Sesampainya Bella di parkiran, ia dibuat terkejut karena motornya telah diduduki oleh seorang Kelvin Anderson.
"Kak, ngapain?"
"Mau ajak kamu pulang bareng plus latian bareng nanti sore."
"Kan aku bawa motor."
"Uda tinggal aja, nanti sore baru diambil."
"Aduh gimana ya kak. Aku uda ada janji ni."
"Kamu mau pergi sama pacar kamu?"
"Ihs, menghinanya. Lagian uda tau aku jomblo terus mau pergi sama siapa?"
"Oh iya juga ya, pas banget mending nanti latian bareng sama aku aja."
"Latian libur kak."
"Maksud kakak, kamu latian private sama kakak."
"Ohhh, bilang dong. Hmm janji aku gimana ya kak?"
"Janji sama siapa si? Sahabat kamu? Nanti kakak yang bilang coba."
"Janji sama bantal guling mau mager-mager-an."
"Astaga kamu tu, berarti bisa ya?"
"Hmm."
"Yaudah ayok pulang," ujar Kelvin sembari menarik tangan Bella.
Setelah itu Bella hanya pasrah saat Kelvin menariknya menuju motor ninjanya. Sebelum Bella menaiki motor, Kelvin dengan sigap memakaikan jaket ke pinggang Bella. Sedetik setelah itu lagi-lagi Bella dibuat terkejut dengan tindakan tiba-tiba Kelvin.
Kelvin mulai membantu Bella naik ke motornya karena motornya terbilang cukup tinggi bagi Bella. Saat Bella sudah duduk di atas motor, Kelvin memasangkan helm ke Bella. Bella memandang Kelvin tak berkedip karena jarak wajahnya dengan Kelvin terbilang cukup dekat. Setelah semuanya beres, Kelvin menaiki motor dan melajukannya dengan kecepatan stabil karena ia tidak ingin membuat Bella trauma memboncengnya.
Saat melewati fans-fans Kelvin di SMA Galaksi mereka dibuat histeris, pasalnya ini kali pertama Kelvin berboncengan dengan cewe yang notabene adik kelasnya. Saat mulai memasuki komplek perumahan Bella, ia mulai memberikan arah-arah pada Kelvin agar cepat sampai di rumahnya. Tak lama kemudian Bella telah sampai dan ia mulai menuruni motor dengan bantuan Kelvin tentunya.
"Nanti aku jemput jam 4 ya?"
"Okey, kak. Ati-ati pulangnya, jangan ngebut."
"See you," ujar Kelvin sembari menjalankan motornya.
Setelah motor Kelvin tidak terlihat Bella mulai memasuki rumahnya. Namun pada saat ia hendak menaiki tangga menuju kamarnya, tiba-tiba mamanya muncul dari kamar.
"Pulang sama siapa?"
"Temen, ma."
"Temen apa temen?" goda Vita.
"Ih, temen beneran," kesal Bella.
"Cowo apa cewe?" cecar Vita.
"Cowo ma, kenapa si kepo banget," kesal Bella.
"Ngga papa si, tumben aja ada cowo mau nganterin kamu," goda Vita lagi.
"Sebenernya banyak ya ma tolong, cuma kan Bella juga bawa motor juga ke sekolah. Ini juga tadi sebenernya ngga mau tapi dipaksa," kesal Bella.
"Oh iya terus motor kamu?"
"Aku tinggal di sekolah, nanti aku mau basket ma."
"Kaki baru sembuh uda sok-sok-an mau latian."
"Ngga latian berat kok ma."
"Yaudah serah kamu, cuma kalo sakit ngga usah curhat ke mama," peringat Vita.
"Iya mamaku sayang, yaudah Bella naik dulu. Bye!" ujar Bella sembari menaiki tangga.
Setelah berhasil terlepas dari sidakan Vita, Bella mulai menaiki tangga menuju kamarnya. Sesampainya di kamar, ia sedikit dibuat bingung pasalnya mobil mamanya tidak ada, bagaimana mamanya bisa rumah?
Bella memutuskan untuk mengganti seragamnya terlebih dulu dan setelah ia memutuskan untuk beristirahat sebentar. Saat hendak memejamkan matanya Bella teringat ucapan Pak Adi tentang pembatalan latian sore nanti dan dengan segera ia membuka ponsel untuk mengumumkannya.
Galaxy Basket
Bella W
Nanti sore latian dibatalkan coach marcel ada keperluan, thx (ANNOUNCE)
Tanpa menunggu balasan teman-temannya Bella memutuskan untuk menutup ponselnya dan memejamkan matanya sebentar sebelum Kelvin datang untuk menjemputnya. Sesaat sebelum ia tertidur Bella menyempatkan diri untuk memasang alarm ponselnya supaya ia tidak membuat Kelvin menunggu terlalu lama.
Trett... Trett...
Bella terbangun tepat pukul 4 dan beberes untuk berangkat latian bersama Kelvin. Setelah selesai Bella bergegas turun dan menunggu Kelvin di teras rumahnya.
Saat ia menuruni tangga, ia tak menyangka ...
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
*TO BE CONTINUE*
PS : Jangan lupa vote, comment, and share. Waduhhh mamanya Bella uda mencium aroma-aroma jatuh cinta di anaknya nih, ketauhan ngga ya? Tebak ayoo. Thankyou, xoxo!
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweetest Expectation
Teen FictionKadang ngga semua ekspetasi akan berakhir jadi realita. So, ekspetasiin sesuatu yang mungkin aja nantinya bakal jadi realita. Tapi percaya sama gue, lo tetep jadi ekspetasi terindah yang pernah gue buat. -Bella Waston- Bukannya gue gatau maksud lo...