MIRACLE

493 43 2
                                    

Ada begitu banyak hal indah yang ingin kukatakan padamu, tetapi ketika aku berdiri di depanmu, aku sepertinya tidak bisa bicara. Tubuhku serasa menbeku dibawah suhu 0 c, dingin sekali.

Malam ini, aku berjanji pada diriku sendiri. Kata-kata yang ada di ujung lidahku. Akan ku lantunkan dengan lantang.

Aku masih saja tidak bisa mengungkapkan apa yang aku rasakan selama ini. Hanya dengan melihat mu duniaku seakan berporos pada satu titik yaitu diri mu. Senyum mu yang manis membuat hidupku terasa begitu hangat

"NANON"

Nama yang sangat indah, sesuai dengan parasnya yang cantik, nama yang selalu ada di dalam pikiranku. Nama yang terus menghantuiku, nama seseorang yang sangat ingin ku dekap dan ku bisikkan.

"Aku sayang padamu, maafkan aku"
.
.
.
.
.
.
Suara hingar bingar musik terus mengalun begitu keras, hal yang paling dirinya sukai untuk menghilangkan rasa lelah akan hidupnya. Dengan bosan dia melihat ke sekelilingnya tempat tersebut dan netranya tidak sengaja menemukan sesosok lelaki yang tengah asik berjoget dengan temannya.

Seakan terhipnotis, dia bangkit dari tempatnya dan terus berjalan ke arah lelaki tersebut. Seakan-akan hanya ada lelaki tersebut dan dirinya di tempat itu.

"Hay aku Ohm, boleh aku gabung."

Namun tidak ada sahutan dari lelaki tersebut, membuat Ohm dengan mantap untuk ikut berjoget-joget. Walaupun dia tetap tidak mendapatkan perhatian dari lelaki tersebut.

Waktu terus berlanjut, kini mereka sudah semakin dekat, Ohm juga akhirnya bisa mengetahui nama lelaki tersebut, walaupun lelaki tersebut hanya menanggapi Ohm dengan deheman, tetapi Ohm tidak mundur, malah dia merasa tertantang akan kepribadian laki - laki tersebut, bisa di katakan Ohm mengalami cinta pada pandangan pertama, karena selama ini belum ada yang bisa membuatnya tertarik dengan yang namanya cinta.

Namum kesalahan kecil yang ia lakukan, membuat semua menjadi runyam dan berantakan.
Ohm bangun dengan keadaan tanpa busana di sebuah kamar di club tersebut, dengan sempoyongan dia bangun dan menemukan sebuah note di kamar mandi.

"Brengsek, aku membencimu".

Seakan dunia akan runtuh, Ohm buru-buru meninggalkan club dan mencari sosok yang kemarin ia temui di club. Namun naas lelaki tersebut telah menghilang bagai di telan bumi.

Segala upaya telah Ohm lakukan untuk mendapatkan informasi dari lelaki tersebut, hanya bermodalkan foto yang dia ambil secara diam-diam saat mereka berada di club.

Semua akses mengenai informasi keberadaan lelaki tersebut seakan menghilang entah kemana. Bahkan dia sudah mengerahkan semua anak buahnya untuk mencari tapi tetap saja tidak membuahkan hasil apapun. Membuat Ohm seakan frustasi dengan keadaan ini.

Kalau kalian lihat keadaan Ohm yang sekarang sudah seperti gelandangan, kumis dan jenggot menghiasi wajahnya, dan bahkan rambutnya sudah mulai sedikit memanjang.

.
.
.
.

2thn kemudian

"Oii..! Tay, New selamat atas peresmian restauran barumu, makin sukses aja sekarang"

Ucapan selamat dibarengi dengan pelukan hangat, Menggambarkan suasana membahagiakan di acara peresmian restoran milik pasangan Tay dan New.

"Thanks Mew, Gulf ini siapa?"

Tunjuk Tay kepada pemuda disampingnya.

"Kenalin om, saya Ohm ucapnya dengan ramah".

Ya dia Ohm, orang yang selama ini masih mencari keberadaan akan sosok yang dia sukai selama ini, kalau bukan karena paksaan orang tuanya mungkin dia sekarang masih mendekam di kantornya dengan tumpukan berkas yang membuat kepala pusing, karena semenjak kejadian itu Ohm berubah menjadi penggila kerja.

Tiba tiba ada seorang anak kecil yang menghampiri pasangan TayNew
"Grandpa" ucapnya dengan riang sambil memeluk kaki Tay.

"Hey.. Nono sama siapa kesini??" tanya New gemas sambil mencubit ringan pipi gembil anak bernama Nono tersebut.

" Nono kecini ama uncle Pluem and Frank" ujarnya dengan aksen cadelnya yang kentara sekali.

"Huuhh..! Nono kan uncle sudah bilang jangan lari lari."

"Uncle payah masak engga bisa kejar nono"

"Sudah-sudah sini sama Grandma" dengan semangat Nono langsung berpindah tangan ke New.

"Oh ya kenalin ini anak sulung dan anak keduaku namanya Pluem dan Frank" Jelas Tay sambil menunjuk satu-persatu putranya.

"Oh ya bang, adek mana??" tanya Tay kepada anak sulung ya. Karena salah satu putranya belum tiba sampai saat ini.

"Adek masih di luar pa, masih nungguin Pram parkir mobil" Balas Pluem sang putra sulung.

"Daddy... , Papa..." dengan semangat Nono mencoba turun dari gendongan New dan menghampiri kedua orang tuanya.

"Hay my prince slow down, nanti jatuh"
"Siang Yah maaf Pram telat, baru nyampe tadi pagi" ucap Pram sambil memeluk pinggang Nanon yang berada di sebelahnya.

"Iya... Pa, maaf ya, Si Pram susah banget di bangunin habis jetlag langsung tidur dia" ucap Nanon menimpali.

"Nanon sayang...., Engga malu apa ada tamu," Ucap New menengahi.
"Upss sorry Pa" ucapnya sambil melihat ke arah tamu yang tadi di sebutkan Papanya.

'Deggg..!'

Alangkah terkejutnya dia melihat orang yang selama ini sangat dia benci dan sangat Ingin dia hindari, kini muncul tepat didepan matanya. Pram yang mengetahui perasaan Nanon pun mencoba menenangkan sang suami.

"Aku melihatmu dalam diam, memikirkanmu
Sekarang kau ada di hadapanku
Kau ada disini, aku terkejut karenanya
Beberapa kebetulan terus menerus terjadi
Hal itu telah membawamu ke hadapanku
Pertemuan pertama kita, di saat itu, di tempat itu
Jika mungkin aku bisa memutar waktu
Mungkinkah kita akan sedikit berbeda dari sekarang?"

Ohm hanya bisa mematung melihat semua ini, dimana orang yang dia sayang kini tepat berada di depan matanya, di hadapan ya. Orang yang dia cari selama ini kini berada tepat di depannya.

Wajahnya yang tetap cantik seperti saat pertama mereka bertemu, kulitnya yang putih mulus dan lesung Pipi yang selalu menghiasi saat dirinya tersenyum.

Namun sekarang Hatinya terasa hancur seperti teremas sangat kencang. Orang yang dia tunggu-tunggu selama ini kini tengah di peluk mesra dengan seseorang yang mengaku menjadi suaminya, dan bahkan mereka sudah mempunyai anak, haruskah aku bertahan atau mundur dengan perlahan?
Karena bagaimanapun pun juga Ohm yang memulai semuanya.

Akan tetapi Ending yang dia inginkan tidak seperti yang dia harapkan.
Bahkan terkadang saat air mataku menetes tanpa alasan
Aku mohon, berpura-puralah kau tak mengetahuinya
Karena semua hal tentang dirimu
Bagiku, itu adalah sebuah keharuan yang tak tertahankan
Jika itu mungkin menjadi mendung karena hujan turun
Karena dirimu yang tersenyum begitu cantik
Akankah itu berlalu tanpa ku sadari?

"Mungkin dengan ini semua akan terlihat baik baik saja, mungkin ini karma yang ku dapatkan karena telah menyakitimu, mungkin perjuanganku cukup sampai disini"
"Berbahagialah my love💙"

END

Tinggalkan jejak dengan tekan tombol bintang, dan beri saran di kolom komentar

Thank you 💙 💙
🐌🐌

One shoot storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang