Aku pikir ketika aku merelakan dia pergi menjauh aku akan merasakan sakit hati ataupun menangis meraung-raung. Faktanya ketika dia pergi hal yang aku rasakan adalah lega, melihatnya berlari meninggalkanku tanpa berbalik kebelakang membuatku merasa terbebas dari beban. Aku merasa tidak perlu lagi menahan hal-hal yang memang ingin pergi dari hidupku. Justru ketika aku menahannya perasaanku tak menentu, melihatnya tersiksa bersamaku membuatku merasa sakit. Walau memang ketika dia berlari aku merasa kekecewaan, tapi hal itu akan hilang seiring berjalannya waktu. Begitu pikirku.
Hal yang tidak kusangka dan tak pernah terpikirkan adalah ketika dia berbalik dan berlari kearahku kembali, kupikir dia menyadari betapa aku menunggunya melakukan itu. Tetapi dia justru berbalik untuk meminta bantuanku agar dia dapat berlari lebih cepat dan meninggalkanku kembali. Mendengarnya aku kecewa, yang dapat kulakukan hanyalah menatapnya dan berkata "sebegitunya kah kau muak dengan kehadiranku" yang dijawab olehnya dengan lantang "kamu menghalangi semua mimpiku." mendengar hal itu hal yang bisa kulakukan adalah berbalik kebelakang dan memintamu untuk mendorongku agar aku bisa pergi juga, agar kita tidak melewati jalan yang sama makanya aku berjalan berlawanan tetapi yang kau katakan "kau harus melakukannya sendiri". itu setelah ku beri kau alat agar bisa berlari lebih cepat.
Pada akhirnya aku berlari, tidak jika kau berlari aku akan terbang. Aku akan terbang seperti kupu-kupu agar aku bisa lebih tinggi dan lebih cepat darimu. Aku berharap kau akan hidup dan melihatku menjadi kupu-kupu yang telah terbang sangat jauh, sangat tinggi sehingga tidak bisa kau gapai. sedangkan dirimu masih berlari mengejar mimpimu itu. Saat itu aku akan bilang "Kali ini aku lebih tinggi darimu, mimpi yang kau sebut kuhalangi tidak lagi kuhalangi karena kita tidak lagi sejajar."
