Ayna Gladista

AG.4

Rumah sakit

"Dok,tolong jangan beri tau kakak saya dok,please" ucap Ay pada doker yang menanganinya.

"Tapi Ay,penyakit kamu penyakit serius. Walaupun orangtua kamu gapeduli,setidaknya kakak kamu tau. Dia sangat peduli. Lihat diluar,dia termenung bahkan sesekali mengusap matanya. Ka-"

"Ck. Dokter bawel deh. Udah gapapa.
Jangan kasih tau ya dokterrr,please. Dokter Cia cantik deh"

Felicia Afna. Dokter yang menangani Ayna.
Ayna sudah menganggap dokter Cia sebagai kakaknya.
Begitupun sebaliknya.
Dokter Cia sudah menganggap Ayna sebagai adiknya

"Huh. Kamu yang bawel. Iya iya, gak aku beri tau kakakmu. PUAS?"

"Hehehehehe. Thankyou dokter cantik"

"Hm"

                      ♡♡♡♡
Dokter Cia lalu menghampiri kakak nya Ayna.

"And--"

"Bagaimana keadaan adik saya dok?
Apa dia baik baik saja?"

Sabar cia
"Anda tena--"

"Ck. Gimana saya bisa tenang dok? Dia mimisan tadi!"

Tenang Cia.
"Iya,adik and--"

"Adik saya baik baik saja kan dok?
Sebenarnya dia sakit apa dok,kok bisa sampai mimisan?"

Baiklah kesabaranku sudah habis.
"APA ANDA TIDAK BISA DIAM TERLEBIH DAHULU?!
GIMANA SAYA MAU MENJELASKAN KALAU ANDA NYEROCOS MULU!"

"Eh. Maaf dokter" kata Abian sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Iya,gapapa. Jadi,adik anda hanya kecapek an dan banyak pikiran.
Tolong jangan membiarkan adik anda banyak pikiran dan beban,karena sewaktu waktu mimisan itu akan kembali lagi. Tolong jaga Adik anda dengan baik"

"Huft,syukurlah. Baik dok,saya akan  menjaga Ayna dengan baik."

"Apa kalian memiliki masalah yang begitu  berat?"

"Sebenarnya ada dok. Tapi biar lah menjadi rahasia keluarga kami"

Iya,tapi saya sudah tau.

"Oh oke,baiklah. Saya permisi dulu. Selamat pagi"

"Pagi kembali dok".
                    ♡♡♡♡

"Ayna. Bangun sayang. Ini kakak
Makan dulu yuk"

"Enghh"

"Kak,Ay ada dimana?"
Ayna hanya berpura pura gengs. Dia udah sadar dari tadi.

"Kamu dirumah sakit sayang. Tadi pagi kamu pingsan"

"Huft. Dek,jangan terlalu memikirkan orangtua kita. Lihat sekarang , kamu sakit kan."

Segampang itu kakak menyuruh aku untuk tidak memikirkan mereka?

"Iya kak. Akan Ay coba"

                    ♡♡♡♡
Kring kring kring.

"Ck. Ara buruan elah"

"Sabar dong Ella. Sedikit lagi nih"

"Dari tadi sedikit sedikit mulu. Tapi apa? Ga siap siap juga tuh. Huh" cibir Ella.

Ara tak mempedulikan Ella.
Dia sedang berusaha menulis cepat.
Yaps,siang ini mereka akan menjenguk Ayna ke rumah sakit.

"Udah selesai nih. Yuk berangkat"

                        ♡♡♡♡
Tok tok tok

"Ayna. Main yuk" Ara

Ella yang mendengar pun langsung menoyor Ara.

"Aduh. Kok lu noyor gue sih?"

"Ck. Gubluk sih. Ayna lagi sakit kok diajak main"

Ayna hanya terkekeh geli.
Bagaimana tidak,baru datang saja sudah buat keributan. Ck ck ck

"Halo Ay. Ara yang bahenol datang nih"

Ella hendak menoyor Ara lagi,tapi langsung ditahan sama Ara.

"Eits. Tenang mbak,kalem bae."

Ayna lantas terkekeh lagi.

"Dah lah Ay,biarin aja. Jangan nge ladenin orang sinting."

"HA?! Gua sinting?! Lu kali yang sinting"

"....."

"Ck. Dah lah."

"Oh iya Ay, bagaimana keadaan lu?
Jangan sakit sakit dong. Sepi ga ada lu.
Sama Ara? Beh makin gila gua"

"HAHAHAHAHAHAHAHA. Ekhem ekhem. Keadaan gua? Ya begitulah. Kakak gua belum tau tentang penyakit gua"

"Huft,kapan lu kasih tau ke mereka?"

"Gatau. Ortu gua aja gapeduli kok sama gua." Ucap Ayna lirih.

"Yaudah deh Ay. Jangan dipikirin sekarang. Keadaan lu masih belum pulih.
Ini gua catet-in materi hari ini. Baik gua kan. Hohoho" Ucap Ara

"Ahh makasihh Ara cantik."

"Sama sama Ay. Ara tau Ara cantik. Hohoho"

"...."

"Ya" Ella
                      ♡♡♡♡

Hai hai epribadehh.
Huft,semakin kesini alurnya semakin gak jelas
Ck
Dahlah

Jangan lupa like,komen and subscribe yak

Eh follow
Dikira yutub kali ah

Kan gak jelas bat gua

Dahlah
See you next chapter guys
Bye bye💜
Mwah