Dentuman musik yang sangat keras, dan suara teriakan para anak remaja yang tengah menari di pinggir kolam renang, merupakan suatu hal yang asing bagi Tala. Saat ini, ia tengah perada di pesta perayaan sweet seventeen salah satu teman sekelasnya. Sejujurnya, Tala tidak biasa datang ketempat seperti ini. Jika ia tahu suasana pestanya akan seramai ini, lebih baik ia menghabiskan malamnya dengan bergaul dengan tumpukan buku - buku tebal dipojok kamar.
Tala duduk di sofa dengan perasaan tak nyaman. Dapat ia lihat teman - temannya sekelasnya yang tengah asik berdansa dan bercengkrama sambil meminum alkohol. Tala melirik jam yang ada dipergelangan tangannya. Malam belum terlalu larut, namun rasanya ia ingin sekali pulang lebih awal dan meninggalkan tempat ini.
"Talaa, my friend," Seorang Wanita tiba- tiba saja merangkul dirinya dan duduk tepat disebelahnya. Tala tentu saja terkejut, ia segera menoleh kearah Wanita yang sudah setengah mabuk itu.
"H-haii, Michelle," Tala memberikan senyuman terpaksanya. Ia berusaha melepaskan diri dari rangkulan Michelle, sang tuan rumah.
Mengetahui niat Tala, Michelle semakin mempererat rangkulannya, ia menahan tubuh Tala agar tidak bergerak. Salah satu tangannya yang bebas meraih gelas alkohol yang diletakan diatas meja. Wanita itu menggerakkan gelas tersebut tepat dihadapan Tala.
"Lo kenapa nggak ikut temen - temen lo joget disana?" Michelle menunjuk kearah gerombolan teman - temannya.
Tala hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.
"Ck. Ayolah! Ini kan sweet seventeen gue. Gue nggak mau, kalo salah satu temen gue ada yang nggak seneng - seneng. Kita udah gede Tal, hal ginian tuh biasa dilakuin. Pokoknya, lo nggak boleh diem disini doang! Sekali - kali gaul dong sama yang lain, jangan sama buku doang." Michelle bangkit lalu menarik tangan Tala agar Wanita itu mengikuti nya.
Tala kembali menggelengkan kepalanya, "Gue nggak suka desek - desekan, kayak gitu."
Michelle cemberut. Ia nampak berpikir sejenak sebelum akhirnya tersenyum lebar.
"Yaudah, kalo nggak mau kesana, lo cobain ini aja." Ia menyodorkan gelas yang ia pegang kepada Tala.
Tala menggelengkan kepalanya, "Nggak, nggak. Gila! Bisa mati dibunuh sama nyokap gue, kalo ketauan sampe mabok."
"Ck. Ayolah. Satu teguk aja nggak akan bikin lo langsung mabok." Michelle memegang wajah Tala agar Wanita itu tak bergerak. Ia berusaha mencekokkan minuman tersebut pada Tala.
Tala menggerakkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri, berusaha memberontak. Namun, Michelle semakin mencengkram erat rahang Tala, hingga Gadis itu sama sekali tak dapat berkutik.
Tala memejamkan matanya, saat merasakan ujung gelas itu bersentuhan dengan bibirnya. Dirinya mulai pasrah. Dalam hatinya, ia merapal kan doa, meminta bantuan kepada Tuhan, agar ada malaikat baik yang mau membantunya.
Dan nampaknya, Tuhan mengabulkan doa Gadis itu. Ketika Tala baru saja merasakan minuman laknat itu di pangkal lidahnya, seseorang tiba - tiba saja menggambil gelas tersebut dari tangan Michelle.
Tala membuka matanya. Dapat ia lihat seorang Pria yang tengah berdiri tepat dihadapannya, sedang meneguk minuman tersebut hingga tandas.
"Sorry, gue haus abis nge DJ," ujar Pria itu, sebelum akhirnya menyerahkan kembali gelas yang telah kosong isinya tersebut kepada Michelle.
Pria itu mengalihkan pandangannya ke arah Tala sejenak. Setelah itu, tanpa mengucapkan apapun, Pria itu beranjak, meninggalkan Tala dan Michelle yang tengah berusaha mencerna kejadian yang baru saja terjadi.
Michelle memandangi kepergian Pria itu dengan tatapan kesal. Sebelum akhirnya, Wanita itu berteriak kencang memanggil nama Pria tersebut.
"MARKK!!!!"
Start: Soon.
Haii aku kembali, kali ini dengan cerita Mark💚
Chapter pertama ini hanya sebuah intro pengenalan saja. Untuk cerita ini akan segera aku rutin lanjutkan, setelah aku menyelesaikan deadline2 yg harus aku selesaikan dulu. mungkin di akhir Juni aku akan mulai rutin up cerita ini. Doakan saja semoga deadline2 ku cepet beres jadi bisa semakin cepet up cerita ini. Jadi mohon ditunggu sajaaa💚💚
Semoga kalian suka dengan chapter awal ini, see u💚💚✨
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipia | Mark.
FanfictionDalam hidupnya, Tala hanya mengenal buku dan belajar. Menjadi anak pintar, dan mengikuti perintah sang Ibu. Namun, semuanya berubah saat ia mengenal sosok Mark di dalam hidupnya. Bersama Mark, Tala merasa bahagia. Dengan Mark, Tala kembali merasa hi...