Mencari kepingan janji

342 39 25
                                    

Flasback

Sambil mengusap perutnya dengan sayang, hinata sedang bercerita dengan ketiga bayi yang masih bergelung nyaman dalam kandungannya.

Sekarang usia kandungan hinata sudah 7 bulan tapi, karna hinata mengandung tiga bayi sekaligus membuat perutnya nampak lebih besar di bandingkan usia kandungannya.

Awalnya hinata merasa tidak percaya bahwa sebentar lagi dia akan menjadi seorang ibu untuk ketiga anaknya.
Mengingat bahwa banyak masalah yang terjadi karna kehamilannya ini.
Tapi, hinata tetap bersyukur karna kami-sama mau membantunya sampai saat ini.

Dulu, hinata merasa dia sangat bersalah pada kakak dan adiknya.
Kak neji bahkan marah besar sampai membentak hinata.ia hanya merasa telah gagal menjaga amanah kedua orang tua untuk menjaga kedua adik perempuannya.

Hinata hanya bisa menangis dan memohon maaf pada sang kakak.

"Kau benar2 membuat kakak kecewa hinata."ucap neji menahap hinata kecewa.

"Maafkan hinata kak...hiks."sendu tangis hinata.

Sambil menatap hinata yang sedang menangis neji berucap.

"Tidak hinata harusnya kakak yang meminta maaf padamu...kakak sudah gagal menjadi kakak yang harusnya menjadi dan mendidik kalian...kakak telah gagal hinata...maaf kan kakak."

"Hiks...tidak kak...hinata yang salah karna ...hiks...hinata tidak bisa menjaga diri...kakak adalah kakak yang terbaik buat hinata dan hana-chan...hiks...maafkan hime kak.."ratap hinata sambil berlutut di hadapan neji.

Neji langsung berlulut memeluk adiknya yang sedang rapuh itu.
Hanabi yang sendari awal hanya mampu diam dan mendengar pembicaraan kedua kakaknya ikut berlulut dan memeluk kedua kakaknya.

Dipikiran hanabi sekarang adalah sebentar lagi dia akan punya keponakan lucu...walaupun dia sadar bahwa keponakannya hanya punya mereka bertiga.
Hanabi berjanji akan menyayangi dan menjaga ketiga keponakannya itu.

Sungguh saat hinata memikirnya lagi, ia bersyukur bahwa kakaknya beserta adiknya mau menerima keadaannya saat itu. hamil tanpa ayah dari sang anak yang tengah ia kandung.
Memikirkannya membuat hinata sangat bersyukur keluarganya mau menerima mereka tanpa menuntut soal sang ayah dari ketiga bayinya.

"Hime....apa yang sedang kau pikirkan hem?"tanya neji sambil ikut duduk di teras belakang rumah mereka.

"Hinata hanya sedang memikirkan bagaimana rupa mereka kelak kak."cerita hinata.

"Khehe...akan selucu dan semenggemaskan apa mereka nanti?"pikir hinata sambil membelai perutnya.

Neji hanya bisa tersenyum lembut melihat hinata begitu menyayangi ketiga buah hatinya.walaupun neji sempat kecewa dengan kehamilan hinata tapi, neji akhirnya memilih menerima mereka tanpa bertanya lagi siapa ayah mereka pada hinata.

Asalkan hinta bahagia dia pun ikut bahagia. tapi.....ada yang membuat neji khawatir.
Adiknya hamil di usia yang cukup belia 16 tahun menuju 17 tahun..apa lagi dengan tubuh mungilnya hinata harus membawa beban tiga orang anak di perut.
Itu selalu berhasil membuat neji takut.
Neji selalu berdoa untuk keselamatan adiknya dan ketiga keponakannya yang akan lahir dalam beberapa bulan lagi ini.

"Lebih baik kita masuk hime...angin sore tidak bagus untuk ibu hamil ne."ajak neji sambil mengulurkan tangan pada hinata untuk membantunya berdiri.

"Terima kasih kak."
Sambil berjalan beriringan kedua kakak beradik itu masuk ke dalam rumah sederhana nan hangat mereka.

Off*

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

light blindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang