"Eh lerr mau ikut ga nanti pulsek ke rumah Cumin mau rumsik kitaa ?" tanya Adika
Rumsik adalah istilah kepanjangannya dari Rumpi Asik. Rumpi Asik, kegiatan menghabiskan waktu dengan bercanda dan tertawa bersama
Tatapan Adara kosong
"keler ishh diem aja"
"yatuhan diem aja, berasa ngomong sama candi"
Adika melanjutkan makan nasi goreng karena omongannya tidak di gubris Adara
Adara hanya diam. Pikirnya melayang bertanya siapa yang membawanya ke pos satpam kemarin.
Adika dan Cumin saling bertatapan menyadari perilaku Adara yang aneh
" Iya ler ikut aja udah lama ga main sama gua"
Ucap cumin sambil menepuk bahu AdaraTIBA TIBA ADARA BERDIRI
"DIKK kemarin lo bawa gua ke pos satpam ya?" teriak Adara spontan dengan tatapan melotot sambil menunjuk jarinya ke arah Adika
Suaranya yang keras membuat seluruh siswa di kantin menatapnya
Tingkah laku Adara membuat seketika hening dan teman-temannya bingung
"HAHAHAHHAAHHAHA ANEH BGT KELER" Tawa Cumin terbahak membuat teman-teman yang lain tertawa.
Karena kata teman-temannya jika Cumin tertawa mendengar tawanya seolah otomatis mulutnya gatel ingin tertawa juga
"apansih lo gua tanya malah balik tanya, wow banget lo " ucap
"UDAHH MIN TAWANYA GUA GABISA BERHENTI LIAT LO TERTAWA" kata Icab
"Iya iya gua itu" jawab Adika asal
Sebenernya Adika tidak tahu apa yang dimaksud Adara tapi ia hanya mengiyakan
Cumin dan Icab adalah teman dekat Adara dan Adika.
Cumin singkatan dari Cucunya Amin. Sebenernya si namanya Rizal Sang Nahkoda. Nama tersebut diberikan Kakeknya yaitu Amin dengan harapan ia dapat menjadi Nahkoda di lautan . Tapi sayangnya jika di suruh menjadi Nahkoda katanya, ia takut di makan ikan Hiu. Menurutnya lebih baik menjadi peternak telur bebek saja. Seluruh sahabatnya sangat dekat dengan kakeknya. Kakeknya sering bercerita pengalamannya di lautan yang kisahnya mungkin sudah diceritakan lebih dari 1082727x ke sahabatnya walaupun begitu kata sahabatnya kakeknya gokil plus asik. Terlebih lagi Kakeknya sering mentraktir sahabatnya.
Selain Cumin, Teman dekat Adara adalah Icab.
Icab adalah teman Adara yang trendy, dengan rambut coklat panjangnnya yang menjuntai di padukan senyumnya yang manis. Asal mula panggilan Icab terbilang cukup aneh . Nama aslinya Indy Veronica. Indy adalah teman kedua yang Adara kenal setelah Adika.
Awalnya Indy mengajak Adara menemaninya ke kantin. Jika di pikir-pikir Adara saat itu hanya mengobrol hanya dengan Adika, dan Indy ingin mencoba dekat dengan Adara.
Sepanjang jalan ke kantin Indy langsung menggandeng tangannya, padahal baru 5 menit yang lalu ia berkenalan
Tiba-tiba langkah Indy berhenti.
"Ih Dar liat sebelah sana yang pake sweater abu-abu itu kaka kelas kita kelas 12, rumahnya di Panglima Polim, namanya Reza Firmansyah" ucap Indy sambil menunjuk pria di tengah lapangan
"Oalah lo kenal ya Ndy" jawab Adara
"Oh iya nama adiknya Feby Firmansyah, Adiknya umur 11 tahun 5 bulan 28 hari dan Mamanya besok ulang tahun lho" sambung Indy
"Lo kok tau dia si? Dia siapa lo?" Tanya Adara bingung, kenapa Indy tau secara detail tentang pria ini.
