Hari ini adalah hari pertama Na-Yeon menjalankan tugasnya sebagai sekertaris pribadi Choi Young-Do, menggantikan tugas utama orang yang paling Young-Do percaya.
Na-Yeon menghentikan mobil mewaaaah milik Young-Do di lobi Hotel Zeus, lalu membawa tas berisi dokumen-dokumen penting yang Young-Do butuhkan hari ini. Sambil mengecek email-email dari Manager Kang di tablet Na-Yeon berjalan memasuki hotel, menuju lift.
"Hah.." Na-Yeon mendengus kesal, jadwal Young-Do hari ini padat sekali.
"Apa aku sanggup?" tanya Na-Yeon pada pantulan wajahnya di dinding lift.
TING!
Na-Yeon berjalan cepat menuju kamar sang sultan.
Na-Yeon menekan tombol bel, sebenarnya dia sudah tahu password kamar Young-Do, tapi dia takut untuk langsung masuk ke kamar bos nya itu."Nugu?" Wajah Myung-Soo muncul di screen door kamar Young-Do, Na-Yeon memberi salam.
"Na-Yeonimnida."
"Wajahnya familiar, siapa dia?" Myung-Soo bertanya ke Young-Do yang masih sibuk memakai bajunya.
"Sekertaris ku."
"MWO?? Sejak kapan kau punya sekertaris??"
"Kemarin."
"Wae??"
"Menggantikan Manager Kang."
"Menggantikan Manager Kang?????"
"Iya."
"Manager Kang berhenti bekerja???"
"Bukan."
"Lalu???"
"Dua bulan kedepan Manager Kang tidak bekerja."
"Kau menghukumnya??"
"Michyeosseo?!"
"Lalu kenapa Manager Kang tidak bekerja selama dua bulan??"
"Menikah."
"Manager Kang menikah?? Howaaaa.. maldoandwe.. bagaimana aku tidak tahu kabar-kabar.."
"Minggir." Young-Do mendorong pelan Myung-Soo, dia kesal, Myung-Soo bukannya membukakan pintu malah mengoceh tidak jelas.
"Bukannya kau tahu password nya??" Baru bertemu Na-Yeon sudah kena semprot.
"Maaf, iya aku tahu tapi aku merasa tidak sopan jika langsung masuk begitu saja." Na-Yeon tidak berani menatap Young-Do.
"Masuk."
"Ne." Tanpa basa-basi Na-Yeon menurut, membuntut Young-Do.
"Sepertinya aku pernah melihat mu?" Myung-Soo mengomentari Na-Yeon.
"Annyeonghaseyo, Na-Yeonimnida, untuk dua bulan kedepan saya akan menggantikan tugas Manager Kang." Na-Yeon memberi hormat ke Myung-Soo.
"Mungkin kau melihatnya di ulang tahun Zeus kemarin, dia orang yang hampir merusak acara sempurna ku." Yaa.. begitulah Young-Do, kata-katanya selalu saja pedaaassss.
"Aaa.. kau anak buah Lee Bona, MC yang terlambat itu?"
"Ne."
"Duduklah kalau begitu." Myung-Soo mempersilahkan Na-Yeon duduk.
"Yaa.. Young-Do, kenapa kau tidak memberitahu ku soal pernikahan Manager Kang?" Myung-Soo kembali ke topik yang sempat tertunda.
"Belum, masih dua minggu lagi." Young-Do menjawab dengan malas.
"Tetap saja, seharusnya kau memberitahu ku dari dulu." Myung-Soo masih mengoceh seperti anak kecil.
"Manager Kang juga baru memberitahu seminggu lalu."
"Seharusnya aku juga sudah tahu seminggu lalu. Menyebalkan." Myung-Soo duduk disebelah Young-Do sambil memasang muka kesal, Na-Yeon heran melihat kelakuan aneh Myung-Soo, tapi bagi Young-Do itu hal biasa.
"Mana dokumen ku?" Tanya Young-Do ke Na-Yeon.
"Ini Tuan muda, sudah dipisah sesuai keperluan, silahkan diperiksa."
