There's always a reason behind someone's doing.
Setidaknya itu yang selalu di katakan ketika seseorang melakukan kesalahan. Semua pasti punya alasan mereka sendiri untuk melakukan sesuatu. Tidak mungkin seseorang melakukan sesuatu tanpa alasan yang pasti dan tanpa latar belakang.
Setidaknya bukan Alosius Damanik.
Yang aku ingat itu adalah kasus pertama ku ketika aku menginjakkan kaki di tempat ini dan mungkin itu adalah kasus yang membuatku berpikir bahwa memang benar, selalu ada alasan di balik perlakuan seseorang.
19 Januari 2012 pukul 8 pagi ketika aku sampai di sana dan baru saja aku meletakkan tas ku di meja baruku, seseorang dengan jas berwarna merah terang muncul dari balik pintu dan berkata lantang.
"I need everyone in 2 minutes. We got a murderer to catch."
Yang ada di pikiran ku saat itu? Jangan tanya, karena aku sudah memaki maki ke tidak beruntunganku di hari pertama bekerja. Ayolah, aku bahkan belum memperkenalkan diri ku.
Selanjutnya kami semua sudah berkumpul di salah satu ruangan yang aku bisa tebak adalah ruangan meeting. And I should tell you that I'm impressed by this room.
"We got a family murdered last night. Pelapor adalah anak laki laki dari korban yang baru pulang dari liburan. He got home this morning, the door was locked, and all of the family member found dead in the living room, like this."
Foto yang muncul di layar besar selanjutnya adalah sesuatu yang menurut ku benar benar aneh. Di foto itu mereka semua berada dalam posisi yang cukup aneh bisa aku katakan. Sang ayah duduk di kursi malasnya dengan leher tergorok, sang ibu yang juga duduk di sofa itu kehilangan tangan kanannya dan tampak bekas cekikan tali pada lehernya, dan yang terakhir seorang bocah perempuan yang aku duga berumur sekitar 5 atau 6 tahun duduk di atas karpet dengan dua boneka di masing masing tangannya.
"Aneh." Celetuk seorang wanita yang duduk di bangku depan.
"Good point, tell us what you think is weird."
"Di ketiga tubuh korban di temukan bekas tusukan atau goresan, bahkan salah satunya kehilangan tangan kanannya. Tapi kenapa TKP tampak bersih dari darah? Bahkan di tubuh korban darahnya pun sangat sedikit." Lanjut wanita itu, oh and by the way her name is Eliah. One of soon to be my best partner.
KAMU SEDANG MEMBACA
100 Days Project
General Fictionin 100 days I'll be challenge my self to write any kind of stories.