Bagian 1

61 11 3
                                    

Kepercayaan itu kata berharga untuk sebuah hubungan tetap utuh.

♥♥♥

Hari sudah semakin sore namun kedua insan berbeda jenis kelamin itu masih betah dengan keterdiamannya di atas sebuah cafe memandang pemandangan kota dibawah sana yang mulai menyalakan lelampuan dari rumah mereka.

Hari sudah semakin sore namun kedua insan berbeda jenis kelamin itu masih betah dengan keterdiamannya di atas sebuah cafe memandang pemandangan kota dibawah sana yang mulai menyalakan lelampuan dari rumah mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cocorico, Bandung.

Lelaki itu mengeratkan rangkulannya pada bahu gadis itu yang mendesah kedinginan, karena udara Bandung yang dingin di sore hari ini.

"kita gak pulang?" perkataan dari atas kepala gadis itu membuat ia mendongak, sehingga mata coklat terangnya bertemu tatap dengan mata sekelam malam milik kekasihnya.

Gadis itu menunduk melirik ponselnya, "baru jam 17:00 mau pulang?" katanya sambil kembali menatap wajah tampan kekasihnya yang masih setia menatapnya.

"aku gamau pulang sebenernya, cuman aku gamau kena amukan mamah kamu karena nganter anak gadisnya telat pulang ke rumah. Nanti mamah kamu tambah ga suka sama aku." keluhnya sambil menempelkan pipinya di atas puncak kepala sang gadis.

Kirana  meringis mendengar ucapan sang kekasih. Memang benar Arini, ibu gadis itu tidak menyukai kekasih putrinya. Padahal dilihat dari Pratama, ayahnya dan Farel, abangnya mereka akrab dengan Regan, kekasihnya ini.

"tadi aku udah chat ayah kok. Katanya kita dikasih perpanjangan waktu buat berduaan, hehe. Katanya urusan mamah biar sama ayah aja. Lagian kan selama liburan kali ini kita baru punya waktu kaya gini." Regan tertawa mendengarnya, ia mengecup singkat puncak kepala gadisnya. Semakin hari cintanya semakin besar saja, membuat ia makin tak rela berjauhan dengan gadisnya ini.

"bisa ajaya, ngeracunin otak ayah."

"gitu-gitu juga kamu seneng kan berduaan sama aku." Kirana menjauhkan kepalanya dari Regan, ia mendelik pada kekasihnya yang sedang tersenyum lebar itu.

"jangan jauh-jauh. Sini deketan lagi." Regan meraih kepala Kirana agar kembali bersandar di dada bidangnya.

"besok hari senin.."

Regan menoleh, ia mengangkat satu alisnya, "terus kenapa?" tangannya mengelus lembut rambut kekasihnya yang mengeluarkan wangi Vanilla. Regan mabuk akan wangi kekasihnya ini.

"ya besok aku balik sekolah lagi, dong. Jadi kelas 12 lagi, terus gabisa ketemu kamu, soalnya kamu udah lulus." Kirana menjauhkan kepalanya, namun gerakan itu terhenti oleh tangan Regan. Regan menyuruhnya untuk tetap pada posisi seperti tadi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 05, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AsmaralokaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang