan keadaan ini.

"Apa yang kau mau?" tanya Jeno to the point.

"Aku ingin menggunakan komputer Hyung selama 3 hari. Bagaimana? Oh jangan lupakan cemilannya."

"Ya! Kau ini, aku hanya akan meminjam kamarmu selama satu malam dan kau meminjam komputerku selama 3 hari ?! Dan apa tadi kau memintaku membelikan cemilan? Kau benar-benar memanfaatkan keadaan Jisung-ah" Jeno geram sendiri mendengar permintaan sang maknae.

"Yasudah jika tidak mau, tidak usah tidur dikamarku." Jisung melangkahkan kakinya menjauhi Jeno dengan tangan membawa ramen, tapi sebelum itu terjadi Jeno sudah meneriakinya.

"Ya! Ya! Baiklah-baiklah tapi izinkan aku dua malam ya?" Jeno memohon dengan menunjukkan muka imutnya.

"kau sangat tidak cocok seperti itu Hyung. Yasudah dua malam, tidak ada penambahan. Tolong katakan kepada Nana Hyung aku akan tidur bersama Chenle."

"baiklah, kau jangan macam-macam dengan Chenle Jisung-ah. Oh ya, dan manfaatkan waktu mu dengan Chenle sebelum ia pindah kerumahnya."

"ya ya Hyung cerewet sekali" Setelah mengatakan itu Jisung pergi meninggalkan Jeno yang terdiam dengan mata membola, apa katanya tadi? Aku cerewet? Benar-benar anak itu.

Jeno bangkit menuju kamar Jaemin dan Jisung, saat ia membuka pintunya Jaemin tengah memandang kerluar jendela dengan tatapan kosong.

"Jisung-ah Kan sudah sering Hyung bilang kalau masuk pintu kamarnya ditutup lagi" Jaemin tetap memandang keluar tanpa tau siapa yang membuka pintu kamar.

"Na ini aku" Jeno masuk lalu menutup pintunya, ia memeluk Jaemin dari belakang membuat sang empu terlonjak kaget.

"Na tadi kenapa? Masih kepikiran sama rumor itu?"

Jaemin diam, perlahan bahunya bergetar tidak lama mulai terdengar suara isakan. Jeno membalikkan tubuh Jaemin menjadi kearahnya, masih tetap memeluk namun tatapannya kebawah tidak ingin menatap Jeno.

"Na, dengerin aku dulu ya. Jadi sijeuni udah ngebuktiin kalo rumor itu ga bener, kamu ga boleh kaya gini. Dan ternyata bukti-bukti itu cuma editan Na. Manager Hyung juga ngga mempermasalahkan rumor ini, tadi Hyung bilang masalah ini udah selesai ditangani Na. Jadi ngga usah dipikirin lagi."

"Jeno, gomawo~" Jaemin membalas pelukan Jeno erat, tangan Jeno mulai terulur untuk mengusap punggung lelaki yang ada dipelukkannya ini.

"Sekarang kau harus tidur, besok kita akan menjemput kemenangan pertama kita di music bank. Jadi beristirahatlah." Jeno membawa Jaemin ke ranjang lalu ikut berbaring.

"Bagaimana jika sijeuni berhenti streaming karena kecewa padaku? Kita tidak akan menang Jeno-ya" mereka tidur saling berhadapan.

"YAK NA JAEMIN! Bisakah kau berpositif thinking sedikit saja? Mereka sudah membelamu didepan umum, astaga Na aku sungguh tidak habis pikir dengan mu. Kita akan menang, sijeuni tidak akan mengecewakan kita. Kerja keras kita akan terbayarkan, jadi kau harus percaya pada sijeuni. Apapun yang terjadi, kemenangan hanya bonus Na." tubuh Jaemin bergetar begitu Jeno membentaknya diawal tadi, ia sungguh terkejut. Sekarang posisi Jaemin memunggungi Jeno.

Sebelum ini Jeno tidak pernah membentaknya, Jeno yang ia kenal sungguh pribadi yang lembut. Setetes air mata keluar begitu saja menuruni pipi mulus milik Jaemin.

"astaga Na maafkan aku, aku tak bermaksud untuk membentak mu. Sungguh aku hanya tak ingin kau terus menyalahkan dirimu sendiri, sudah cukup kau tidak fokus untuk perform hari ini. Besok jangan lagi ya Na, kamu ga mau bikin sijeuni khawatir kan?"

Jaemin menggeleng lalu membalikkan tubuhnya memeluk Jeno kembali "Jen, Jisung mana?"

"Jisung dikamarku dengan Chenle, dia mau menghabiskan waktunya sebelum Chenle pindah. Udah ya, sekarang kamu tidur." Jaemin mengangguk lalu mengeratkan pelukannya.

Jeno tersenyum lalu mengusap punggung Jaemin hingga Jaemin tertidur.

Mimpi indah Nana.

▪️◽◼️⬜⬛◻️◾▫️

TBC

hallo!
Sebelumnya mau makasih banget sama yang udah vote apa lagi coment, aku update ini karna kamu!
Hehe akunya jadi semangat buat update.

Sekali lagi makasih banget buat erlekayoung atas comentnya.

Ditunggu chapter selanjutnya :)

Ditunggu chapter selanjutnya :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SKANDAL ⟨⟨NOMIN⟩⟩Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang