Prolog

363 23 8
                                    


Pekerjaan nya memang
Saling cocok.
Tapi, bagaimana dengan manusia nya?,
Apa bakal cocok juga?,

-Ata L.B

Di dunia ini ada tiga hal yang di benci oleh darfin. Dompet kosong, ulat dan Dira.

Tiga hal yang di benci, dan sialnya hal itu selalu berdekatan dengan nya. Ingin menjauh, tapi tak bisa. Lantaran pekerjaan nya yang mengharuskan nya dekat dengan Dira.

Ingin protes tapi gak tau sama siapa.

Ingin mencinta dira----eh, enggak!, Maksudnya membencinya.

Iya membenci, sangat membenci.

Dirinya juga tak tahu, mengapa ia bisa sebenci itu pada Dira. Tapi, yang pasti awal pertemuan nya dengan Dira tak bisa dikatakan baik ataupun buruk, sedang saja lah.

Saking sedang nya, mereka berdua sampai kemana-mana saja berdua. Walaupun membenci, mereka tetap melaksanakan tugas nya dengan baik. Yah, walau di selingi dengan bacotan dari kedua nya yang sangat unfaedah sekali.

Dan Dira, jangan ditanya lagi. Karena sudah tertera jelas. Kalau ia benci, sangat teramat membenci darfin.

Bisa dibilang juga, mereka itu teman---musuh sedari kecil.

Alasan Dira membenci darfin adalah, sedari dulu darfin selalu saja ingin memiliki apa yang dimiliki oleh Dira.
Dira membeli boneka jalangkung, darfin ikutan membeli boneka anabel-- gak sama sih jenis nya. Cuma sama-sama menyeramkan saja.

Dira punya sepeda motor roda dua, darfin juga ikutan punya sepeda motor roda tiga---becak nya mamang yang sering mangkal di depan gang, ia pinjam--tanpa sepengetahuan si empunya.

Dira membeli bola sepak, darfin juga ikutan minta dibelikan bola bekel---buat main sama adik perempuan, alasan nya. Padahal setahu Dira, darfin memang punya adik perempuan. Dan adik perempuan nya adalah dirinya sendiri. Kalau adiknya yang satu lagi, si Bella---dia tak suka dengan hal yang kekanakan seperti itu.

Kemudian masih banyak hal lain nya yang selalu membuat Dira kesal, lantaran ia menyangka. Kalau darfin sedari dulu hanya bisa mengikuti nya saja, emang tak ada bakat sama sekali. Bisa cuma mencontek doang.

Dan juga semua itu, seolah darfin mengajak nya untuk bersaing.

Tentu saja semua tahu siapa pemenang nya, tentu saja---darfin. Soalnya penggemar nya itu banyak. Walaupun jabatan darfin adalah seorang reserse, dimana bertugas untuk mencari informasi rahasia. Namun, untuk kehidupan nyatanya sendiri. Tidak rahasia.

Justru selebgram adalah pekerjaan sampingan dari darfin. sok narsis--itulah yang selalu di katakan oleh Dira ketika melihat salah satu penggemar darfin. Mengajak nya berselca ria. Melupakan kalau mereka sedang menjalankan sebuah misi, bersama.

"Woy komik!!, Tunda dulu narsis nya. Lo lupa?, Kalau kita lagi ngapain sekarang!," Dira sengaja meninggikan oktaf nya, agar si komik--darfin itu mendengar nya.

Komik itu panggilan kesayangan---kebencian nya terhadap darfin, karena dia dari dulu selalu hobi baca komik. Makanya Dira sengaja memanggil nya komik, kalau sedang kesal.

Huh, katanya sih benci. Tapi kok tahu hal yang di sukai.

"Ck, sabar ngapa. Lo gak liat?," Kedua jari darfin membentuk pose v, ketika salah satu kamera ponsel menghadap ke arah nya. Berfoto bersama penggemar nya, dua orang--yang tentu nya saja cewek.

"Gue lagi sibuk sekarang." Darfin melanjutkan kembali kalimatnya, kali ini dengan di iringi pose yang berbeda.

Membuat Dira dongkol setengah Mateng.

Getaran ponsel di saku Dira mampu mengalihkan atensi nya. mengambil ponselnya kemudian membuka layar kunci, dan sontak langsung tertera sebuah pesan. Dimana berisi sebuah petunjuk untuk menyelesaikan kasus yang tengah di tanganinya bersama--darfin, mungkin.

Pandangan Dira kembali memandang lurus, helaan nafas lega dapat terdengar. Setelah Dira mengetahui jika penggemar darfin yang sok fanatik nya itu telah pergi. Meninggalkan darfin yang masih terlihat setia melambai-lambai ke arah mereka. Membuat Dira bergidik ngeri melihatnya.

Kedua tungkai darfin melangkah mendekat, selangkah dua langkah. Hanya menyisakan 1 meter dari Dira. Terlalu alergi bila berdekatan.

"Kenapa?," Dira hanya merotasikan kedua bola matanya malas, setelah mendengar perkataan yang terlontar begitu saja dari bilah bibir darfin.

Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Dira langsung menaikan ponsel nya. Memperlihat kan layar terang yang masih menyala, yang berisikan sebuah pesan.

Dan hal itu, mampu membuat kedua mata darfin membulat tak percaya. "Kenapa Lo gak bilang dari tadi sih bakpau?!,"

Lagi dan lagi Dira harus bisa bersabar lebih ekstra, menghadapi kebodohan beserta kepikunan nya darfin.

Ya selain bodoh dan pikun, darfin juga cukup idiot. Sehingga membuatnya sangat heran kepada pihak kepolisian. Mengapa bisa mereka menerima seorang pekerja seperti darfin?, Mana jabatan nya bukan main-main lagi.

"Au ah, bacot aja Lo." Dira lebih memilih pergi, berlalu meninggalkan darfin begitu saja. Karena pergi meninggalkan nya adalah pilihan yang tepat untuk Dira sekarang.

"E-eh?, Bakpau!, Oy tungguin!," Tak menghiraukan para pengunjung lain yang menatap nya bingung, lantaran ia berteriak cukup kencang untuk memanggil Dira.

Asal tahu saja, mereka itu sedang berada di mall. Yang tadinya memang berniat untuk memantau salah satu target. Tapi, jadinya malah gagal. Lantaran tingkah idiot nya si darfin. Sehingga membuat mereka berdua gagal menyelesaikan misi nya untuk hari ini.

Dan, para pengunjung mall yang melihat adegan Dira antara darfin. Beranggapan kalau mereka berdua adalah sepasang kekasih, lantaran terlihat cocok.

Ok, sepertinya mata para pengunjung mulai katarak.



AUOTHOR NOTE :

CERITA PERTAMA DI GROUP AKUN...

SEMOGA MENGHIBUR..

JANGAN LUPA UNTUK VOTEMEN NYA..

BY
ATA L.B, AKUN WATTPAD Ataliabalqis

Police And DetectifTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang