"Jihoon, Ran nggak masuk lagi?" tanya Junkyu.
Gue mengendikkan bahu, "telat kali. Tadi dia bilang masuk kok."
Gue harap Ran dateng telat beneran.
Bel pelajaran pertama udah bunyi. Ran masih belom dateng. Bangku sebelah gue kosong.
Pak Simon dateng agak telat, padahal nggak biasanya. Raut mukanya juga beda, nggak seseger biasanya.
"Bapak kenapa?" tanya Lia.
Pak Simon gelagapan, "ah, nggak. Mungkin bapak kurang tidur aja tadi malem diajak lembur nonton netflix sama istri saya."
Sekelas langsung nyorakin.
"Bohong."
Gue langsung noleh ke belakang dan mendapati Junkyu dengan muka dia yang sama anehnya.
"Pak Simon bohong , dia nggak nonton netflix sama istrinya dan dia nggak kurang tidur," katanya.
"Hah, apa, Kyu?"
Junkyu kaget dikit, terus menggeleng, "nggak, Hoon. Belom saatnya lo tau."
Lah apa sih, gak jelas banget.
Gue beranjak dari bangku dan minta izin ke Pak Simon, "saya izin ke kamar mandi."
Perut gue tiba-tiba mules, padahal tadi nggak kebelet, waktu gue liat ada mobil mama Ran di parkiran.
Ada mamanya, nggak ada anaknya.
Ran mana?