Chapter I

13 3 2
                                    

Seorang anak laki-laki berlari di dekat rumahnya, "Lennard, jangan lari-lari!" Sang ibu berteriak mengingatkan anak lelakinya yang berlarian. Sang anak yang dipanggil hanya tertawa melihat ibunya memanggil dirinya sembari terus berlari menjauhi sang ibu tanpa sadar seorang anak perempuan yang sedang berdiri menatapi akuarium di pelukannya, tidak menyadari keberadaan anak lelaki yang sedang berlari ke arahnya. Anak lelaki itu menoleh ke arah ibunya yang sudah tertinggal jauh darinya sembari tertawa. Begitu ia membalikkan kepalanya tawanya menghilang, ia tidak dapat menghentikan kakinya dan menabrak anak perempuan yang berdiri di hadapannya. 

Bruk! Prang!

Anak perempuan dan anak lelaki itu terjatuh, "Goldie!" Anak perempuan itu berteriak dengan panik dan berusaha menangkap ikan masnya yang kini tergeletak di lantai sembari melompat-lompat. "Ouch!" Kedua mata anak perempuan itu berkaca-kaca, kakinya terluka dan ia tidak berhasil menangkap ikannya.

Lennard—anak lelaki itu terkejut. Ia langsung berkata, "jangan bergerak, biar aku yang menangkap ikan itu." Lennard berusaha menangkap ikan koki mas yang melompat-lompat di lantai. Ketika Lennard berhasil menangkap ikan itu, anak perempuan itu langsung berkata, "kita harus menaruh Goldie di air."

"Kamu jangan bergerak, biar aku yang menaruh ikan ini di air." Lennard langsung berlari ke halaman rumahnya, menaruh ikan itu di ember yang berada di halamannya dan menyalakan air keran, lalu ia menutupi kerannya begitu airnya sudah cukup bagi ikan. Kemudian ia berlari kembali ke arah anak perempuan itu.

"Lennard! Apa yang terjadi? Kenapa kalian terluka?" Wanita yang tadi mengejar anaknya langsung menatap anaknya dengan tajam begitu ia tiba.

"Tadi aku gak sengaja menabrak dia, ma. Jadinya dia jatuh sama akuarium dia pecah."

"Aduh Lennard," wanita itu langsung menghadap ke arah anak perempuan itu. "Jangan bergerak dulu ya sayang," wanita itu menggendong anak perempuan itu menjauh dari pecahan kaca di sekitarnya, kemudian menurunkan anak perempuan itu, "ayo, obati luka kalian dulu." Lanjutnya sembari menggandeng tangan anak lelakinya dan mengulurkan tanganya kepada anak perempuan itu.

Anak perempuan itu terpaku di tempatnya sembari menunduk, "ayo, ke rumahku mengobati lukanya." Lennard menarik tangan anak perempuan itu. Anak perempuan itu tetap menunduk.

"Ya sudah, tante ambil obatnya dulu ya, kalian tunggu di halaman rumah saja."

"Ayo." Kemudian anak perempuan itu mengikuti Lennard.

Wanita itu bergegas masuk ke rumahnya dan mengambil kotak P3K untuk mengobati luka. Ia kemudian mengobati luka anak perempuan itu, "sini, tante obati dulu. Kalau sakit bilang ya."

"Claire!" Seorang wanita yang baru saja keluar dari rumahnya memanggil anak perempuannya.

"Mama." Wanita itu langsung menoleh, ia terkejut. "Astaga, apa yang terjadi?" Wanita itu langsung menghampiri.

"Maaf ya bu, anak saya tidak sengaja menabrak anak ibu. Akuarium anaknya jadi pecah, nanti akan saya ganti." Ucap ibu dari anak laki-laki itu sembari mengobati luka anak perempuan itu.

"Tidak apa-apa bu, namanya juga anak-anak." Ucap ibu dari anak perempuan yang terluka, "tangan kamu juga terluka, sini tante bantuin obatin luka kamu. Kasih tau tante ya kalau sakit." Ucapnya kepada anak laki-laki itu.

"Akukan anak laki-laki, tante. Luka ini tidak akan sakit." Kata anak itu sembari tersenyum kepada wanita yang akan mengobati lukanya.

"Nah sudah selesai." Kedua wanita itu telah selesai mengobati luka kedua anak itu.

"Maaf ya, tadi aku menabrak kamu." Ucap Lennard kemudian mengulurkan tangannya kepada anak perempuan itu.

Anak perempuan itu menunduk malu-malu, "iya, aku maafin." Kemudian mereka bersalaman.

"Ibu baru pindahan ya?" Tanya mama Lennard.

"Iya bu, kami sekeluarga baru saja pindah ke sini." Jawab mama Claire.

"Kebetulan sekali rumah kita bertetanggaan bu, kalau kalian memerlukan bantuan, kami akan selalu membantu bu, jangan sungkan-sungkan." Ucap mama Lennard.

Saat orang tua mereka sedang berbincang, Lennard juga berkenalan dengan anak perempuan itu, "nama kamu siapa? Aku Lennard."

"Nama aku Claire." Ucap anak perempuan itu.

"Wah, nama kamu bagus. Kamu kelas berapa?" Tanya Lennard.

"Aku kelas dua, kalau kamu?"

"Aku juga kelas dua, kamu sekolah dimana?"

"Aku nanti bersekolah di SD Taman Mulya." Ucap Claire.

"Mah, aku sama Claire sekolahnya sama!" Lennard bersemangat menarik lengan mamanya. Mama Lennard dan Claire langsung tertawa.

"Sekolah kita sama, di sekolah kita juga ketemuan ya. Nanti ikannya aku bawa ke rumah kamu." Kata Lennard.

"Iya, nanti kalian temenan juga di sekolah," Ucap Ibu Claire sembari tersenyum. "Ya sudah bu, kami pamit dulu ya." Lanjut Ibu Claire.

"Iya bu."

Lennard dan mamanya melambaikan tangan mereka kepada Claire beserta mamanya. "Lennard, lain kali kamu jangan berlarian lagi ya. Temannya jadi terjatuh karena kamu."

"Iya ma." Kemudian mereka masuk ke dalam rumah.

"Mama, Claire bersekolah di SD Taman Mulya, Claire juga kelas dua loh, sama kayak aku. Oh iya, ikannya Claire masih ada di luar ma." Lennard langsung berlari keluar dan mengangkat ember yang berisi Ikan Claire.

"Kamu taruh di meja dulu ya, nanti kamu telepon papa minta pesan akuarium ikan ke rumah sebelum pulang."

"Iya ma."

21 May 2020
20:04

A Cup of CoffeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang