Bella melangkahkan kaki menyusuri pekarangan rumah, sudah ada kedua orangtua, Kevin, dan juga adiknya yang menunggu, kenapa? Ada apa ini?
"Mulai hari ini, kamu pergi dari rumah ini! Jangan pernah menginjakkan kaki lagi disini, saya gak sudi punya anak seperti kamu"
Mata Bella membulat sempurna 'hah? Apa?'
"Bawa barang-barang kamu! Saya gabutuh, saya gamau liat ada barang-barang milik kamu lagi di rumah ini!"
'kenapa? Kenapa tiba-tiba—'
"Sudah pergi sana!"
"Mah—"
"Pergi kamu!"
"Pah—"
"Pergi!"
"Vin, Nay"
Kevin dan Naya menggeleng lemah, mereka tidak tau lagi harus bagaimana. Isabella tersenyum getir, kehadirannya sudah tidak diinginkan lagi, Isabella kembali tersenyum, mungkin ini teguran dari Tuhan, bahwa ia harus lebih baik.
"Maafin aku"
Bella mengemasi barang-barangnya, baru saja Bella akan menyalami kedua orangtuanya, tangannya sudah ditepis, "PERGI!"
"Oke"
Bella menyeret koper dan barang-barang yang sudah ia kemasi, tidak ada gunanya ia memohon mohon pada keluarganya, dari cara mereka berbicara, mereka sudah tidak menerima Bella lagi. Apa mereka tau kalo aku dikeluarin dari sekolah?
Bella meninggalkan pekarangan rumah dengan perasaan yang berkecamuk, kenapa semuanya jadi seperti ini? Kenapa kebahagian tidak berpihak kepadanya? Kenapa selalu kepedihan dan kesalah pahaman? Apa seburuk ini takdir Bella?
"Gue harus pergi kemana? Arghhhhhhh"
'Bella kangen nenek'
Bella membanting setir, ia sudah tidak tau lagi harus kemana, sudah tidak ada lagi yang memperdulikannya, Bella menelungkupkan wajah, dia menangis sejadi-jadinya.
"Bell, sekolah yang bener, jangan malu-maluin mamah"
"Iya ma"
"Jangan mikirin biaya, biar mama sama papa yang urus"
"Iya"
"Kalo kekurangan uang kamu bilang, nanti mama transfer"
"Tapi ma—"
"Berapapun kamu sebutin aja"
"Mah.."
"Mama pergi kerja dulu"
"Mah.."
"Uang sama keperluan kamu udah mama siapin, dah~"
Isabella memejamkan matanya 'bukan materi ma, tapi kasih sayang'
Bella memang diberi fasilitas lebih, disekolahkan di sekolah terbaik, ditempatkan di kelas terbaik, juga guru yang sangat baik.
Tok tok tok..
Seseorang mengetuk kaca mobil, "Apa ada orang?"
Bella tersadar dari lamunannya "Iya, kenapa?" ucapnya sembari membuka kaca mobil.
"Eh elo Bell"
"Eh, Li."
"Lo ngapain disini?"
'gue gak bisa gitu aja cerita ke sembarang orang'
"Ceritanya Panjang"
"Oh, eum lo mau kemana?"
'apa gue—'
KAMU SEDANG MEMBACA
4 Luka 5 Air Mata
Teen FictionAda saja jalan menuju kebahagiaan, bisa dari hal sekecil apapun atau bahkan hal sekonyol apapun. Kita tidak pernah tau kapan kita Bahagia dan bagaimana cara kita Bahagia bukan? Tapi semua itu harus kita perjuangkan. Ada banyak jalan perjuangan, suka...