"Dia ga kenal gua kok, kayanya emang semua cowo di sekolah ini gua tau kok" jawab Indy sambil menaikan alis dan tersenyum licik
Ah masa beneran si tau semua cowo di sekolah ini pikir Adara dalam hati, sinting kali ya ni anak.
"Kalo itu siapa di depan meja piket" Adara mencoba mengetest Indy
"itu Abraham, Kapten Basket, Anak ke 3 dari 4 bersaudara, keluarganya bercerai dan dia ikut sama Ibunya" Jawab Indy memberikan penjelasan dengan tangannya seolah sedang berpresentasi
Adara pun speechless menatap Indy. Bingung karena Indy bisa tau siapa saja yang ada di sini.
"Kalo itu yang pake kacamata di ujung sana siapa" tanya Adara menunjuk pria yang duduk di pinggir lapangan
"Yang mana dar?" Indy berusaha mencari
"Itu loh" Adara menunjuk pria tersebut
Indy menghela nafas
" Yang itu si gua gatau" jawab Indy sambil mengangkat alis
"Tadi katanya tau semuanya" Ucap Adara sambil menyilangkan tangan
"Gua tau semua yang ganteng dar pokoknya" kata Indy
"IHH CABE" Ucap Adara dengan suara keras
itulah asal mula panggilan Icab alias Ih Cabe. Walaupun Indy sikapnya centil, ia merupakan sahabat yang baik untuk Adara. Makin lama bermain dengan Indy, Adara mengetahui hal-hal unik tentang dirinya seperti ia hanya mau mengenakan baju warna pink kecuali seragam sekolah dan harus bangun pukul 4 pagi untuk menyatok rambutnya setiap hari.
Bell Masuk berbunyi.
Pertanda istirahat telah selesai.
Mereka kembali ke kelas, seperti biasa Icab menggandeng tangan Adara."Eh Dar, tau ga si kelas 12 ada yang tingkahnya konyol banget" ucap Icab
Icab memang ratunya gosip sepertinya, sepertinya ia menguasai berita satu sekolah.
"Hah kenapaa" Tanya Adara penasaran
"Tapi diem-diem aja nih yaa" Ucap Icab
"Iya santaii cepet ahh" Adara makin penasaran
"Jadi tadi kata Bu Ruby, Ada anak berantem sama adiknya sebelum berangkat sekolah , nah anaknya berangkat sekolah seperti biasa , pas tadi pelajar pertama Bu Ruby, pas di buka tasnya tiba-tiba ada suara meong dar" Icab menjelaskan
"Terus?????!!" Adara melotot
"Ternayata di tasnya isinya yang seharusnya buku malah adanya kucing" Jawab Icab dengan senyum sumringah
" HAHWHAHAHAHAHAHAHAHA LUCU BANGETTTT" Adara tertawa tak berhenti-henti
"Orangnya yang mana si, pokoknya lo harus tunjukkin ke gua" Tegas Adara
Tiba- tiba seseorang mencolek Adara dan Icab.
spontan keduanya menengokMuncul sosok pria tinggi kira-kira 180cm dengan Alis yang tebal dipadukan kumis yang tipis.
"Meong"
"Itu gue" ucap pria yang sedang menggendong kucingnya di bahunya. Kucing cantik dengan bulu putihnya yang lebat. Pikir Adara mungkin itu jenis persia atau anggora entahlah Adara tidak tahu jenis kucing.
Adara langsung menarik tangan Icab dan berlari, Icab tidak tahu untuk apa harus berlari, ia langsung saja mengikuti Adara lari menuju kelas.
"STOPPP KENAPA SI KITA LARI" tanya Icab yang ngos-ngosan
"Eh iya kenapa ya gua lari" jawab Adara sambil menunjuk dirinya sendiri
Adara pun juga bingung kenapa dirinya tiba-tiba berlari. Ia merasa penasaran sebetulnya dengan lanjutan cerita Icab tentang pria itu. Menurutnya unik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adara
Teen FictionSebuah kisah percintaan yang aneh, jauh dari kisah Romeo& Juliet jauh dari kisah Raja& Ratu Namun inilah kisahku