[Chapter 2]

796 115 28
                                    

Nayeon pov.

"Jaehyun-ah!"seruku,Jaehyun menoleh lalu tersenyum padaku.

Sudah hampir dua minggu ini Aku dan Jaehyun semakin dekat sejak awal bicara dengannya,Well meskipun hanya aku yang bicara dan dia always membalasnya lewat note booknya saja sudah membuatku bahagia bisa didekatnya.

"Kau mau tidak menemaniku ke bandara nanti?"tanyaku padanya,dia mengerutkan dahiynya.

"Aku ingin menjemput adiku yang baru pulang dari paris."ucapku lagi,dia mengangguk.

Bahagiaku itu sederhana,melihatnya tersenyum suatu kebahagiaan yang paling berharga untuku.

"Kita ke kantin yuk?dua curut sudah menunggu disana."ucapku.Ia menyodorkan note book nya.

Siapa?

"Jihyo dan Jeongyeon."jawabku,tiba-tiba dia tertawa lepas,aku menyeringit,ada apa dengannya?apakah jawabanku lucu?sehingga membuatnya tertawa.

Kau mengatakan kedua sahabatmu itu curut?jahat sekali haha

Nayeon tertawa membacanya,itu alasan dirinya tertawa tiba-tiba."Memang mereka itu seperti curut,akhir-akhir ini suka hilang dan tiba-tiba muncul ahhah."jawabku,ia menyodorkan note book nya lagi.

Kau menganggapku apa?

"Aku menanggapmu sahabat specialku,selama ini aku baru mendapatkan satu sahabat laki-laki yang begitu setia padaku,banyak yang ingin menjadi sahabatku hanya karena hartaku,tidak sepertimu."jawabku panjang lebar,dia menangguk paham.

"Kajja."ucapnya tanpa suara,lalu menggenggam tanganku,jantungku berdegup kencang,baru kali ini Jaehyun mengenggam tanganku.Aku merasakan hangat disekujur tanganku yang bersentuhan dengan tangannya.

Suasana kantin lebih ramai dari sebelumnya,hingga kita berdua harus berdesak-desakan mencari tempat duduk Jihyo dan Jeongyeon entah dimana.

Tiba-tiba ada sesorang yang dengan sengaja menyandung kakiku,hingga aku terjatuh ke lantai.Jaehyun dengan sergap membantuku bangun."Maksudmu apa sengaja membuatku jatuh hah?"tanyaku dengan sinis padanya.

"Hahaha sakit ya??kasihannn,lagian temenan sama anak bisu,jadi itu akibatnya."jawabnya dengan senyum remeh.Aku mengepalkan tanganku,sudah berkali-kali dia mengejek Jaehyun 'bisu' ,aku benar-benar tak terima dengan mulutnya yang sembarangan dalam bicara.

Aku berniat memukul wajahnya yang dilapisi make up dua kilo itu,tapi Jaehyun menahan tanganku lalu menggeleng,aku tahu dia melarangku untuk membalas perbuatan orang itu."Untuk kali ini aku bisa sabar denganmu Seojung-ah,jika kau mencoba mengangguku dan sahabat-sahabatku,tidak segan aku menyuruh appa untuk mengeluarkanmu dari sini!"tegasku,lalu aku dan Jaehyun langsung pergi meninggalkanya.

Mengapa aku berani bicara seperti itu?karena  Universiatas ini memang milik appaku,jadi aku dengan bebas meminta appa mengeluarkan orang yang menangguku dan sahabat-sahabatku.

Percuma toh mereka berkuliah disini,hanya untuk membully?apalagi membully Jaehyun aku tidak segan menghabisinya dengan tangaku sendiri.

Meskipun aku terlihat seperti anak lemah,itu salah besar aku,Jeongyeon dan Jihyo sudah sabuk hitam,jadi jangan cari masalah dengan kita,jika mereka tidak ingin mati ditempat.

"Nayeon-ahh!"

Aku menoleh,ternyata itu Jihyo dan Jeongyeon yang duduk dipojok sana.Aku dan Jaehyun segera melangkahkan kaki menghampiri mereka,dengan tangan yang masih saling bertautan.

"Anyyeong yorobun!"seruku pada mereka,Jaehyun pun menyapa mereka dengan melambaikan tangan.

"Kau Jaehyun bukan?"tanya Jeongyeon,Jaehyun menangguk.

Short Story-[Jjh-Iny] End✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang