Guys BTW ini aku bikin cerita baru. Nama di tokoh ini beberapa sama kayak di cerita aku yang judulnya unbelievable. Tapi cerita ini bukan sequel dari unbelievable, namanya aja yang sama, tapi alur dari cerita ini beda banget. Oke, happy reading guys..
.
.
.
.
.
.
.
.
.Flashback on :
Seol, 7 november 2016
" ma, bang sejun mana?" tanyaku kepada mama yang saat itu sedang memasak.
"Udah berangkat, kamu tau sendiri abang mu itu sebentar lagi ingin debut. Jadi dia harus cepat cepat berangkat" mama berucap santai.
"Yah, terus aku sekolah gimana ma? Kan biasanya bang sejun anterin aku dulu baru berangkat" aku hanya bisa berucap pasrah.
"Udh, sama kaka mu aja"
"Lah mah, kok bisa gitu"
"Udah ayo berangkat bareng gw aja" ka yura menimpali. Jujur, biasanya ka yura paling malas jika ingin mengantar ku ke sekolah. Alasannya banyak, sehingga bang sejun lah yang selalu mengalah.
"Biasanya lu juga males nganterin gw" aku memutar bola mata ku malas.
"Mata di control" kak yura menunjuk ke arah mata ku. Aku hanya membalas dengan berdecih.
"Mau berangkat gk lo, gw mau sekalian ngampus"
"Yaudah ayo" terpaksa aku mengiyakan. Memang hubungan ku dengan kaka perempuan ku tidak pernah berjalan baik. Selalu saja bertengkar.
Aku menghampiri mamah ku, mengambil tangannya lalu menciumnya. Mamah tersenyum kecil.
"Hari ini kamu ujian kan?"
Aku mengangguk mengiyakan.
"Belajar yang bener" aku memutar kepala ku, melihat ke arah kaka ku.
"Lo gak usah nyelak omongan mamah deh"
"Iya gw tau"
Mamah hanya tersenyum melihat tingkah ku dengan kaka ku.
"Yaudah ma, hyora pergi dulu ya"
Setelah berpamitan dengan mamah, aku menarik tangan kaka ku untuk segera berangkat.
"Buru Buru amat lu dek"
"Banyak omong lu, gc berangkat!" perintahku, memang sedari tadi aku masih berada di halaman rumah.
Setelah mendengar perkataan ku, kaka ku langsung menjalankan mobilnya. Di dalam mobil tidak ada pembicaraan sepatah kata pun. Hanya ada suasana keheningan. Aku merogoh saku rok sekolah ku, mencari ear phone biru muda ku. Kaka ku hanya sesekali melirik ke arah ku. Aku sama sekali tidak ingin merespon ke arahnya. Aku menyangkutkan ear phone ke kedua telingaku. Perlahan alunan musik terdengar di kedua telingaku.
Now we're under the covers
Fast forward to eighteen
We are more than loversAku terus menyanyikan lirik lagu yang mengalun.
"Weh, suara lu Bagus juga"
Aku mencopot sebelah earphone ku, menatap ke arah kaku yang masih sibuk menyetir.
"Baru tau lo, kemana aja lo selama ini?"
Aku kembali memasang earphone yang tadi ku copot.
"Weh, nyantai dek,"
Aku sama sekali tidak ingin menggubris perkataan kaka ku. Lebih baik aku mendengar lagu dari pada harus terus berdebat dengannya.
Suasana terus seperti ini sampai akhirnya aku sampai di sekolah ku. Saat ini aku masih menginjak kelas 7 smp. Aku dan kaka ku selisih 6 tahun. Dia berumur 18 tahun sedangkan aku berumur 12 tahun. Jarak yang lumayan jauh. Tapi tetap saja tingkah dia masih sama dengan anak seumuran dengan ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall In Love With Idol [ Jung Subin ]
ФанфикJatuh Cinta dengan artis? Itu sudah hal biasa bukan. Tapi kalian belum tahu apa yang aku rasakan selama jatuh Cinta kepadanya. Aku Hyora, adik dari dua orang kakak, kakak pertamaku seorang artis yang bernama Lim Sejun. Salah satu anggotanya yang...