Ch.13

293 27 3
                                    

"Eomma, aku ingin bicara".

Seorang wanita yang sedang sibuk memasak makanan itu refleks menoleh. Ia sedikit terkejut saat melihat sosok yang ada di depannya.

"Vernon? Ini masih sangat pagi. Tumben" usil sang ibu. "Kemarilah jika ingin bicara. Kenapa kau terus berdiri disana?".

Vernon kini duduk dihadapan ibunya. Baguslah, sekarang ia bingung harus memulai pembicaraan dari mana. Melihat ibunya yang sudah sangat penasaran, apa mungkin ia mengatakan bahwa ia ingin menikahi Lisa?

"Bicaralah, kenapa kau diam saja?".

"Aku.. bingung harus memulai dari mana" jujur Vernon.

Nyonya Chwe mengangkat sebelah alisnya. Darpiada menunggu lama, alangkah baiknya jika ia melanjutkan kegiatan masaknya.

"Kau membuang banyak waktuku. Panggil aku jika sudah siap untuk bicara" ucapnya sambil beranjak.

Namun belum sempat ia memasuki dapur, akhirnya Vernon membuka mulutnya. "Ini soal Lisa".

"Lisa? Apa terjadi sesuatu padanya?".

"Tidak. Kurasa aku ingin menikahinya".

Nyonya Chwe terkejut bukan main. Ia kembali duduk di hadapan Vernon. Kenapa putranya ini selalu mengambil keputusan yang sangat mengejutkan? Vernon memamg sulit ditebak, pikirnya.

"Kau.. Vernon kan?" nyonya Chwe mendekatkan wajahnya dan memperhatikan Vernon secara seksama.

Vernon yang melihat hal itu, kini ia ikut merasa heran. Apakah ada yang aneh dengan penampilannya? Kenapa wanita yang dihadapannya ini tidak mengenali anaknya?.

"Tentu saja aku Vernon. Memangnya aku terlihat seperti siapa? Apa ada yang aneh dariku".

"Tentu saja bodoh!" nyonya Chwe menaikkan nada bicaranya, membuat Vernon sedikit terkejut.

Sebenarnya Vernon sudah menduga bahwa ini akan terjadi. Untuk sesaat pasti ibunya akan banyak bicara. Tapi itu tidak akan bertahan lama.

"Kau baru mengenalnya, kenapa kau ingin menikahinya? Kau ini kerasukan apa?!".

"Bukankah eomma pernah bilang bahwa Lisa adalah gadis yang baik? Eomma juga selalu mendesakku untuk segera menikah".

"Ya, itu benar. Tapi--" ucapan nyonya Chwe terputus.

"Lalu kenapa harus marah? Bukankah ini yang eomma inginkan?".

Ia memang selalu mendesak Vernon agar segera menikah. Tapi jika dalam kondisi seperti ini, sangat tidak masuk akal.

"Apa yang membuatmu ingin menikahinya?".

"Eomma.."

"Katakan! Aku tahu kau tidak mencintainya. Apa karena aku yang terus mendesakmu? Jika benar, maka kau tidak perlu melakukannya, Vernon. Jika kau masih belum siap, jangan melakukannya. Pernikahan itu sakral, tidak untuk dipermainkan".

"Jangan menyalahkan dirimu. Aku melakukan ini atas keinginanku sendiri".

Tidak meyakinkan. Nyonya Chwe bertanya-tanya apakah Vernon serius dengan keputusannya?

"Setelah aku berpikir, kurasa Lisa memang gadis yang baik. Aku kira dia gadis yang tepat untuk mendampingiku".

Liar!

"Lalu? Apakah kau sudah bilang soal ini padanya? Apa jawabannya?" tanya nyonya Chwe penasaran.

"Dia masih belum menjawabnya".

"Lisa mungkin merasa heran padamu. Mungkin juga dia menganggapmu pria yang gila! Kau selaku bersikap acuh padanya, dan tiba-tiba kau mengajaknya menikah" sinis nyonya Chwe.

Love Exist 2 | [Blackpink x Seventeen] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang