Maaf typo bertebaran ⚠️
Happy reading teman-teman🤗
Dont forget to clic star and comment•——○——•
bibir ini tak pernah bisa diam saja jika bersama dirimu, karena kamu selalu saja membuat bibir ini melengkung dengan sendirinya
•——○——•
“Yuna!!”
Yang merasa terpanggil pun menoleh kearah seorang gadis yang memiliki rambut panjang dan diberi sedikit hiasan disamping kiri kepalanya.
“Kenapa, Than?” tanya Yuna pada sahabat manisnya yang selalu tampil feminim itu. Thania Bagaskara.
Thania menduduki bangku yang berada didepan Yuna. Mereka berdua berada di ruang OSIS. Yuna sedang memerhatikan materi yang diberikan oleh Pak Heri. Yuna tak mengerjakannya sendiri dan juga ia disana bersama Ketua Osis SMA KEBANGSAAN namun sekarang Ketua OSIS itu sedang diruang guru karena dipanggil oleh Bu Westi.
Thania menghirup udara yang ada diruang itu dalam-dalam untuk pasokan udara ditubuhnya.
Thania memandang Yuna yang sibuk memperhatikan lembaran kertas yang ada diatas meja.
“masih lama?” tanya Thania. Yuna mendongakkan kepalanya kepada Thania didepan.
“bentaran lagi siap, kenapa?” ujar Yuna yang kembali memfokuskan matanya kearah lembaran kertas.
“Yun, lo dipanggil sama Kak Jovan,” ucap Thania dengan nafas yang masih memburu.
Yuna mengernyitkan dahinya. “beneran?” tanya Yuna. Thania mengangguk.
“tapi kenapa Kak Jovan manggil gue?” seru Yuna yang sesekali memfokuskan matanya ke laptop.
“katanya suruh lo ke kantin,” kata Thania sambil merangkuh sesuatu disaku seragam sekolahnya.
Yuna menghela napas pendek. Bukannya ia tak mau kekantin namun tugas yang diberikan oleh Pak Heri tak bisa ditinggal dan juga disini tak ada orang selain mereka berdua.
“bilang aja gue masih ada kerjaan” Thania menatap Yuna dengan seksama. Yuna tetap mengarahkan pandangannya kearah lembaran kertas yang ada diatas meja.
“pergi aja kali Yun, kumpulnya juga nggak harus sekarang kan?” bukan suara Thania melainkan suara laki-laki yang datang membawa proposal di tangannya.
“Kak Daniel?!” seru Yuna yang terkejut melihat Daniel berada didepannya yang sibuk merapikan lembaran kertas.
Daniel tersenyum dan mengangguk. Yuna dan Thania sama sama terkejut melihat Daniel yang terlihat santai. Daniel baru menyadari ada Thania disamping kanannya.
“Hai Thania!” Daniel menyapa hangat Thania dengan senyum manisnya.
Thania menoleh kearah suara yang menyapanya dengan hangat. Ia sempat terkejut melihat Daniel menyapa dirinya dengan seulas senyuman. Ini pertama kalinya Daniel menyapa dirinya secara langsung. Thania sangat bahagia hari ini tak sia-sia ia datang menghampiri Yuna dan bisa memandang wajah tampan Daniel secara nyata.
KAMU SEDANG MEMBACA
JO-YUNA✔
Teen Fiction"lo mau ga jadi pacar gue?" tanya Jovan pada Yuna dengan jantung yang tak bisa diam sedari tadi tak lama kemudian, setelah Yuna memikirkan jawabannya. ia pun menjawab "mau" ucap Yuna sambil menganggukkan kepalanya. walau dalam hati ada secercah ras...