Sore itu cuaca terlihat sedang tidak bagus, awan hitam menggulung tebal di atas sana, menandakan jika hujan tidak lama lagi akan segera mengguyur kota. Karena alasan itu lah, banyak orang yang mempercepat laju mereka supaya tiba di tempat tujuan tanpa harus kehujanan.
Namun lain hal nya dengan Sakura, bukannya bergegas pulang ke rumah, ia lebih memilih untuk singgah ke perpustakaan kota terlebih dahulu. Awalnya ia akan pergi kesana dengan salah satu temannya, Ino, namun rencana itu gagal dikarenakan Ino lebih memilih berburu pakaian diskon di salah satu pusat perbelanjaan dengan Hinata, alhasil dia harus pergi sendiri.
Sakura terus mencari buku yang ingin ia pinjam, hingga tidak menyadari jika, ada seseorang yang mendekat ke arahnya dengan satu tangan memegang sebuah buku yang bertuliskan Sains. Tanpa diduga, orang itu langsung memukul kepala Sakura dengan buku yang dibawanya, walaupun tidak terlalu keras.
Sakura langsung membalikkan tubuhnya untuk melihat siapa yang berani memukul kepalanya tanpa ijin.
"Sasuke?" Ucap Sakura terkejut, saat melihat teman satu kelasnya ada disana.
"Apa yang kau lakukan disini?"
"Menurutmu? Apa yang dilakukan seseorang saat berada di perpustakaan? Belajar balet?" Ucap Sakura yang membuat Sasuke mendengus.
"Kau sendiri?" Tanya Sakura penasaran.
"Menurutmu? Apa yang dilakukan seseorang saat berada di perpustakaan? Belajar mengemudi?" Jawab Sasuke yang membuat Sakura memutar kedua bola matanya.
"Aku sedang mencari buku Biologi, tapi sampai sekarang aku belum menemukannya," ucap Sakura yang kembali mencari buku.
"Kenapa tidak mencarinya di perpustakaan sekolah?"
"Sudah, tapi semua stok buku Biologi disana tidak ada, hampir semua orang meminjam buku yang sama,"
"Aku mempunyai satu dirumah, aku bisa membawanya besok jika kau mau," ucap Sasuke yang membuat Sakura langsung berbalik.
"Kau mempunyai buku itu dan tidak memberitahuku?"
"Kenapa kau tidak bertanya," jawab Sasuke, kemudian berjalan menuju meja yang memang disediakan disana untuk pengunjung yang ingin membaca.
Sasuke mendudukkan dirinya yang di ikuti oleh Sakura di sampingnya. Suasana di perpusatakaan sore itu tidak begitu ramai, hanya ada beberapa orang saja. Hujan mulai mengguyur kota dengan deras, Sakura bisa melihatnya dengan jelas dari balik jendela yang tidak tertutup tirai, bahkan ia bisa melihat beberapa orang di luar sana berlarian mencari tempat untuk berteduh.
Sakura menggeser posisi duduknya lebih dekat dengan Sasuke saat ia melihat kilat menyambar di atas sana. Matanya berkedip beberapa kali, jantungnya berdetak dua kali lebih cepat saat suara guntur terdengar sangat dekat dengannya.
Sasuke menolehkan kepalanya untuk melihat Sakura yang saat ini tengah menatap awan hitam, ada raut ketakutan yang terpancar jelas dari wajahnya. Sasuke tahu jika Sakura sangat takut akan petir, entah apa alasannya, bahkan Sakura pernah tidak tidur semalaman karena petir yang terus bersautan sepanjang malam.
Sakura semakin mendekatkan dirinya pada Sasuke seolah mencari perlindungan, karena tidak tega melihat raut ketakutan di wajah Sakura, Sasuke menarik pelan bahu Sakura hingga menempel padanya.
Sakura menolehkan kepalanya untuk melihat Sasuke yang saat ini tengah menatapnya dengan lembut. Baginya, Sasuke adalah pelindungnya, disaat ia ketakutan maka Sasuke akan datang untuk memberikan perlindungan untuknya.
"Kita aman disini," ucap Sasuke.
"Tapi suara itu masih tetap ada, apakah tidak akan berhenti?" Cicit Sakura yang membuat Sasuke tersenyum tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shoot SasuSaku
RomansaHanya dinding yang ia lihat sepanjang hari, ia tidak pernah bisa keluar dari balik dinding itu, sebuah kebahagian jika ia bisa melihat indahnya mentari pagi atau terangnya rembulan, ia dan beberapa orang lainnya terjebak disana, bukan hanya itu saja...