Young-Do memeriksa dokumen-dokumen penting yang dia butuhkan hari ini.
"Na-Yeonssi, sepertinya aku benar-benar merasa familiar dengan mu." Myung-Soo masih penasaran dengan Na-Yeon.
"Ah.. mungkin pernah melihat di suatu tempat." Jawab Na-Yeon.
"Begitukah?" Myung-Soo masih belum merasa yakin, dia merasa mengenali wajah Na-Yeon sebelumnya.
"Dimana dokumen untuk meeting dengan perushaan Taeyang properti? Kenapa map nya kosong?" Young-Do meneyela.
"Sebentar Tuan Muda akan saya cek kembali." Na-Yeon mengecek map-map yang belum Young-Do baca, dia menemukan dokumen yang Young-Do cari di map yang bukan seharusnya.
"Maaf Tuan Muda terselip di map lain." Na-Yeon menyodorkan dokumen ke Young-Do.
"Kau harus lebih teliti lagi, bagaimana bisa dokumen salah masuk map? Dokumen-dokumen ini penting, jika sampai hilang hukuman mu akan ditambah." Young-Do mengancam Na-Yeon.
"Choesonghaeyo."
"Yaaa! Young-Do!! Kau tidak boleh kasar begitu, ini adalah hari pertamanya bekerja wajar kalau dia melakukan kesalahan." Myung-Soo membela Na-Yeon.
"Lalu, apa itu hukuman??"
"Dia bekerja disini selama 3 bulan, tapi 2 bulan tanpa di gaji sebagai ganti rugi karena dia tidak melakukan tugasnya di acara ku."
"Oh.. begitu."
Young-Do hanya menganggung untuk merespon Myung-Soo, dia masih sibuk dengam dokumen-dokumen meeting nya.
"Yaa.. Choi Young-Do, aku merasa kasihan pada mu, di usia yang semuda ini kau harus bersusah payah bekerja, setelah Manager Kang selesai cuti ayo kita berlibur bersama." Myung-Soo membujuk Young-Do untuk berlibur bersama.
"Shireo."
"Aaa.. wae?" Myung-Soo mulai merajuk lagi.
"Berlibur dengan mu bukan berlibur namanya."
"Oke, baiklah kalau begitu bawa pacar mu."
"Tidak punya."
"Aa.. aku baru ingat, si.. siapa itu, emm.. Mery? Mere? Mera? Ahh.. entahlah, pacar mu! Dia bertemu dengan ku semalam di club, dia melihat mu menciun wanita di kamar mu. Kau punya pacar baru?"
Na-Yeon menelan ludah mendengar cerita Myung-Soo.
"Tidak."
"Kojimal."
"Terserah."
"Kalau bukan pacar bagaimana bisa kau menciumnya?"
"Simbiosis mutualisme."
"MWO?? apa yang kau bicarakan?"
"Bukan urusan mu."
"Aigooo.. baiklah, kau memang benar-benar menyebalkan. Na-Yeon ssi hati-hati dengannya, kau ingat emergency call kan?" Na-Yeon mengangguk saja untuk menjawab Myung-Soo.
Young-Do hanya diam dan menatap Myung-Soo dengam tatapan lasernya, Na-Yeon bergidik ngeri, tatapan mata Young-Do memang mengerikan.
"Naneun Ganda." Myung-Soo pergi begitu sama meninggalkan Young-Do dan Na-Yeon.
"Berhati-hatilah dengannya." Young-Do memperingati Na-Yeon untuk berhati-hati dengan Myung-Soo.
"Ne."
'Ya Tuhan apa semembahayakan itukah mereka berdua?😖' dalam hati Na-Yeon membatin.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Heirs season 2"
FanfictionAnnyeonghaseyo yeurobun.. Fanfic kali ini adalah hasil hayalan aku buat sekuel salah satu drama korea populer hasil milik screenwriter Kim Eun-Sook, The Heirs.. Kalo di drama aslinya Kim Tan dan Cha Eun-Sang main cast-nya dan berakhir happy ending...