Bab 4 : "Penyemangat"=oOo=
🌿Maret 2020
Hari itu hari pertama Ken ikut ujian nasional. Pagi-pagi Ken sudah siap, menyiapkab mental secara fisik dan biologis. Tidur lebih awal dan sarapan sehat.
Ken berangkat kesekolah tepat waktu tapi sebelum itu Ken ingin melihat Hazel dirumahnya sebentar. Ken tiba di rumah Hazel bertepatan dengan datangnya Hazel dan Luna yang baru selesai olahraga pagi. Mereka tidak pergi kesekolah karen kelas 10-11 diliburkan sementara.
Luna langsung masuk kerumah dan meninggalkan Hazel dan Ken.
Hazel mengusap keringat diwajahnya yang merah dengan punggung tangannya, sambil melihat Ken yang sudah berpakaian sekolah lengkap dan rapi.
"Kenapa?" tanya Hazel, dibalas gelengan oleh Ken.
Hazel ingin memberi Ken semangat dengan memeluknya ataupun sebagainya tapi Hazel malu, dan Hazel juga baru selesai olahraga, berkeringat dan belum mandi.
"Good luck!" ucap Hazel. Hazel mengangkat kedua jempolnya kedepan Ken. "Yang serius ya, biar nilainya bagus."
Ken terhibur dengan semangat yang di berikan Hazel. Ken mengangguk.
"Aku berangkat sekarang." Ucap Ken.
Hazel melihat Ken yang melangkah kebelakang mendekati motornya di pinggir jalan.
Sekali lagi Hazel memberikan senyum dan melambaikan tangan pada Ken.
"I love you." gumam Hazel, sambil melihat punggung lebar Ken bersamaan suara motornya yang menjauh.
Tidak ada yang spesial di hubungan mereka. Datar seperti cowoknya dan canggung seperti ceweknya.
Hazel bergegas masuk kedalam rumah karena sudah lelah berlari keliling perumahan disekitar tempat tinggalnya. Saat Hazel membuka pintu Hazel melihat Luna berdiri disana.
"Apa?" Heran Hazel.
Luna terkekeh geli. "Bucin banget sih." Ejeknya.
Luna tidak bisa melewatkan momen langka, gimanapun Luna juga penasaran seperti apa sih kisah cinta Hazel dan Ken.
"Suka-suka gue dong. Kayak lo gak pernah gitu aja." balas Hazel sambil meninggalkan Luna yang mengikuti Hazel dari belakang sambil mengejeknya.
=oOo=
🌿April 2020
Ken datang dari dalam rumahnya, membawa sebuah meja lipat, kotak besar berisi makanan dan karpet.
Di dekat Hazel berdiri, disebelah ayunan di taman rumah Ken. Ken menggelar karpet kecil yang dibawanya, lalu meletakan meja di dan kotak makanan yang dibawanya.
"Ceritanya, ini ngapain?" tanya Hazel.
Ken menanggalkan alas kakinya lalu duduk diatas karpet sambil membuka kotak berisi makanan itu. "Piknik." sahut Ken.
"Piknik dirumah sendiri."
Hazel menyusul duduk menghadap Ken, ada meja di hadapan mereka. Ken meletakan dua minuman dingin dan snack-snack yang sudah dibelinya keatas meja itu.
Hanya mereka berdua disana, dan suasana sore itu cukup baik, tidak terlalu panas.
Hazel memakan snack sambil menatap Ken yang sedang menuliskan sesuatu pada buku yang sering ia bawa kemana-mana.
Mungkin Ken sedang mendapat sebuah inspirasi untuk dimasukan kedalam lagu yang ia tulis.
Hazel tidak mengganggu Ken, memilih untuk diam dan memanfaatkan waktu itu untuk melihatnya. Siapa sangka ternyata Ken sangat sempurna. Ia punya bentuk wajah yang bagus, rahang yang tegas, alis yang tebal, bulu mata lentik.
Hazel bahkan tidak mampu lagi untuk melihat seberapa indah dan sempurnanya Ken dimatanya. Namun tetap saja, walau Ken punya banyak kekurangan mereka berusaha untuk saling melengkapi, agar sempurna.
"Enak ya jadi Keanu." gumam Hazel.
"Enak gimana?" tanya Ken, ia bahkan tidak menoleh, masih sibuk ke buku di hadapannya.
"Di perhatiin kayak gini gak masalah." Hazel menunpu wajahnya dengan kedua tangan diatas meja. "Gak risik, gak terganggu." sambung Hazel.
Ken mengangkat wajahnya dan melihat Hazel. Mata mereka saling bertemu, Hazel tersenyum memikirkan jika Hazel ada diposisi Ken, pasti Hazel bakal gelagapan dan salah tingkah sendiri.
"Siapa bilang." gumam Ken.
Ken menarik tangan Hazel dan mengarahkan lalu meletakan telapak tangan Hazel ke dadanya.
Seharusnya Hazel menggunakan otak cantiknya dan berfikir dulu sebelum berbicara.
Ken manusia? Tentu.
Ken punya jantung? Jelas.
Ken punya perasaan? Pasti.
Saat tangan Hazel menyentuh dada Ken, hal pertama yang Hazel rasakan adalah ada yang berdetak begitu cepat.
Hazel tidak tahu, dan tidak pernah berpikir bahkan detak jantung Ken lebih cepat dari pada detak jantungnya.
Hazel menarik tangannya dan diam. Hazel tentu saja mengutuk dirinya sendiri.
"Sejak pertama kali kita ketemu, jantung gue selalu kayak gitu, bahkan sampai sekarang."
=oOo=
Update sesuai mood!
Thankfull❤

KAMU SEDANG MEMBACA
THE DIFFICULT TIME
Teen FictionSequel Of 21 DAYS WITH MY ICE BOYFRIEND "Aku berjanji jika aku tidak akan pernah menyakitimu, karena kamu adalah gadis pertama yang membuatku mengerti apa itu cinta." -KEN "Jika aku adalah gadis pertama yang berhasil mencairkan hatimu yang beku, apa...