10💜

8.2K 956 105
                                    

"Kak bian??" Ucap win

"Iya ini kakak win." Senyumnya.

Win tersenyum terus berdiri diikuti dengan bian.

"Udah kak bright jangan keseringan bohong, mending kita masuk terus bikin sarapan." Ucap win memegang tangan bian.

Tapi pas mau jalan win melihat bright yang sedang berdiri didepan gerbang menatap mereka, perlahan win diam dan menatap seseorang yang dia pegang.

Perlahan juga win melepaskan pegangan itu dan menjatuhkan belanjaannya terus lari kearah bright.

"Bright win udah tahu??" Tanya bian mendekati mereka.

"Kalau iya kenapa?? Bukannya lo udah mati?? Hah??" Bright menyembunyikan win dibelakangnya.

"Kamu ngomong apa?? Win kesini!!" Ucap bian dengan lembut.

Win masih diam, bian belum meninggal dan bright selalu berbohong tentang segalanya, demi apa??

"Kak biaaann hiks..."

"Balikin win sama kakak!! Kamu itu kenapa bright??" Tanya bian aneh.

"Gue suka sama win, jadi jangan pernah ambil dia dari gue." Ucap bright.

"Suka?? LU BILANG GAK SUKA COWOK, TERUS KENAPA LO SUKA SAMA WIN??" Bentak bian kesal.

"Menurut lo apa?? Lo yang udah bikin gue kaya gini bian, lu bilang 1 tahun gue bakalan jagain win, mana?? LU MALAH DATANG TIBA2 DIDEPAN WIN." Bright gak kalah marah, mana dadanya udah terasa sakit lagi.

Bian mengusap kasar wajahnya, terus natap win yang malah mematung melihat pertengkaran mereka.

"Win masuk!! Kakak mau bicara sama bright." Titah bian tapi win malah menatapnya.

Win tersenyum kosong sambil memegang kepalanya pusing melihat pertengkaran mereka."ku kira bright yang merencanakan semua ini, tapi aku salah, pembohong besar tetap bian." Ucap win.

"Win bukan gitu, kakak bisa jelasin." Ucap bian.

Hp bright bergetar, dia melihat panggilan itu dan ya itu dari tay, dia mematikan ponselnya lalu menatap win yang ada dibelakangnya.

"Win, kakak pergi!! Ada urusan lain, kamu masuk kerumah dan bicara baik2 sama bian." Ucap bright mengelus pundak win dengan lembut.

"Kamu lagi sakit, mau kemana??" Tanya win.

"Win percaya sama kakak!! Dan ingat, jangan pernah menunggu, apalagi keluar rumah sendirian." Ucap bright terus melepas genggaman tangan win yang sedang menggengam bajunya.

Bright berjalan kearah bian terus natap tajam anak itu." Semua itu gara2 elo bian, kalau terjadi sesuatu sama win gue gak akan pernah maafin lo." Bright pergi dari sana.

Win diam seribu bahasa, bian mendekatinya dan memeluk seseorang yang dia rindukan selama ini.

"Ayo masuk nanti kakak jelasin." Ucapnya menuntun win masuk kedalam.

Diruang tamu berada win sedang diobati oleh bian karna tadi terjatuh sampai lengannya lecet.

"Maaf udah bikin kesalahan." Ucap bian.

"Harus berbohong kaya gini??" Tanya win natap bian gak percaya.

"Win kakak takut kamu kenapa2, kakak khawatir bakalan terjadi sesuatu sama kamu."

"Tapi bri____"

"Bright juga setuju mau jagain kamu demi kuliah di swiss." Mendengar itu rasanya kecewa banget sama bright.

Win sekarang tahu bright itu bukan gay seperti dirinya, bukan seseorang yang mencintai lelaki lagi sepertinya, win merasa dirinya memang bodoh.




•°•

Sedangkan bright pergi kesalah satu apartemen, dia mau menemui seseorang yang jauh2 bakalan menjemputnya.

"TAY??? TAY BUKA!!" Teriak bright karna dari tadi menekal bel gak digubris.

"Bentar!!" Tay berjalan terus membuka pintu melihat bright dengan wajah pucatnya.

"Lu beneran udah gila bright." Ucap tay membantu bright masuk.

Bright duduk disofa merenggangkan badanya karna capek sedangkan tay lagi natap dia waspada.

"Gue baik2 aja." Ucap bright.

"Ada kabar baik buat lo dari dokter." Ucap tay.

"Apa??"

"Udah ada donor jantung buat lo bright, mending kita pesan tiket sekarang terus jalani oprasi." Bright bangun terus natap temannya itu.

"Sukur kalau gitu, tapi kita pergi setelah menangkap ayahnya win." Ucap bright membuat tay memegang kepalanya pusing.

"Lu bukan bright yang gue kenal, bright temen gue gak pernah mengurusi hidup orang lain, udah ada bian yang bakal jagain win." Ucap tay menaiki nadanya.

Bright berdiri berjalan kearah dapur sambil bicara." Bian emng baik, tapi dia terlalu baik sampai gak peduli apa yang bakal ayah win lakuin sama dirinya dan win." Ucapnya.

"Kalau gitu kita tangkap ayahnya setelah itu lu harus balik ke amrik lagi dan kita kuliah di swiss." Ucap tay.

"Gampang, lu tenang aja gue gak pernah ingkar janji." Senyum bright tapi tatapannya kosong.











TBC➡

Wiiiinn guysss makin lutuuu😭😭😭😭😭😭😭



Bunny swag😂😂😂














365 Hari || Bian x Win x Bright✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang