Sasuke, Sakura, dan Naruto adalah sahabat sejak mereka menginjakkan kaki di Junior Elementary School, ketiganya selalu bersama dalam suka maupun duka, bahkan orangtua mereka pun berhubungan baik, tapi tidak dengan orangtua Sakura.
Orangtua Sakura justru membenci keluarga Naruto dan Sasuke dikarenakan keluarga mereka berdua adalah orang paling kaya juga yang paling berpengaruh di Konoha, sedangkan orangtua Sakura hanya pedagang mie Ramen kecil-kecilan, itupun hasilnya hanya bisa digunakan untuk mereka makan. Karena itulah Sakura dilarang keras untuk berteman dengan Sasuke dan Naruto.
Berbanding terbalik dengan keluarga Sasuke dan Naruto yang menerima Sakura apa adanya, walaupun orangtua Sakura melarangnya untuk berteman dengan mereka tapi Sakura secara diam-diam selalu bermain dengan Sasuke dan Naruto meski akhirnya dia akan ketahuan dan mendapat hukuman dari orangtuanya.
Sampai hari itu tiba, hari paling menyedihkan bagi Sakura dan awal dari penderitaannya, Sakura dipaksa pindah ke Amegakure dengan orangtuanya dan harus sekolah disana, Sakura tidak sempat untuk memberitahu teman-temannya karena ibu Sakura tidak mengijinkannya.
Tiga tahun sudah Sakura berpisah dengan Sasuke dan Naruto, sampai ia bisa kembali lagi ke Konoha dan melanjutkan pendidikannya disana, tanpa ia ketahui sebelumnya jika ternyata ia satu sekolah bersama Sasuke dan Naruto, namun kelas mereka berbeda.
Ada rasa bahagia saat Sakura mengetahui hal itu, namun ada juga rasa bersalah yang menyelimuti hatinya saat ia mengingat kejadian tiga tahun lalu dimana ia pergi tanpa memeritahu teman-temannya, ditambah kini kedua temannya adalah idola seluruh gadis sekolah itu, Sakura semakin sulit untuk menggapai mereka.
Seperti hari-hari sebelumnya, Sakura berdiri diparkiran bersama siswi lainnya menunggu Sasuke dan Naruto datang. Namun, ia berada di barisan paling belakang, walaupun begitu, ia tetap senang karena masih bisa melihat kedua sahabatnya.
Teriakan para siswi menggema diseluruh area parkir saat ada dua mobil berwarna hitam dan merah memasuki daerah tersebut. Sakura berjinjit untuk bisa melihat Sasuke dan Naruto, hatinya senang bukan main, saat ia bisa melihat mereka berdua walaupun dari kejauhan.
Sasuke dan Naruto turun dari mobil masing-masing, tanpa banyak kata, keduanya langsung berjalan meninggalkan area parkir yang membuat penggemar mereka ikut pergi dari sana.
Sedangkan Sakura, ia hanya diam disana melihat gerombolan yang bersamanya tadi pergi meninggalkan tempat parkir. Kedua mata emeraldnya berkaca-kaca saat melihat punggung tegap sahabatnya.
"Hei," ucap seseorang seraya nmenepuk pundaknya, dengan gerakan reflek, Sakura langsung menolehkan kepalanya.
"Aku mencarimu," ucap seorang perempuan yang bernama Tenten. Dia adalah satu-satunya teman Sakura.
"Kau mengatakan padaku, jika kau ingin pergi ke perpustakaan, tapi kau tiba-tiba menghilang," ucapnya yang hanya dibalas senyuman oleh Sakura.
"Kau benar-benar tergila-gila pada mereka berdua? Sampai-sampai setiap pagi kau selalu berdiri disini," ucap Tenten lagi yang untuk kedua kalinya dijawab dengan senyuman oleh Sakura.
Tenten menghela nafasnya, kemudian menarik lengan Sakura pelan. "Ayo ke kelas, aku belum mengerjakan soal Matematika dari guru Iruka," ucap Tenten yang dijawab dengusan oleh Sakura.
...
Sasuke dan Naruto baru saja tiba dikelas mereka. Seperti biasanya, Sasuke langsung menuju kursi kesayangannya yang berada di pojok kelas, tepat disamping jendela.
"Sepertinya kalian membuat kerumunan lagi," ucap Kiba yang duduk di depan Sasuke.
"Jika kalian berdua membuat konser, aku yakin tiket yang dijual akan laku keras," ucap Shikamaru.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shoot SasuSaku
RomanceHanya dinding yang ia lihat sepanjang hari, ia tidak pernah bisa keluar dari balik dinding itu, sebuah kebahagian jika ia bisa melihat indahnya mentari pagi atau terangnya rembulan, ia dan beberapa orang lainnya terjebak disana, bukan hanya itu saja...