Title : N O R M A L
Genre : Sad, Hurt, Pyscho, Thriller (maybe?), Mystery
Original Story : 𝐑𝐞𝐱𝐲𝐥𝐥𝐥𝐧𝐧𝐚™ or lllnna™𝐑𝐞𝐱𝐲𝐥𝐥𝐥𝐧𝐧𝐚™
|Present|
|N O R M A L Chap. 1 "Putih"|
Warn!
Typo bertebaran!----
Suara dering ponsel menggema di kamar serba hitam milik pemuda yang tengah tertidur di ranjang ukuran King Size itu. Ponselnya nampak bergetar di atas nakas berwarna senada dengan cat kamar. Sang pemilik nampak menggeliat, tangannya meraba raba nakas di samping. Saat tangannya berhasil meraih ponsel, ia membuka matanya walau hanya satu senti, tanpa membaca nama penelepon, ia menekan tombol terima lalu menempelkan ponselnya pada telinga.
"Eunghh... Halo?" suara serak khas bangun tidur mengalun.
"Kim, ada pekerjaan, 50 juta Won, ingin mengambilnya?" suaranya dingin, berucap dengan datar.
"Oh, Hyeong" ia mendudukkan tubuhnya, mengucek matanya, lalu menguap. "Aku ambil. Batas waktu?" tanyanya, lalu kembali menguap. Tolong ingatkan sang penelepon bahwa ini masih pukul dua dini hari.
"Tiga hari, dia korupsi, CEO perusahaan kecantikan G. Gila, istrinya sendiri yang meminta ini" decakan terdengar dari sana. "Jangan lupa sarapan"
Tut!
Telepon di matikan, membuat si Kim kembali menguap. Ia menyimpan kembali ponselnya di atas nakas, membaringkan tubuhnya lalu kembali memasuki alam mimpi.
.
𝙽 𝙾 𝚁 𝙼 𝙰 𝙻
.4.58 PM
Angka tersebut tertera pada pojok kanan bawah monitor komputer. Suara ketikan papan ketik memecahkan keheningan kamar, pemuda yang sama, pemuda yang dipanggil Kim itu terkadang membenarkan letak kacamatanya yang terus melorot. Matanya fokus membaca kalimat kalimat kode yang tertera pada monitor, tanpa mengalihkan pandangan, ia terus saja mengetik sesuatu seakan-akan ia telah hafal letak-letak tombol keyboard di luar kepala, tangannya dengan lihai menekan tombol pada keyboard. Lalu mendesah kecewa saat monitor komputer menampilkan kalimat kalimat aneh. Acara meng-hack nomor ponsel CEO itu gagal total, membuat si Kim mem-pout kan bibirnya. Kecewa.
Ting Nong!
Suara bel terdengar, si Kim mendorong kursi ber-roda nya dan menengokkan kepala pada pintu ruangan yang terbuka, menampilkan ruang santai yang rapi, berbanding terbalik dengan ruangan yang sekarang tengah ia pakai.
Ting Nong!
Suara bel kembali terdengar. Si Kim mendecak, melepas kacamatanya dan menaruhnya di hadapan komputer yang masih menyala. Ia bangkit dari duduknya, berjalan malas ke arah pintu, menutup pintu ruangan yang tadi ia pakai, dan kembali berjalan malas menelusuri ruangan-ruangan yang ada di apartemennya.
Saat tubuhnya telah berada di hadapan pintu kayu tersebut, ia menatap layar di sebelah pintu yang menampilkan keadaan di luar. Netranya menyipit kala ia mendapati postur tubuh seseorang yang tak ia kenal sedang berdiri di depan pintu. Tamu itu terus melihat ke arah jam di tangannya, ia perempuan ngomong ngomong, umurnya dua puluh lima ke atas -sepertinya- tangan kanannya menenteng sebuah paper bag. Si Kim menghela nafas, lalu membuka-kan pintu apartemennya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Normal -kth
Fanfiction❝ Ketika kekuasaan, harta, pengkhianatan, pertemanan, persahabatan, dan persaudaraan menimbulkan mahakarya bernama 'blood, sweat, and tears' ❞ Warn: Magnae!Tae